part [4]

69 9 0
                                    

"Selamat menikmati acaranya! Good night! Wǎn'ān! Ratri swasdi! Oyasuminasai! Selamat malam!"

Seusai Carissa mengucapkan kalimat tersebut, semua orang bertepuk tangan dan mulai meninggalkan area panggung sambil berbincang-bincang. Carissa mematikan mic di telinganya, menghela napas lalu berjalan ke arah meja bar.

"Keren juga lo," ujar salah satu bartender di dekatnya. Namanya Joana. Tidak banyak orang yang sedang dilayani, maka itu ia bisa berbicara sebentar dengan Carissa. "Seriusan, lo itu bisa ngomong apa aja sih? Kayanya jago banget."

Carissa mencibirkan bibir, mengembalikan mic miliknya dan berseru, "sebenernya kalau dipikir-pikir lagi, gue cuma bisa lima bahasa. Dan empat diantaranya masih termasuk Asia."

"Terus?"

"Ya... gue belom sebagus itu untuk menjadi seorang translator. Gue masih lebih rendah dibandingkan sama..."

"Sama siapa? Sama Helen, ya?"

Carissa mengangkat bahu. Sementara pelayan tersebut hanya membalas dengan mengangguk-angguk.

"Kalo nggak salah, dia mau belajar bahasa Swedia juga?"Celetuk Joana. Carissa mengangkat bahu. Sementara pelayan bar tersebut tertawa pelan.

"Tapi Car... lo tuh kadang cemburu nggak sih? Sama Helen?"

"How about you? Apa lo pernah cemburu sama dia?"

"Well, sometimes. Dia punya gaji yang lumayan gede buat umur segitu. Tapi ya, gue sadar diri aja. Besides, dia nggak bisa ngelakuin apa yang gue bisa."

"Apaan?"

"Jadi bartender. Dan gue cukup seneng sih," Joana tertawa sedikit, "tapi gue nggak benci atau dendam sama dia, sih. How about you?"

Carissa terdiam, lalu menaikkan wajah, menatap Helen yang melayani orang di dekatnya. "Dulu gue sempet iri sama dia. Tapi..." Carissa menatap pelayan di depannya.

"... setelah elo ngomong, gue percaya, kalo semua orang punya untung dan rugi di dalam hidupnya."

See U Later
See U Later
See U Later

Sementara itu, Helen yang kini bertugas sebagai waitress sedang menunggu minumannya untuk dibuat. Tangannya beberapa kali memainkan gelas wine yang menjadi pajangan di sana.

Sampai ia merasa seseorang sedang memandangnya.

Helen langsung menoleh, menyipitkan mata pada sosok berpakaian formal tak jauh darinya. Pria itu tengah meminum scotch-nya dengan cepat, memberikan tatapan yang begitu intimidasi bagi Helen.

Selang beberapa detik, Helen menilai penampilan pria tersebut, lalu mengangguk pelan.

Jadi itu yang namanya Jung Jaehyun. Lumayan juga buat orang kaya.

"Helen."

Fokus Helen berganti dengan nampan minuman yang harus ia bawa. "Ini minumannya."

Helen bergegas dan membawa nampan, lalu membagikan minuman tersebut ke salah satu meja yang sudah memesan tadi.

"Kamsahaeyo," ucap salah satu tamu undangan. Helen mengenalnya, kalau tidak salah itu yang namanya Johnny Suh.

"Arigatou," ucap yang lain. Yang ini namanya Nakamoto Yohan.

Ternyata yang ini keturunan Jepang asli, gumam Helen dalam hati.

"Thank you."

Kalau yang ini berbeda. Seorang perempuan yang tersenyum setelah minumannya disajikan. Sayang Helen lupa namanya.

See U Later | ft. Jaehyun NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang