Chapter 44. Jamais quitté

2K 184 22
                                    

Created by : sugarvit

Dengarkan lagu sebelum /setelah membaca ini.


💎💎💎


5 tahun kemudian

Aku tersenyum pada setiap orang-orang yang aku lewati, beberapa diantaranya menyapaku dengan ramah dan aku menyapa mereka balik dengan senyuman. Mengobrol beberapa menit dengan satu-persatu diantara mereka, membicarakan tentang pekerjaan, bertanya mengenai ayahku atau ibuku, mengenai kerjasama saham, bertanya mengenai kapan aku menikah yang membuatku tersenyum tanpa menjawabnya, lalu membahas mengenai pekerjaan lagi, dan ujungnya mereka akan memperkenalkan anak lelakinya dan aku berakhir berbicara lama dengan anak mereka.

Aku harap Lelaki bernama Jacson adalah lelaki terakhir yang mereka_para kolega ayah_ kenalkan padaku sebagai anak mereka dan mencoba menjodohkannya denganku. Aku lirik ayahku yang tengah berjalan mendekatiku, aku tersenyum dan menyerahkan pembicaraan Jacson padanya. Ayah seakan mengerti jika aku butuh istirahat hanya untuk sekedar duduk dan minum jus.

"Aku akan pergi menyambut yang lainnya. Thanks Jacson, senang mengobrol denganmu." Aku beri dia senyuman dan Jacson tersenyum balik.

"Aku merasa terhormat dapat berbicara dengan wanita luar biasa sepertimu." Katanya, dan ayahku mulai membangga-banggakanku.

Aku pamit pergi, mengambil satu gelas jus yang pelayan bawa di nampan mereka ketika melintas. Aku pergi ke ujung ruangan, ke dalam ruang istirahat para pelayan. Salah satu dari mereka mempersilahkanku dan memberiku perhatian.

"Tidak apa. Aku hanya perlu duduk sebentar dan minum jus sendirian, tidak perlu bawa wine." Aku mencegahnya membawakanku satu botol wine dingin. "Terimakasih sebelumnya." Ucapku ketika dia hendak pergi meninggalkanku di ruangan ini.

Aku mendesah lega, rasanya damai sekali duduk sendiri di sini tanpa harus menjadi pribadi yang anggun dan elegan di depan para kolega ayah yang mungkin saja sekarang mereka berniat kerjasama denganku. Aku tidak pernah membayangkan hal ini. Menjadi perempuan yang memegang satu cabang perhotelan baru milik ayahnya. Lalu diperkenalkan kepada para kolega-kolega ayah. Pada mereka pemegang saham.

Rasanya, aku harus melakukan yang terbaik dari yang terbaik milikku. Ini membuatku agak takut. Takut kalau semuanya tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.

Aku meneguk jus sampai tandas, setelah berbicara berjam-jam dengan mereka aku tidak menyadari bahwa aku ternyata begitu haus. Bukan hanya haus akan jus ini, sesuatu yang lain pun begitu haus yang membingungkan. Hatiku. Perasaanku yang kosong ini.

Aku tidak mengerti bagaimana caranya untuk menutup kekosonganku. Jungkook memang cukup membantuku selama ini, tapi selalu ada hampa yang lain. Aku sungguh tidak mengerti. Namun, berpisah dengannya adalah hal yang paling baik, jadi dia tidak akan tersakiti lagi olehku, begitupula aku. Jungkook bahkan tidak menyangkalnya atau menahanku, dia mungkin lelah denganku yang tidak pernah bisa mencintainya.

Aku melamun, dan begitu terkejut ketika pintu diketuk dari luar, "Maaf, Tuan Lee mencari Anda."

"Oke, aku akan kesana." Aku keluar dari ruang istirahat dan berjalan melewati orang-orang lagi.

Ayahku bersama dua orang muda-mudi, mereka entah membicarakan apa, begitu ayah melihatku dia menyuruhku cepat menghampirinya.

"Jaejae, mereka mencarimu. Ini Kim Seokjin rekan kerja mudaku dan tunangannya Han Jieun. Mereka ingin berbicara bisnis denganmu. Tapi, Seokjin-ssi, aku akan meninggalkan Anda dengan anakku, ada yang harus saya kunjungi lagi." Ayah memperkenalkan kedua orang di depanku.

✔ Mischievous | with Sequel - [FF BTS SUGA / Min Yoongi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang