Orang bilang masa SMA adalah masa yang paling indah. Masa penuh romansa kisah cinta remaja. Tapi bagaimana bisa terasa indah? Karena selama ini........
TERNYATA AKU ADALAH KORBAN PHP.
"Hei, sudah dengar belum? Kabarnya Dahyun jadian dengan Momo."
'Dahyun?'
Drap!
Drap!
Drap!
"DAHYUN!!"
"Apa kabar itu benar-" Dengan nafas yang tersengal Sana menghampiri Dahyun dan Momo yang tengah asik bercanda.
"Dahyun dan Momo, kalian pacaran?" Dahyun hanya terdiam tidak berniat membalas ucapan Sana.
"K-kalau itu memang benar, lalu selama ini aku apa buatmu?"
"Pulang dan pergi kesekolah bareng. Menemani aku makan atau pergi ke bioskop.... Semua itu untuk apa?"
"San, kamu ngomong apa sih? Selama ini aku menemanimu karna kamu yang meminta." Jelas Dahyun.
"Aku hanya sekedar jadi teman dan tetangga yang baik buat kamu. Gak lebih dari itu." Perkataan Dahyun sangat amat membuat Sana kecewa.
"Dahyun, aku cuma mau bilang....."
"Selamat ya atas hubungan kalian! Semoga langgeng!" Teriak Sana, lalu berlari keluar kelas.
...
"Eomma dan appa disurga.... Sana akhirnya mengerti sakitnya patah hati..."
"Padahal udah janji di pemakaman kalian, Sana gak bakal nangis lagi. Selama ini yang membuat Sana tegar, justru berkat bantuan Dahyun."
Hiks,, hiks,, hiks
"Dahyun tega!"
PYASSHH!
"Hiks?" Tangis Sana berhenti saat ada telur raksasa yang tiba-tiba berada dikamarnya.
Telur berwana biru muda, dengan tanda aneh ditengah telur tersebut telah mengundang perhatian seorang Minatozaki Sana.
'Telur?'
Dengan perlahan tapi pasti Sana mendekati telur tersebut, lalu memencet tanda aneh pada telur tersebut.
PSHHH
Telur itu sedikit demi sedikit mulai terbuka, menampilkan seorang laki-laki tanpa memakai sehelai benang pun.
'Ca-cakepnya!!'
(Anggep Tzuyu gak pake baju sama matanya warna hijau)
Mata laki-laki tersebut mulai terbuka, laki-laki dengan perawakan badan yang sempurna, mata yang hijau, dan jangan lupakan perut kotak-kotak nya.
'Kenapa bisa ada cowok di dalam telur?'
Laki-laki tersebut tiba-tiba lompat kearah Sana, yang membuat Sana terkejut setengah mati. Laki-laki tersebut dengan cepat memeluk Sana.
"Mama!!"Tunggu, laki-laki tersebut memanggilnya apa tadi? Mama? Yang benar saja.
"Eh? Kok mama?"
"Mama!!"
Ada cowok keluar dari telur dan manggil aku mama?
"Anak ayam?"
"Tu-tunggu."
"Pasti aku ngelindur, karna kebanyakan nangis!" Sana mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri, bahwa ini tidak nyata.
Dilihat dari sisi manapun ini gak mungkin nyata!
Sudahlah, tidak ada gunanya dipikirkan.
"Ini pasti mimpi..... Tidur lagi aja ah...." Sana kembali melanjutkan tidurnya yang sempat terganggu tadi.
Sedangkan laki-laki tersebut hanya berdiri disamping kasur Sana.
"Mama??"
TBC