Part 7

586 62 14
                                    

"KIM MYUNGSOO" Minho berteriak marah ketika melihat myungsoo yang sedang dicarinya, dihampirinya namja tersebut.

Bughh..

Minho meninju wajah myungsoo dengan keras hingga sudut bibirnya robek. ditariknya kerah baju myungsoo.

"Buat apa kau menemui adikku ah? sudah kuperingatkan untuk tidak mendekati adikku"

Myungsoo hanya tersenyum sinis kearah minho, karena sejujurnya dia tau jika minho akan mengetahui dia menemui jiyeon.

"Sudah kukatakan kalau aku mencintai adikmu, dan yah aku menemuinya sebagai salam perkenalan dariku" Myungsoo menepis tangan minho yang berada di kerah bajunya dan mengelap darah yang mengalir di sudut bibirnya.

"Jauhi adikku, jangan pernah kau mendekatinya, atau aku akan membunuhmu Kim Myungsoo!" Stelah itu minho pergi meninggalkan myungsoo.

Myungsoo menatap kepergian minho dan tak lama terdengar suara tertawa yang mengerikan.

"Sebelum kau membunuhku akan aku pastikan akan menghancurkan adikmu terlebih dahulu dengan itu keluargamu pun pasti akan ikut hancur Choi Minho" Myungsoo mengambil handphone miliknya untuk menghubungi seseorang.

"Jalankan rencananya, jangan sampai kau gagal menghalanginya" Perintanya kepada seseorang. Myungsoo tau jika dia mendekati jiyeon kembali pasti minho tidak akan segan-segan langsung membunuhnya. 

"Nikmatilah kehancuranmu Choi Siwon" Myungsoo pun pergi untuk menjalankan rencananya.

.

.

.

Jam pelajaran sekolah telah usai, semua murid pun telah bubar untuk pulang ke rumah masing-masing. 

"Ji kau akan pulang dengan siapa?" Tanya krystal

"Hari ini aku di jemput oleh supir" Jawab Jiyeon

"Tumben minho oppa tidak menjemputmu?" Timpal Jieun

"Minho oppa hari ini ada kelas tambahan jadi tidak bisa menjemputku" 

"Lalu apa supirmu sudah datang ji?" Tanya sulli yang melihat kearah pagar sekolah

"Belum, mungkin saja kejebak macet" Jiyeon bertanya-tanya dalam hatinya, karena tidak biasanya supir yang biasa menjemputnya datang terlambat.

"Sayang sekali sehun hari ini tidak bisa masuk, pasti dia akan langsung anterin kamu pulang" Kesal sulli

"Maaf ji, aku tidak bisa menemanimu sepertinya aku harus ke ruang osis, rapatnya sudah mau dimulai" Sesal Krystal

"Tidak apa-apa krys, chaa sana nanti kau diomeli oleh ketua osis yang super galak itu"

Krystal hanya mendengus kesal karena ketua osis yang tak lain ada Kai namjachingunya.

Jiyeon, Jieun dan sulli tertawa sesat krystal sudah pergi menuju ruang osis.

"Ji maaf aku juga tidak bisa menemanimu, karena hari ini eommaku sedang sakit jadi tidak ada yang menjaga toko bunga" Sesal jieun

"Aku juga ji tidak bisa menemanimu, maaf yah" 

Jiyeon tersenyum kearah jieun dan sulli. "Kalian pikir aku ini anak kecil yang masih harus dijaga, udah sana pulang aku tidak apa-apa sebentar lagi pasti jemputanku akan datang".

"Baiklah, hati-hati yah ji" Jieun dan sulli pun meninggalkan jiyeon seorang diri.

Jiyeon berjalan keluar sekolah seorang diri sembari menatap ke handphone miliknya, sudah beberapali jiyeon mencoba menghubungi supirnya tapi tidak ada tanda-tanda akan telpon darinya diangkat hingga sebuah mobil berhenti di depannya dan seorang namja keluar dari mobil.

My FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang