RAHMA

7 1 0
                                    

Tidak perlu menjadi wanita murahan
Untuk mendapatkan hatinya
Jadilah dirimu sendiri
Agar dia beruntung bisa memiliki mu

Kring... Kring... Jam alarm menunjuk kearah jam 06.00, membuat Rahma terbangun dan mematikan alaramnya rahma mulai berjalan untuk membuka gardennya. Sinar dari jendela membuat Rahma terpejam.
Rahma langsung bergegas untuk pergi ke sekola,karna ini hari pertama Rahma masuk di sekolah yang baru dan gaya yang baru.

"Mah " panggil Rahma sambil menuruni tangga "apa sayang ku" jawab mamanya dengan kasih sayang
"Mah aku pergi ya mah" sambil memegang tangan mamanya "kamu GK serapan dulu " tanya mama " GK mah makasih Rahma harus cepat " jawab Rahma sambil pergi ke arah mobilnya."pak berbakat ke SMA"ucap Rahma pada supirnya "baik non"jawab supir.

Sesampainya di SMA bakti Huda Rahma langsung bertemu dengan sahabat smpnya dulu yang bernama Karina " hai Karin kamu sehat kan" tanya Rahma kepada temanya " sehat dong" jawab dengan penuh percaya diri "yok cari kelas" ajak Rahma

Saat berada di koridor semua orang tiba-tiba terdiam saat seorang pria yang bernama Brayen dengan tubuh tinggi dan tampan itu. yang membuat kaum hawa yg ada berada disana langsung melihatnya dengan takjub.
Tapi Brayen hanya berjalan santai dan tak peduli dengan apapun.
Rahma tidak tau apa yg terjadi karena keheningn itu Rahma agak risih dan Rahma pun terjatuh dan menabrak Brayen "maaf" ucap Rahma sambil membersihkan roknya. Tapi Brayen hanya diam dan terus berjalan dengan muka dinginnya. Melihat hal itu membuat Rahma langsung kesal " OI LO JANGAN SOK COOL AMAT " ucap Rahma dengan kesal tapi bryen tetap berjalan.

Kring.... Kring.... Kring... Bel istirahat berbunyi Rahma dan Karina pergi ke kantin "ma Lo mau beli apa"tanya Karina "ntah"jawab Rahma "ya udah kita beli minum aja ya di kantin ujung" ajak karina "yaudah serah Lo"jawab Rahma

Sementara itu di sisi lain Brayen seorang bad boy yang suka merokok,cabut dia selalu di temani oleh kedua sahabatnya yang bernama iman dan Riki. Imam adalah orang yg suka bercanda dan Riki agak sedikit serius menanggapi sesuatu. mereka sering membolos di rooftop saat pelajaran fisika.

Pada saat istirahat mereka bertiga berkumpul di rooftop untuk merokok dan bermain game.
"ke kantin yok"ajak imam

"Lo gimana "bertanya kepada Brayen

"Hm.."gumam Brayen

"EH LU NGAPAIN DISINI"ucap Rahma dengan kesal saat melihat ada Brayen
"Eh ini kan tempat umum bebas aja dong"jawab imam "gua GK bicara sama Lo ya gua bicara sama dia"ucap Rahma kesal.

"Dia siapa ayo"ucap Riki

"Bacot lu pada"ujar Rahma dengan Amara yg memuncak ke ubun-ubun kepalanya
"Eh Kita pergi aja yok males gua ngadapi orang begitu"mengajak Karina menjauh dari ke tiga lelaki tersebut.

Baru hari pertama sekolah gua udah gak mood "ma jangan marah marah sama Brayen nanti jodoh loh"Karina menggoda Rahma

"Ih najis dah gua"ujar Rahma

Kring...kring...kring...bel masuk di bunyikan semua siswa masuk kedalam kelasnya kecuali Brayen dia tidak mau masuk ke kelas karna ada mata pelajaran fisika.

