"hei, bagaimana? Apa kau sudah menemukannya?"
Seorang yg bisa disebut gadis dengan pakai serba hitam, dengan setengah rambut putih yg menjadi salah satu ciri khasnya, menghadapkan wajah ke arah seorang pemuda didepannya
"maaf my majesty, kami masih belum bisa menemukan orang yang anda maksud, beberapa pengawal lainnya sedang berusaha mencarinya"
Pemuda itu menunduk dalam dalam, membuat sayap putihnya sedikit terangkat
"haha.. Tenang saja,Kaja, aku yakin cepat atau lambat perempuan lajang itu akan keluar dan mencari mangsa lain"
Pemuda yang dipanggil maja itu kembali banggkit dan segera pergi
.
Pharsa--ratu disana-- kembali menghela napas dan berusaha bersender senyaman mungkin ditahtanya. Ia meletakan topengnya dimeja yang telah disediakan pelayannya,kadang memainkan beberapa anggur sesekali mengintip keluar jendela.
Kapan pencaharian ini harus berakhir?
Sembari kembali menghadap keluar, tangannya iseng memainkan kepala burung putih yang selalu berada disekitarnya
"sampai kapan aku harus memakai topeng ini?..."
Pharsa kembali menunduk, burung yang bertengger ditangannya mengelus-elus kepala sang majikan, ikut merasa khawatir dan seolah mengerti apa yang sedang dirasakannya sekarang ini. Ia kembali tersenyum dan mengelus kepala hewan kesayangannya itu
"kita harus segera mengembalikan wujudmu, secepatnya"
.
.
"kakak?, apa aku boleh masuk??"
Seorang gadis dengan surai hitam dan emas mengintip masuk dari pintu aula, sedikit takut dengan kondisi kakaknya saat ini
"sudah ku bilang, Lunox , kau tidak perlu izin untuk masuk keruanganku, kau harus sedikit menghilangkan sifat formal mu"
Gadia yang dipanggil Lunox tersenyum canggung, ia melangkah masuk dengan riang setelah tau kalau dia tidak harus bersikap formal kepada saudarinya, sambil sedikit melompat dia naik kepangkuan sang kakak.
"yah, habisnya kakak kan RATU disini, kalau guruku bilang, kita sebagai bangsawan tetap harus hormat kepada bangsawan lain" dia menjawabnya denggan polos sambil sesekali mengambil buah yang ada disekitar meja
"tapi lihat, setelah ku bilang kau tidak harus formal kau malah petakilan ga kelas kayak gini.." saut sang kakak yang ikut mengambil beberapa hidangan dimeja. Sang adik hanya tersenyum jail.
.
.
Meja makan terasa hening beberapa saat, sampai Lunox memulai pembicaraan.
"apa kau sudah menemukan vampir jalang itu?"
Hampir tersedak.
"hei apa kau tidak berkata terlalu kasar dengan menyebutnya Vampir jalang ?"
Lunox hanya melirik, kembali melanjutkan makannya. Kadang adiknya satu ini bisa lebih kejam dari pada Psikopat di film-film manusia.
"aku mulai berpikir untuk berhenti mencarinya"
Lunox memanas, ia menggebrak meja didepannya, Aura hitam dikirinya juga membesar.
"Dia sudah menghancurkan kehidupan Kakak!!! Kenapa kau bisa melepasnya begitu saja?!, bagai mana kalau Vampir jalang itu menghancurkan kehidupan Makhluk lain?! Apa kau tega HAH?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
mobile legends random story -gaje sumvah-
Humorbaca aja ya elah ga ush liat deskripsi Nanti bakal ada yaoi kontent