Selamat datang, Aku cuma mau mengingatkan untuk kalian. Jangan lupa kasih vote kalian untuk Aku yah.
****
Alea sibuk mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Brylian yang akan menjemputnya ke rumah. Pemain Timnas U16 itu benar-benar membuatnya pusing kepala, karena ia bolak-balik berganti pakaian memilih mana yang cocok untuk jalan dengan Brylian."Ini cocok nggak Mah?" Tanya Alea
"Udah itu aja yang tadi yang warna krem, kan lebih kalem. Lagi pula kan kamu pake jilbab." Ujar Mama di kamar Alea
"Alea bangun Nak!". Ujar Mama membangunkan anak perempuannya
Alea yang sedang bermimpi dikejutkan dengan tepukan hangat sang Mama yang sedari tadi menepuk pipi tembam miliknya.
"Ahh mimpi!" Ujar Alea kesal
"Mimpi, mimpi. Udah siang tuh. Buruan mandi." Ujar Mama
"Iya Mah."
Maklum Alea jika sedang kedatangan tamu dari bulan ia akan bangun lebih siang.
Setelah ia mandi dan bersiap ia segera memanasi motornya kemudian berangkat sekolah tanpa sarapan.
"Assalammu'alaikum Yah" ujar Alvio begitu turun dari motor Ayahnya dan menyalami tangan Ayah kesayangannya itu.
Begitu sampai di kelas ia tak melihat Alea yang biasanya sudah tiba duluan di kelas.
"Vio?" Panggil Lia
"Iya Li ada apa?." Ujar Alvio
"Nanti bantuin gue ngurusin pemilihan pengurus kelas ya?" Ujar Lia
"Oke Siyapp!"
Hari itu kebetulan pelajaran Bu Nisaa Bahasa Inggris namun karena Bu Nissa wali kelasnya. Murid-muridnya meminta waktu untuk satu jam pemilihan ketua kelas dan pengurusnya.
"Baru sampe lo Al?" Tanya Vio
"Iya gara-gara mimpi Brylian jemput gue, malah gue kesiangan gini." Ujar Alea
"Yah gila si, sampe begitu yak." Ujar Alvio
1300+ notif WhatsApp dari grup Brylian Aldama.
Alea terkejut sebanyak inikah pesan tak penting dari anggota grup.
Ia menggelengkan kepala.
Ia membuka laman Instagram di HP-nya. Melihat DM-an yang iya kirimkan kepada Brylian dan Septian yang masih abu-abu.
"Kapan sih dibales?" Ujar Alea greget
"Sama siapa?" Tanya Vio yang sembari tadi melihat wajah teman sebangkunya menyusut dan sibuk sendiri.
"Brylian." Ujar Alea
"Ooh sini biar gue telfon-in." Ujar Alvio
"Apa? Di telfon? Emang lo punya nomornya?" Ujar Alea terkejut
"Punya"
Alvio mengambil HP-nya di tas. Mencari nomor Brylian.
Alea menatap Alvio tajam. Iya hanya berharap Alvio tak membohonginya.
Namun ternyata benar, Vio memanggil nomor Brylian yang ada di kontaknya.
Diangkat
Alvio langsung menyerahkan HP-nya kepada Alea.
"Hallo.." ujar Alea
Tak disangka Brylian pemain Timnas itu menjawab dengan suara
"Hallo"
KAMU SEDANG MEMBACA
amigo de futbol
Teen FictionPersahabatan dua gadis yang berawal dari kesamaan suatu hal, yaitu sama-sama menyukai sepak bola. Hari-harinya tak bisa lepas dari sepak bola. Sampai pada akhirnya bisa satu kelas dengan pemain Sepak Bola.