Weekend Kedua, Ketua Rohis Manis

13.5K 1K 37
                                    

Suatu saat nanti
Aku ingin bertanya kepada waktu
Kapan dan dimana, aku mulai jatuh cinta ke kamu?

-Assalamualaikum Ketua Rohis-
La_Tahzan27

----

Hari weekend kedua dengan status sebagai istri ketua rohis famous. Setelah menunaikan shalat subuh aku turun ke lantai dasar untuk membantu Mama menyiapkan sarapan.

Biasanya untuk hari biasa yaitu hari kerja dan sekolah sarapan yang Mama buat langsung pada makanan pokok. Namun kali ini sepertinya berbeda, aku melihat Mama sedang menutup sebuah wadah. Mirip adonan donat yang sedang di fermentasi.

"Ini fermentasi donat yah Ma?" Tanya ku untuk memastikan.

Mama mengangguk "Iya. Kamu kok tau?"

"Itu, waktu kelas sebelas praktek biologi buat makanan fermentasi. Bunda bantu Reyna buat donat, jadinya tau deh"

"Rajin masak kamu yah. Mama suka" puji nya. Aku menggulung senyum sebagai respon ucapan Mama. Tidak tau lagi mau menanggapi apa, takut nya aku salah bicara dan yang paling aku takuti nanti ucapan ku seakan semakin menyombongkan diri. Aku paling takut itu.

Kami kembali larut dengan suasana memasak. Aku kebagian tugas menggoreng ikan nila dan membuat sambal. Sedangkan Mama kebagian memasak sayur, nasi, dan mencetak adonan donat hasil fermentasi.

Sesekali aku bertanya tentang berbagai masakan kepada mama. Dan yang buat aku bahagia Mama dengan sabar memberitahu jawaban dari pertanyaan ku. Ah.... Mama mertua ku memang paling baik.

"Ma, ini ikan nya Reyna langsung simpan ke meja makan yah?"

Mama mengangguk pertanda iya. Aku segera membawa makanan tersebut ke meja makan. Ketika ingin kembali masuk ke dapur Qeiza datang menghampiri.

"Kakak Ley di panggil sama Abang di lual" lapor gadis kecil itu kepada ku.

Aku tersenyum sembari mengusap puncak kepala Qeiza lalu mengucapkan terima kasih.

"Rey, Mama di mana?" Aku bertemu Papa di ruang keluarga yang sedang asik membaca koran.

"Ada di dapur Pa. Papa butuh sesuatu?"

"Tidak. Papa cari Mama, kamu tau papa paling tidak bisa kalau ngak liat Mama kamu" canda Papa. Aku tertawa, memang seperti ini sikap Papa sepekan aku tinggal seatap dengan nya. Ia gemar melempar gombalan kepada Mama. Pasangan yang sangat serasi kan.

"Nanti juga Raka bakalan kayak Papa kok" lanjut Papa.

Ini Papa kenapa mengeluarkan sebuah pernyataan seperti itu? Papa tidak tau resiko jantung anak muda? Bukan nya Papa pernah muda juga.

Ah, Raka....

"Papa ada-ada aja" aku menggaruk kepala salah tingkah mendengar omongan Papa. "Raka nyariin Reyna kata Qeiza Pa, Reyna nemuin Raka dulu" pamit ku.

"Tebakan Papa ngak meleset, baru ajah ngomong"

Pura-pura tidak mengerti itu tidak akan dosa kan? Habisnya jika meresapi ucapan Papa ada jantung, hati, dan paru-paru yang akan bekerja keluar dari fungsi nya.

Tadi aku sempat bertanya di mana Raka kepada Qeiza. Adik kecil ku itu mengatakan Raka menunggu di depan pintu. Apa yang Raka lakukan? Mau di sambut dia kedatangan nya seakan pengantin wanita ala-ala India?.

"Kamu nyari aku kata Qeiza?"

"Geer" satu kata pertama yang dia ucapan kan. Aku mengerucutkan bibir, Raka hobby memang membuat usil. Ini pasti salah satu kurang kerjaan nya lagi.

Assalamualaikum Ketua Rohis (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang