Chapter. 37 (Ending)

15.9K 1.1K 61
                                    

Sesuai dengan perkataan Mikoto. Pesta pertunangan Sasuke dan Sakura digelar dengan megah dan indah. Pesta berkonsepkan indoor ini, diadakan di hotel besar milik Uchiha.

Seluruhnya di design dengan elegan namun cocok untuk anak-anak remaja seperti Sasuke dan Sakura. Karena  setengah lebih tamu yang akan datang adalah teman-teman sekolah Sasuke dan teman-teman model Sakura. Tempat untuk wartawan yang ingin mengambil gambar pun sudah diatur dengan rapi oleh Mikoto.

Tamu-tamu yang berdatangan juga tak kalah elegannya dengan pesta pertunagan Sasuke dan Sakura. Terlihat jajaran model juga artis yang datang ke pesta pertunangan mereka. Para kolega dari Uchiha dan Haruno juga berdatangan. Mereka datang untuk melihat keluarga Uchiha dan Haruno yang akan bersatu.

Proses pemasangan cincin dari masing-masing pihak berlangsung dengan bahagia. Tak sedikit dari mereka yang merasa patah hati melihat orang yang mereka kagumi telah bersatu dalam ikatan pertunangan. Bahkan ada beberapa gadis yang menangis karena tidak relapria yang mereka telah bersama gadis lain.

Hari ini, Sasuke dan Sakura terlihat sangat menawan. Sasuke terlihat sangat tampan dengan kemeja putih dan jaz hitamnya. Begitu juga dengan Sakura. Dress putih panjang dengan model seperti mermaid, membalut tubuhnya dengan sempurna. Rambutnya yang disanggul dengan sederhana namun elegan, mampu menarik perhatian pria untuk terus menatapnya.

“Selamat atas pertunangannya.” Sasori, model remaja terkenal sama seperti Sakura memberikan selamat kepada dua pasangan di depannya.

Sakura tersenyum ramah. “Terimakasih.”

“Tidak kusangka, melihatmu bertunangan akan lebih menyakitkan daripada kau menolakku dulu,” ujar Sasori sambil menyeringai tipis.

Sakura tersenyum kikuk. Sasori adalah salah satu dari pria yang pernah menenyatakan cinta padanya. Tapi dia menolaknya, karena menurutnya Sasori lebih cocok menjadi sahabatnya dibanding menjadi pacarnya.

Sakura melirik ke arah Sasuke yang sudah mengeluarkan aura hitam. Ia lalu memegang kepalanya yang tiba-tiba terasa sangat sakit. Sebelum acara pertunangan, dia memang merasa sedikit pusing. Tapi, ia mengabaikannya karena tidak ingin menunda acara mereka.

Sakura kembali menurunkan tangannya dan mencoba untuk bersikap sepeti biasa. Ia tidak ingin Sasuke tahu kalau saat ini dirinya sedang merasa tidak enak badan.

“Terimakasih sudah datang, dan simpan rasa sakitmu untuk pesta pernikahan kami nanti,” ujar Sasuke pada Sasori dengan seringai di wajahnya.

Sasori tersenyum tipis mendengar ucapan Sasuke. “Sama-sama, sekali lagi selamat untuk kalian berdua. Aku permisi,” pamitnya dengan ramah dan pergi dari situ.

“Kenapa kau selalu dikelilingi oleh pria-pria merah?” Sasuke mendengus setelah Sasori pergi. Ia menatap kesal Sakura yang berdiri di sebelahnya.

Sakura mengerucutkan bibirnya. Kepalanya kembali pusing, tapi ia mengabaikan itu dan balas menatap kesal Sasuke. “Kau juga selalu dikelilingi gadis-gadis berambut merah!”

Sasuke mengernyitkan alisnya, tidak mengerti dengan siapa yang dimaksud Sakura. “Gadis-gadis merah?”

“Saara, Tayuya, dan Karin.” Sakura bersedekap dan menatap tajam Sasuke yang langsung mendengus karena merasa kalah.

Let Me Be Your Man | SasuSaku ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang