Suara kendaraan di jalanan sangat ramai sekali, banyak yang melintas ke sana kemari. Maklum saja hari itu adalah hari pertama masuk sekolah.
Yap!! Lebih tepatnya Tahun Ajaran baru.SMA Gemilang yang terletak di Jakarta sudah menerima banyak peserta didik baru.
Kala itu nampak seorang gadis bernama Alea Zahralailatul Husna menggendong tas hitam tengah berjalan melewati lapangan basket. Merapikan jilbab putihnya yang sedikit kusut terkena angin.
Sesampainya di kelas ia heran karena belum ada satupun murid yang datang.
Ia meletakkan tas-nya di bangku barisan ke dua, entah dengan siapa ia akan duduk.
Alea keluar kelas berhubung kelasnya ada di atas. Ia menikmati dari atas dan melihat siswa yang berlalu lalang. Tak sabar melihat wajah teman-temannya yang baru.
Kemudian, secara berurutan banyak teman-teman baru yang sudah mulai berdatangan.
Ia memandang satu persatu wajah teman barunya dengan tersenyum, kemudian masuk dan duduk dibangkunya.
Ia menoleh ke kanan, pada bangku yang masih kosong. Teman-teman yang lain sudah berpasangan, tinggal dirinya yang masih sendiri.
Lonceng sudah berbunyi tanda jam pelajaran segera dimulai. Alea masih duduk sendiri, tak lama kemudian Ibu Guru berkacamata datang membawa seperangkat buku dan laptop.
"Assalammu'alaikum Warahmatullohi Wabarakatuh." Ujar Ibu Guru mengucapkan salam yang langsung dijawab oleh muridnya.
Guru itu bernama Bu Nissa yang sekaligus menjadi Wali Kelas Alea dan teman-temannya di kelas X IPA 1.
Bu Nissa menghitung jumlah anak didiknya, ada 13 laki-laki dan 18 siswa perempuan. Masih kurang 1 perempuan lagi, karena total siswa seharusnya 32.
Beliau melihat tempat duduk Alea yang masih tersisa satu bangku kosong.
Tak lama kemudian, seorang gadis memakai jilbab masuk ke kelas dan memohon ijin atas keterlambatannya.
Bu Nissa tersenyum dan mempersilakan gadis itu untuk duduk.
Tak ambil pusing, gadis itu langsung duduk di sebelah Alea karena hanya itu bangku yang masih kosong.
Alea menyapa hangat dengan senyuman, lalu Bu Nissa melanjutkan dengan perkenalan.
****
▪Alea Zahralailatul Husna, umur 15 tahun anak dari pasangan Aisyah Lalilatul Husna dan Fadel Alkhatiri itu sangat menyukai sepak bola dan mengagumi sosok Brylian Aldama yang tak lain adalah pemain Timnas U-16 kala itu. Impiannya untuk segera bertemu dengan idolanya di sepak bola semakin dekat dengan dipertemukannya sosok Alvio yang sudah pernah bertemu dengan pemain sepak bola juga.
▪Alvio Belvanourra Iskandar, teman sebangku Alea yang berasal dari kota Kembang Bandung. Sama-sama menyukai sepak bola sehingga hari-hari mereka selalu diisi dengan curhatan sepak bola.
Jam istirahat tiba, Alea dan Vio memutuskan untuk tetap di kelas dan memilih untuk ngobrol.
"Hai, lo pasti anak bola ya?" Tanya Vio begitu melihat Alea yang duduk di sebelahnya.
"Kok tau?" Ujar Alea tertawa
"Tau lah, tuhh." Ujar Vio mengarahkan pandangannya pada bolpoin di atas meja yang bertuliskan SDM 29. Ia sudah mengira bahwa itu artinya Septian David Maulana dengan nomor kebanggaannya 29.
Alea tertawa,
"Lo juga yah?" Tanya Alea
"E em, gue nggak nyangka bisa satu bangku sama yang satu aliran. Wkwkw." Ujar Vio sambil memainkan pulpen birunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
amigo de futbol
Teen FictionPersahabatan dua gadis yang berawal dari kesamaan suatu hal, yaitu sama-sama menyukai sepak bola. Hari-harinya tak bisa lepas dari sepak bola. Sampai pada akhirnya bisa satu kelas dengan pemain Sepak Bola.