CHAPTER#1

426 21 1
                                    

Pagi ini sama saja dengan pagi sebelum-nya, suram......

Byuurrr.....
Suara air, seorang namja membangunkan dongsaeng-nya menggunakan air dingin.

"Hey, bangun sudah pukul setengah enam belum bangun, cepat buat sarapan untuk kami"suruh seorang namja.

"Baiklah hyung...."balas namja itu.

Namja itu Park Jimin, seorang namja dengan hati yang terluka dalam. Namja yang tadi itu Park Seokjin, anak paling tua di keluarga Park.

Biar lebih jelas ku kenalkan satu-satu.

Park Chanyeol, seorang CEO dari Park Group memiliki banyak perusahaan ternama, Appa 7 anak.

Park Nayeon, seorang model ternama, Eomma 7 anak.

Park Seokjin, anak pertama dari 7 besaudara, ia seorang dokter terkenal dan handal dalam menyelamatkan pasien.

Park Yonggie, anak kedua dari 7 besaudara, ia seorang produser musik  terkenal dalam membuat lagu.

Park Hoseok, anak ketiga dari 7 bersaudara, ia seorang dancer terkenal akan keahlian dance-nya.

Park Namjoon, anak keempat dari 7 bersaudara, ia seorang direktur utama di Park Group.

Park Jimin, anak kelima dari 7 besaudara, ia seorang mahasiswa di Seoul National Univercity (SNU) jurusan musik.

Park Taehyung, anak keenam dari 7 besaudara, seorang pelajar bersekolah di School of Performing Arts seoul (SOPA).

Park Jungkook, anak ketujuh dari 7 besaudara, seorang pelajar juga di School of Performing Arts Seoul (SOPA).

Itulah Park Family.

Back to story.

Jimin melangkahkan kaki-nya ke kamar mandi ia mengambil handuk dan mandi, setelah itu ia turun menuju dapur membuat sarapan.

Cklekkk.....
Pintu salah satu kamar terbuka yaitu kamar, Yonggie. Ia turun menuju dapur dan mengambil sarapan yang baru Jimin buat.

"Pagi hyung" sapa Jimin.

"Hm.."balas Yonggie singkat.

"Hyung mau kemana pagi-pagi? " Tanya Jimin.

"Bukan urusanmu" jawab Yonggie kemudian berjalan ke arah pintu dan pergi.

Hari ini jam sudah menunjukkan pukul 07.00 semua sudah bangun dan sarapan, mereka sedang sibuk dengan tugas masing-masing, padahal hari ini hari pertama libur, ternyata tugas-nya game toh.

"Jimin, tolong ambil earphone aku di kamar cepat !!!" Suruh Namjoon.

"Baik hyung" jawab Jimin.

"Ini hyung" kata Jimin sambil memberi earphone yang ada ditangan-nya.

"Lama sekali" protes Namjoon.

Hari ini sama seperti hari sebelum-nya, suram.......,penuh perintah......., dan kemarahan........

Di lubuk hati Jimin, ia sudah tidak tahan dengan perlakuan mereka terhadap-nya, tapi bagaimanapun juga mereka keluarga-nya ia tidak mau meninggalkan mereka, itu yang membuat Jimin bertahan.

'Aku harap semua ini cepat berlalu.....'
Batin Jimin.

"Hyung, dimana celana dalam-ku hyung" teriak Taehyung pada Jimin.

"Didalam lemari kecil, Taehyung" jawab Jimin.

"Lain kali, jangan taruh di tempat yang susah dijangkau" protes Taehyung.

"Baiklah, mianhe Taehyung" jawab Jimin.

"Hmmmm......"balas Taehyung singkat.

Jimin POV
Aku sudah lelah dengan semua ini, aku capek dengan semua ini, aku ingin pergi, bolehkah aku merasakan kebahagian sebentar, bolehkah aku merasakan kasih sayang kalian, aku rindu kasih sayang kalian, apa karena sebuah berkas kalian seperti ini ?, andai saja kalian tau apa yang sebenar-nya terjadi...............
End Jimin POV
.
.
.
.
.
.
.
SEE YOU NEXT CHAPTER CHINGU, BYE.

I AM NOT ALONE || PARK JIMIN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang