02

611 36 0
                                    

Jam dinding berwarna putih menunjukkan pukul 6 malam. Waktunya para pekerja kantoran untuk pulang. Tapi, hari ini tak berlaku untuk Jungkook. Dia harus menjalankan hukuman dari atasan.

"Rose. Kau pulang saja dulu. Aku belum selesai"
Jungkook sibuk membersihkan pernak pernik yang berserakan di kantornya.

Sedangkan Rose setia menemani sahabatnya tanpa melakukan apapun. Itu karena dia masih kesal.

"Kau kan harus mentraktirku Jung! Gara-gara kau, tidak ada pesta penyambutan. Aku rugi besar!"
Mungkin sudah ke sepuluh kali Rose mengoceh seperti itu.

"Sekali lagi kau tak bisa diam, bisa-bisa sapu ini melayang di wajah cantikmu"

"Astaga... Jahat sekali kau. Pantas saja kau menjomblo sedari lahir"

'Pletaakk'

Bunyi gagang sapu yang mendarat di atas meja, samping Rose duduk. Jungkook sengaja melempar sapunya tak mengenai si ratu omel.

"Jungkook!!"

"Hahahaa...."
Jungkook tertawa puas melihat raut wajah Rose yang semakin kesal.

...

Sudah 60 menit lamanya, Jungkook menyelesaikan hukuman.

Kini mereka berada di kedai BBQ.

Sesuai janji, Jungkook harus mentraktir Rose makan daging panggang. Itu karena untuk keselamatan telinga Jungkook juga.

"Jung... Jung... Jungkook! Kau tuli hah?"

"Hmmm"
Jungkook masih mengunyah dan malas menjawab.

"Jung... Bagaimana kalau kita ikut kencan buta??"

"Pffttt....."
Daging yang belum sempat tertelan, sontak menyembur di depan Rose.

"Jungkook! Jorok sekali"
Rose kaget bukan main, mendapati beberapa air liur Jungkook menempel di wajahnya.

"Hahahaa.... Maaf. Maaf. Aku tak sengaja. Sungguh"

Jungkook tak menggubris perkataan Rose soal kencan buta. Ia hanya mengangguk dan menggelengkan kepala sembari menikmati hidangan makan malamnya. Menurutnya, lebih penting daging panggang daripada ocehan Rose. Karena sangat mahal.

...

Jungkook merebahkan tubuh mungilnya di atas kasur berukuran single. Mengelus perutnya yang agak membuncit karena kekenyangan makan daging panggang.

Sebenarnya, Jungkook sedikit merasa menyesal sudah mentraktir Rose. Harga yang Jungkook keluarkan, bisa untuk makan nasi campur selama satu minggu.

Ya, dia harus menghemat uang. Hidup seorang diri itu sangatlah berat. Semua beban ia tanggung sendiri. Tak bisa bergantung dengan siapapun. Rose hanyalah tempat Jungkook mengisi energi. Ia tak ingin merepotkan sahabatnya yang sedari duduk di bangku sekolah menengah atas.

'Semoga... Besok aku mendapat keberuntungan. Amin'
Doa Jungkook sebelum tidur.

❤️TBC

PAIN - TAEKOOK GSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang