Ayah, Ibu dan anak adalah gambaran lengkap dari sebuah keluarga. Canda tawa dan pelukan hangat yang menghiasi suasana rumah menjadi semakin harmonis. Hal itu sangat dirindukan gadis yang kini sudah berusia 25 tahun.
Jeon Jungkook, yang sedang duduk termenung di bangku taman belakang kantornya, menatap sendu pemandangan di depannya. Sepasang orang tua yang sedang asik bermain bersama putri kecilnya.
Dadanya terasa sakit, sesak, serasa dunia ini tak adil baginya.
'Kenapa harus aku. Apa salahku'
Kata itu yang selalu berputar di otaknya."Hei Jung! Sedang apa kau?"
Sapa seorang gadis yang berhasil membuyarkan lamunan Jungkook."Astaga! Rose! Mengagetkanku saja"
"Salah sendiri siang bolong seperti ini melamun. Jodoh mu bisa kabur nanti"
Rose duduk di samping sahabatnya sekarang."Kau ini, sembarangan kalau bicara. Ada apa menyusulku kemari?"
"He? Kau tak baca chat ku? Lihat, aku menghubungi mu puluhan kali tapi tak ada respon sama sekali"
Rose menyodorkan ponselnya yang berisi chat dan panggilan keluar tepat di wajah Jungkook."Hehee.... Maaf. Aku tak tahu"
Jungkook hanya menyengir kuda. Dan mulai membuka semua isi chat sahabatnya."Terlalu lama, ayo cepat!"
Rose menarik paksa tangan Jungkook yang belum selesai membaca chat."Yak! Kau ini kenapa. Kita mau kemana?? Rose!"
Heran, kenapa sahabat nya membabi buta seperti ini.Rose mengabaikan ocehan Jungkook dan terus menyeretnya sampai ke Kantor.
...
Mata bulat Jungkook terus melihat sekeliling Kantornya yang kini sudah seperti pesta ulang tahun adiknya. Ramai, penuh pernak pernik dan hiasan dinding dimana-mana.
"Ada apa ini? Aku kan tidak berulang tahun"
Katanya polos."Percaya diri sekali kau. Ini semua untuk menyambut CEO kita yang baru, bukan untukmu"
Jelas Rose."Menyambut Boss baru? Kenapa berlebihan seperti ini. Kekanakan..."
Bruukk..
"Aduh! Yak! Dimana matamu hah!?"
Jungkook tersungkur seketika saat pintu yang dibelakanginya tiba-tiba saja terbuka.Kompak! Semua mata membulat mengarah ke Jungkook. Tak percaya apa yang keluar dari mulut mungilnya itu.
"Salahmu sendiri, berdiri di depan pintu masuk. Ah... Aku kecewa, sambutan ku ternyata seperti ini. Sangat buruk! Sepertinya aku tak perlu memperkenalkan diri. Kalian kembali bekerja saja"
Seorang pria berpakaian stelan jas biru dongker melewati barisan karyawan begitu saja menuju ruangannya."Yak!! Jeon Jungkook!! Apa yang kau lakukan??"
Serempak semua karyawan yang berbaris meneriaki Jungkook tanpa terkecuali.Spontan saja Jungkook menutup kedua telinganya, berisik.
"Kenapa??"
Sekali lagi Rose menjelaskan moment hari ini dan siapa pria yang barusan datang.
Cha Eunwoo. Seorang pemuda tampan yang didapuk menjadi CEO baru untuk menggantikan Ayahnya yang pensiun di perusahaan CHA Corp. Perusahaan milik keluarganya yang terkaya nomor 2.
'Apa!!?? Jadi, baru saja aku memaki Bossku sendiri?! Mati aku!'
Semua rencana yang disusun oleh teman-teman karyawannya hancur sudah. Jadi sia-sia karena mulut pedas Jungkook yang tak berubah.
Mereka kembali ke meja kerja masing-masing dengan perasaan kecewa. Tak seperti yang diharapkan, kalau acara makan bersama atasan baru saja dibatalkan secara otomatis. Dan pastinya mereka takut kalau kedepannya si Boss akan mempersulit hari-hari mereka di kantor.
"Hei, kenapa kalian diam? Bukankah pernak pernik ini harus di bersihkan?"
"Nona Jeon Jungkook yang terhormat, saya tugaskan kau untuk membersihkan semua sampah di sini sepulang jam kantor, karena Office Boy hari ini tidak masuk. Dan, kau harus meminta maaf pada Tuan Cha Eunwoo sekarang juga. Itu kalau kau masih ingin bekerja disini. Mengerti?!"
Perintah Pak Kang Daniel selaku manajer di sini."Apa? Ini kan bukan tugasku. Pak Kang, yang benar saja"
'Apa sih, kenapa aku dihukum seperti masa sekolah. Menyebalkan! Dan ya, salah mulutku juga. Aku harus minta maaf pada atasan ku yang baru'
Jungkook mengambil beberapa berkas yang ada di atas meja kerjanya. Berkas yang harus ditandatangani oleh sang Pemilik Perusahaan.
Tok.. Tok.. Tok..
"Masuk"
Kata si Bos di dalam.Langkahnya santai, seperti tak ada apa-apa.
"Tuan Cha, ini berkas yang harus anda tanda tangani hari ini. Dan ini ada beberapa....."
"Rupanya gadis yang memaki ku tadi. Ku pikir kau bukan salah satu karyawan ku disini. Merepotkan sekali" Lagaknya Eun Woo mengehela nafas mengisyaratkan kalau dia kecewa berat.
"Pak Direktur, saya sangat meminta maaf atas kejadian tadi siang. Sungguh aku tak sengaja. Maafkan saya, tolong jangang pecat saya" Jungkook terus menerus mengucapkan maaf sembari membungkukkan badannya.
"Wah, wah, mana suara serigalamu? Kenapa sekarang aku malah mendengar suara kelinci yang sedang minta diampuni?"
'Lucu sekali dia'
💜TBC