"Araaaaaa! Bangun gak! Susah bener sih dibangunin. Cepet bangun, Raaaaa!" Teriakan Bang Mbin sudah menggema, padahal matahari belum sempat muncul di ufuk timur.
"Hhh." Ara hanya menyahut dengan menggeliat kembali diatas ranjangnya. Berpindah posisi.
"Ara! Jangan bandel deh. Cepet bangun." Pintu kamar Ara yang tidak dikunci membuat Bang Mbin gak sabar dan berjalan cepat untuk menarik paksa selimut yang Ara pakai.
"Abaaaang." Ara sedikit berteriak meskipun matanya masih terpejam. Ia kehilangan selimutnya yang membuatnya terpaksa harus terbangun.
"Bangun cepet mandi sana. Gak malu apa kamu, itu Abah udah bangun buat bikin sarapan." Omelnya sambil melipat selimut.
"Hhh. Iya bang iyaaa." Ara mengucek-ngucek matanya. Kemudian bangun dan dengan sempoyongan berjalan menuju kamar mandi.
Min Yura. Dia adalah karakter utama disini. Dan hari ini adalah hari pertama ia menginjakkan kaki di sekolah sebagai anak SMA.
"Ra, mulai sekarang Abang bakal nganter jemput kamu ke sekolah." Bang Mbin akhirnya mengeluarkan sepatah dua patah kata.
"Iya, Bang. Ara juga tau. Tadi kan Abah udah bilang." Jawab Ara, matanya memperhatikan jalanan lewat jendela samping.
"Kamu gak boleh pulang sekolah sendirian, atau naik mobil umum, atau sama temen. Pokoknya harus Abang yang jemput." Ujar Hanbin memperjelas, tangannya sibuk menyetir.
"Emang kenapa sih, Bang? Misalkan nanti Ara punya temen, terus temen Ara minta pulang bareng, Ara gak boleh pulang sama dia?" Tanya Ara kemudian. Mulutnya mengeluarkan banyak kalimat.
"Gak. Pokoknya harus Abang yang jemput." Jawabnya singkat.
"Yaudah Ara nurut aja deh." Dan berakhirlah dengan Ara yang melipat tangannya di depan perut.
Sebenarnya Hanbin hanya khawatir dengan adiknya. Ia takut adiknya mengalami hal yang tidak-tidak, yang membuat keluarganya mungkin akan pusing. Hanbin masih peduli dengan Ara. Meskipun ia merasa tersisih dengan keluarganya di rumah, ia masih mempunyai tanggung jawab sebagai kakak untuk menjaga Ara.
"Nanti kalo udah jam pulang Abang line kamu ya, Ra." Katanya setelah Ara berpamitan dan keluar dari mobil. Ara hanya mengangguk kemudian segera memasuki gedung sekolahnya.
Tbc.
Not be a long long chapter story.
KAMU SEDANG MEMBACA
this is not a love story
Fanfictionkalo mampir jangan lupa vote. kalo mau request bisa dm / comment. kalo suka sama aku bilang aja🌚 [muntah pelangi🌈] engga deng boong, kalo suka sama ceritanya bisa masukin ke perpustakaan. Enjoy reading guys💕 📍27apr.2019