Fildan : kenapa kamu menangis ??? Kenapa kamu bisa ada disini ??? ( dengan wajah penasaran )
Tepukan yang berada dipundaknya, membuat Fildan tersadar dan segera berdiri dari posisi awalnya yang sedang berjongkok...
" Apa yang kamu lakukan disini nak ??? "
Fildan : ah... tadi saya nyasar disini dok, saya mahasiswa dari Fakultas kedokteran, saya calon dokter syaraf dok .... tapi saya bingung kenapa saya dikirim disini... ( menggaruk kepalanya yang tidak gatal )
" benarkah ??? Calon dokter syaraf ??? Memang di rumah sakit ini kekurangan tenaga medis. Makanya, banyak calon tenaga medis di kirim disini. Sekaligus, untuk melatih kesabaran mahasiswa...makanya kalian dikirim di rumah sakit jiwa ini... saya pun, bukan seorang dokter psikiater atau psikolog saya juga dokter syaraf.... Nama Saya Dokter Nassar.... kamu ??? "
Fildan : Saya Fildan dok... anda bukan dokter tetap disini ??? Anda juga dokter syaraf ??
Nassar : iya... saya ikhlas membantu rumah sakit ini menangani pasein jiwa yang ada disini. Karena pasein pasein disini adalah pasein yang diasingkan dari kota, dan rumah sakit ini juga jarang dikunjungi oleh keluarga mereka. Namanya juga rumah sakit jiwa, rata rata pengunjung takut pada pasein jiwa. Pasein jiwa, mungkin dia tidak punya pemikiran lagi... syarafnya sudah rusak... dan tidak ada yang bisa membuat mereka kembali seperti sedia kala. Walaupun pasein jiwa, juga membutuhkan seorang teman.... mereka butuh teman curhat untuk melampiaskan apa yang dia pendam hingga bisa berada disini. Mereka butuh teman untuk menyemangati hidupnya agar bisa sembuh, namun jika tidak ada teman atau keluarga... mereka pasti jiwa akan lebih terguncang....
Fildan kembali menatap gadis berada diruangan gelap tersebut...
Nassar : namanya Lesty... ( sadar Fildan menatap ruangan gelap tersebut )
Fildan : Lesty ???
Nassar : hmmm... sejak umur nya umurnya 16 tahun hingga sekarang umurnya telah menanjak 18 tahun. Dia dikurung diruangan itu, dia tidak pernah bicara selain menangis... sehingga tidak ada yang tau kenapa dia ada disini....
Fildan menatap sekitarnya, dia menatap satu persatu pasein jiwa yang lewat di depannya. Ada yang menggodanya, adanya yang tertawa sendiri, adanya yang menangis, ada yang senyum sendiri, dll....
" dokter memiliki gelar yang berbeda beda, tapi tujuan mereka sama. Untuk mengobati orang yang sakit, untuk mencegah orang sakit, untuk membuat orang orang sehat. Mereka sudah bersumpah, dan itu adalah tujuan mereka ada. Tidak perduli orang sakit apa, dokter tetap harus melayaninya... sakit jiwa, memang jauh dari kata sehat. Dokter pun tidak akan pernah bisa membuat mereka kembali,kecuali pasein tersebut yang membuat nya jiwanya kembali seperti semula... namun paling tidak, dokter bisa menjadi teman untuk mereka.... dan menyadarkan mereka untuk kembali..."
Keesokkan harinya Fildan dan kedua sahabatnya mulai bertugas menjadi seorang dokter di rumah sakit jiwa tersebut.
" dokter tampan..."
Fildan tersenyum, melihat paseinnya terus tersenyum kepadanya sambil mengatakan dia tampan.
Fildan : benarkah ? Kamu juga cantik... jika kamu keluar dari sini, pasti banyak pria yang mengincarmu.... ( mengusap kepala pasein gadis tersebut ) dokter pergi dulunya... nanti siang dokter kembali, habiskan makananmu...
Fildan berjalan dikoridor rumah sakit, langkah nya terhenti di ruangan gelap tersebut.
" hikss..... "
Fildan : kenapa kamu selalu menangis ???? ( Fildan menatap suster yang lewat ) suster ??? Apa ada kunci ruangan ini ??? Saya mau memeriksa pasein untuk memberikan vitamin...
Suster : sebentar ya dok... saya panggil petugasnya ... ( meninggalkan Fildan )
Tidak lama datang petugas yang memberikan kunci kepadanya...
Fildan : terimakasih paman...
Fildan membuka ruangan tersebut, dan dengan pelan mendekati gadis yang terus menangis sambil menundukkan wajahnya. Fildan berjongkok memandang gadis itu...
Fildan : kenapa kamu terus menangis ????
Gadis itu mendongak kan wajahnya kepadanya...
Fildan : namamu Lesty kan ??? Aku Fildan. ( gadis itu kembali menitikkan airmata )
Fildan menghela nafas melihat gadis itu kembali nangis, tangannya terulur menghapus airmata yang mengalir diwajah gadis itu.
Fildan : kamu kenapa menangis lagi ?? Kamu tidak punya teman disini ??? Kalau kamu mau aku bisa jadi temanmu.... Asal kamu berhenti menangis dan mau berbicara denganku. ( menghapus airmata gadis itu ) ku dengar kamu tidak pernah bicara, kenapa ??? Aku temanmu... kamu bisa curhat padaku. Usiaku tidak jauh beda denganmu, hanya beda 2 tahun. Kalau kamu tidak mau menjadikan aku temanmu, jadikan aku kakakmu... kalau itu bisa membuatmu nyaman... aku tidak mau kamu panggil aku dokter. Karena aku calon dokter, belum sepenuhnya jadi dokter... tapi kalau mau menganggapku ku dokter bisa... kamu bisa memanggilku dokter tampan...
Gadis itu tersenyum...membuat fildan tertegun melihat gadis itu tersenyum...
Fildan : senyummu sangat indah... apakah itu artinya kamu mau jadi temanku ??? Kita bisa menjadi teman mulai hari ini... Lesty... atau kamu mau menjadikan aku kakakmu... ??? Pilihanmu hanya dua itu... ( mengacak rambut gadis itu )
" kakak...."
Fildan tersenyum mendengar gadis itu berbicara.
Fildan : aku merasa tersanjung tadi melihatmu tersenyum.. dan sekarang aku mendengarmu bicara... baiklah, jika kamu menganggapmu kakakmu. Mulai hari ini kamu curhat denganku, berhentilah menangis karena kakak ada disini...
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU'RE MY EVERTHING (END)✅
Short Story" mungkin jika tidak ada dirimu di dunia ini...Aku tidak akan hidup seperti ini lagi... Mungkin jika dirimu tidak ada di dunia ini, aku tidak bisa menjalani hari hari ku seperti ini lagi. Aku berterimakasih pada tuhan, karena menciptakan mu di duni...