2 jam berlalu...

"Ma lu pulang sama siapa" tanya Karina

"Gua pulang sendiri gua di jepit sama supir" jawab Rahma

"Oh yaudah gua duluan ya ma"ucap karina

"Yaudah bye"

"Bye"

Tiba tiba tangan Rahma ditarik oleh lelaki bertopeng "eh mau ngapain kamu"tanya Rahma yang tiba-tiba khawatir

"Diam lu"Jawab laki laki bertopeng itu

Lelaki itu membawa Rahma kearah rooftop "nih bos"ucap lelaki tersebut sambil membuka topengnya melihat itu Rahma langsung kesal karena dia ditarik oleh imam "eh kenapa gua dibawak ke sini" tanya Rahma cemas karena dia takut mereka akan berbuat sesuatu terhadap dirinya

"Eh maafin gua gua tadi kasar banget sama Lo "ucap Rahma ketakutan
"Jangan apa-apain gua "ucap Rahma dengan takut dan menangis
Riki heran melihat Rahma tiba-tiba menangis. "Gua mau maafin lo kalau Lo mau jadi jongos gua"ucap Brayen

"Apa gak ada yang lain" ucap Rahma yg masih menangis

"Lo mau di maafin gak sama Brayen" ucap imam

"Ih lu kejam amat sih Brayen"ucap Riki yang agak kesal

"Lo kok belain dia rik" ujar imam ke pada riki

"Yaudah gua mau jadi jongos lo"ucap Rahma tersedu sedu bryen langsung menarik tangan dan membawa Rahma ke parkiran Brayen langsung menaiki motor sportnya yang berwarna hitam"nih"ucap Brayen kepada Rahma sambil memberikan helm kepadanya "naik"ucap Brayen
"Mm.. supir gua nanti jemput gimana
"Sinih hp lu"ucap Brayen
"Nih" sambil memberikannya kepada Brayen tanpa pikir panjang mtayen menelpon supir Rahma agar tidak usah jemput.

"Naik"

"Ya"jawab Rahma agak sedikit lembut.

"Nih Lo tutup kaki Lo tu"ucap Brayen sambil memberikan jaketnya kepada Rahma

"Gua GK mau cowok lain ngeliat kaki Lo "ucap Brayen. Mendengar hal itu pipi Rahma tiba-tiba memerah,Brayen melihat dari kaca spion.

15menit berlalu...

Sampai dirumah Brayen. Brayen mengajak Rahma ke ruang tamunya
"Nih Lo kerjain sampai selesai"ucap Brayen sambil meletakkan buku pr nya

"Gua gak mau"jawab Rahma yang mulai kesel

"Lo mau pulang kagak"

"Ya gua kerjain" jawab Ra dengan sabar sambil menggembungkan pipinya yang membuat Brayen tersenyum tipis hingga tak terlihat.

2 jam berlalu.....

"Brayen dah selesai nih"sambil menggedor-gedor pintu kamar Brayen

"Yaudah pulang Lo sana" ujar Brayen yang agak kasar

"Lo kok gak ada terima kasih gitu" Rahma agak kesal

"Bomat" ucap Brayen

"Gua pulang " ucap Rahma yang agak pusing

"Yaudah biar gua antarin"ucap Brayen

Brayen pun mengeluarkan mobil sport nya untuk mengantar Rahma
Didalam mobil rahma memegang kepalanya terus "Lo kenapa"tanya Brayen "kepala gua pusing"jawab Rahma.

"Assalamualaikum"

"Waalikum salam" jawab mama Rahma dari ruang makan.

"Kamu kenapa" tanya mama nya.

"Aku capek mah" jawab Rahma

"Eh kok kamu lambat pulangnya"tanya mama Rahma

"Mm.. aku tadi jalan-jalan dulu sama temen baru" jawab Rahma

"Yaudah istirahat gih"

"Ya mah" jawab Rahma dengan manis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang