Chapter 1

1.2K 130 5
                                    

Jeongyeon berharap bukan laki-laki yang ada dipikirannya yang akan menjadi suaminya. Siapa juga yang ingin menikah di usia semuda ini? Jeongyeon pikir kedua orang tuanya terlalu protective terhadap dirinya. Dia bisa menjaga dirinya sendiri, tidak perlu menikah agar ada yang menjaganya. Kuliah di Seoul juga bukan sendirian, tetapi ada Nayeon dan Jihyo yang sudah dia anggap seperti keluarga sendiri berkuliah disana. Bahkan mereka bertiga mengambil jurusan yang sama. Alasan kedua orang tuanya terlalu aneh dan tidak bisa diterima oleh Jeongyeon.

"Maksudmu Kim Byung Jin sunbae, Nayeon-ah?" Jihyo bertanya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Benar, bisa jadi Byung Jin sunbae yang menjadi calon suami Jeongyeon. Dia kan pindah ke Seoul ketika kita kelas 2." Nayeon tertawa sambil membayangkan Byungjin sunbae yang menjadi suaminya Jeongyeon. Sunbae mereka tersebut terkenal karena selalu menggoda dan mengejar-ngejar cinta Jeongyeon ketika mereka masih satu sekolah.

"Semoga bukan Byungjin sunbae yang menjadi suamimu Jeongie. Lagian masih banyak sunbae yang pindah ke Seoul ketika kita sekolah" Jihyo menyemangati Jeongyeon yang terlihat shock karena kemungkinan yang dibilang oleh Nayeon.

"Jaaaa,lebih baik kita bersenang-senang saja sekarang." Lagu 'Idol' oleh BTS terdengar sangat kencang memenuhi ruangan karoeke mereka.

Nayeon yang menyetel lagu tersebut kemudian menarik tangan Jeongyeon untuk berdiri dan menyanyi bersama mereka. Jihyo yang sedari tadi sudah menyanyi dan melompat-lompat memegang tangan Jeongyeon dan Nayeon untuk mengikutinya. Jeongyeon hanya pasrah mengikuti kedua sahabatnya dan memutuskan untuk melupakan sejenak masalah yang membuat dirinya pusing dari semalam.

'Semoga hari besok keluarga teman Eomma tidak dapat datang atau lebih baik lagi ide gila tersebut dibatalkan' batin Jeongyeon.

~~~

Drrttt...Drrrtttt

Smart phone yang berada di atas nakas samping ranjang membangunkan lelaki yang masih pulas tidur walaupun matahari sudah menampakkan diri sejak tadi. Lelaki berambut hitam tersebut mengambil benda yang dari tadi berbunyi dan mendekatkan ketelinganya dengan malas.

"yeoboseyo"

"Taehyungie, kau masih tidur? Yak, ini sudah jam 10 pagi" suara seorang gadis dari ponselnya membuat lelaki itu terkejut dan langsung bangun dari tidurnya.

"Aniyo Noona, aku sudah bangun dari tadi"

"Kau tidak bisa bohong padaku, suaramu seperti orang yang baru bangun tidur"

"Mianhae Noona. Kenapa menelponku?"

"Aku ingin mengajakmu jalan hari ini karena aku dapat cuti libur 3 hari. Kau bisa?"

"Nde, aku bisa. Aku akan menjemputmu 1 jam lagi."

"Baiklah, hati-hati"

"Ar.."

Tuutt..tuuttt....

Panggilan tersebut langsung dimatikan oleh gadis yang menelepon Taehyung tanpa menunggu Taehyung menyelesaikan kalimatnya. Hal tersebut sudah biasa bagi Taehyung, bahkan itu menjadi daya tarik gadis yang tadi menghubunginya sehingga membuat Taehyung semakin pensaran dan menyukainya.

Kim Taehyung, lelaki 20 tahun yang sekarang berkuliah di Univeristas Seoul jurusan Manajemen Bisnis semester 3 merupakan pacar dari gadis yang tadi meneleponnya. Dia sudah menyukai pacarnya sejak awal ia kuliah, namun baru berani mengungkapkan perasaannya kepada gadis tersebut 2 bulan yang lalu. Hubungan mereka sudah berjalan kurang lebih 2 bulan. Walaupun gadis tersebut terpaut usia 4 tahun diatasnya, namun hal itu tidak masalah bagi Taehyung.

Our SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang