The Physic power 1

1K 70 14
                                    

SM High School pagi ini di hebohkan dengan di temukannya sesosok mayat salah satu murid kelas X. Di mana korban di temukan di gudang sekolah dengan luka tusuk di beberapa bagian. Hyukjae melihat beberapa polisi dan tim penyidik membawa jasad salah satu teman sekelasnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Heyy..Hyuk kenapa kau masih disini? Ayo masuk kelas, kau mau kena hukuman Songsaenim hahh?" Ujar Donghae salah satu teman sekelas Hyukjae.

"Ehhh...iya Hae ayo kita masuk" jawab Hyukjae terbata. Mata anak itu tidak lepas dari gudang tempat di temukannya korban pembunuhan itu.

"Ahhh..mungkin aku salah lihat" monolognya sebelum pergi meninggalkan tempat tersebut.
.
.
.
.
" Hyuk ku dengar dari kepala sekolah katanya Songyi menjadi korban pembunuhan berantai, pembunuh itu mengincar anak-anak seorang anggota kepolisian, kau berhati-hatilah bukankah Appamu juga seorang anggota polisi" ucap Donghae.

Saat ini kedua pemuda ini sedang berjalan beriringan menuju rumah mereka masing-masing. Sekolah di pulangkan lebih awal karena kasus pembunuhan yang menimpa salah satu murid di sekolahan mereka. Demi kenyamanan para polisi dan tim penyidik untuk mencari petunjuk pada akhirnya siswa di pulangkan lebih awal.

"Hae kau jangan menakutiku, Appaku juga baru menjabat sebagai kepala polisi beberapa bulan lalu. Apa iya Appa punya musuh?" Ujar Hyukjae. Ia kesal karena sahabatnya ini menakut nakuti dirinya.

"Hahahhaha..!! Kau takut Hyuk? Asal kau tahu para pembunuh itu mencari anak anggota polisi yang pintar dan berpenampilan menarik. Seperti songyi, dia cantik dan pintar, tidak seperti dirimu yang kutu buku begini, lihatlah kacamatamu ini sungguh kuno Hyuk" ujar Donghae.

Memang benar yang di ucapkan Donghae. Penampilan Hyukjae memang kurang menarik perhatian. Ia memiliki rambut berwarna hitam pekat ia juga menggunakan kacamata tebal karena matanya yang bermasalah setelah mengalami kecelakaan saat ia masih duduk di bangku junior high school. Tapi soal kepintaran jangan di tanya Hyukjae sering mendapat nilai A+ di pelajaran geometri.

"Sudahlah hae jangan bahas itu lagi, kalau kau hanya ingin mengejekku" ucap Hyukjae ketus. Sepertinya anak itu marah mendengar ejekan dari teman sepermainannya ini.

"Yeee..begitu saja marah, nanti manisnya hilang lho" goda Donghae.

Mendengar omongan Donghae, Hyukjae menghentikan langkahnya ia memandang Donghae intens mata bulatnya memicing menyiratkan kekesalan.

Donghae memperhatikan mata sahabatnya, ia cukup terkejut dan merasakan seperti ada sinar laser yang memancar dari kedua mata Hyukjae. Ia merasa seperti ada sesuatu yang menusuk di dalam tubuhnya.

"Lee Donghae, aku membencimu" ujarnya dingin sebelum berlari meninggalkan Donghae yang masih berusaha mencerna kejadian yang baru saja terjadi.

"Sinar apa tadi?" gumam Donghae matanya masih memperhatikan Hyukjae yang kini sudah jauh meninggalkan dirinya.

Donghae merasakan aura yang sedikit berbeda di belakang punggungnya. Pemuda itu menyiapkan kuda-kuda jikalau ada yang akan menyerangnya. Ia mengedarkan pandangannya namun tidak ada hal-hal yang menurutnya mencurigakan.
Ia memejamkan matanya dan berkosentrasi sebelum matanya terbuka lagi dan dengan tiba-tiba melepaskan bogem mentahnya kearah kirinya. Dan secara tiba-tiba pula seorang pria memakai pakaian serba hitam muncul setelah mendapat serangan tiba-tiba dari Donghae. Dengan cekatan pemuda itu memiting pria tersebut sebelum pria misterius itu melakukan perlawanan.

"Apa yang kau lakukan disini hahh? Dan siapa yang menyuruhmu?" tanyanya tanpa melepas pitingannya.

"So..so..man" jawab pria misterius tersebut.

"Soman?"

"siapa dia dan untuk apa kau disini?" Lanjut Donghae bertubi-tubi.

"Je..je..jewel, aku sedang mencari jewel" lanjut pria tersebut.

The Physic PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang