14. Makhluk Cantik

284 31 2
                                    

Gue sudah jadi anak indigo mulai dari sekarang. Hari-hari gue diisi dengan suara tangisan dan tawa yang datang tiba-tiba.

"Hihihihi,"

"Hahahaha,"

"Hughughug!"

Gue membiasakan diri mulai dari sekarang. Kadang kalau gue kebangun tengah malam, di kanan dan kiri gue ramai makhluk yang tidak kasat mata, seperti pasar.

Tapi ada yang akhir-akhir ini gue perhatikan. Makhluk yang tidak terlihat, cantik, yang suka berdiri di depan rumah gue. Rambutnya panjang terikat rapi dan gayanya seperti Princess Belle di Disney.

Suatu hari gue mencoba berkomunikasi dengan dia.

"Ha... hai?" sapa gue gugup.

Makhluk itu menengok ke gue. Wajahnya muram.

"Eh... gue gak bermaksud ganggu, kok. Gue mau tanya aja," kata gue.

"Tanya apa?" balasnya dengan suara yang seram banget.

"Lo... lo enggak capek apa berdiri terus di depan rumah gue? Lo... gak mau duduk gitu?"

Makhluk itu geleng-geleng kepala.

Gue mencoba membuka percakapan lagi. "Lo... kenapa enggak pulang?"

"Karena nyasar..."

"Oh nyasar. Nyasarnya kok tepat, ya. Di rumah gue." Gue tersenyum bangga. "Perkenalkan, gue Bhumi Marsson Matari, panggil saja Venus," ucap gue tanpa mengulurkan tangan.

Kalian juga pasti tahu kenapa gue enggak mengulurkan tangan gue.

"Rose," balasnya.

"Wah... Rose Blekping?!"

"Hit you with that ddu du ddu du." Dia menyanyi dengan nada datar.

"Aye! Aye! Blekping!"

Dan seketika gue sama dia nari dan nyanyi bersama. Ternyata asik juga makhluk ini.

Disaat yang sama, Mo-on datang ngelihat gue nari-nari sendiri.

"Kak? Ngapain nari-nari disitu?" tanya Mo-on. "Oh! Kakak mau ngamen biar dapat uang ya? Mo-on join!"

Gue enggak tahu harus bilang apa. Untunglah gue enggak dianggap kakak gila karena nari-nari sendiri.

Rose kemudian menatap gue dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Oh, itu adek gue. Mo-on,"

Dan gue melihat Rose memeluk Mo-on dari belakang.

"Kakak, punggung Mo-on kok berat sama rasanya panas banget ya?" tanya Mo-on.

"Iya, ada Rose meluk kamu,"

"Wah? Rose blekping?" balasnya antusias.

"Terserah," gue balas sambil nyengir.

"Kill this lope! Rose ai lop yu... aku dipeluk Rose!"

"Rose itu setan model kuntilanak tapi cantik, bukan Rose blekping,"

"KAKAK! ENGGAK LUCU!"

"Ya emang siapa yang ngelucu, bego!"

Tjinta & Tinja - Cinta & Tai ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang