Puisi Pertama

12 1 0
                                    

Rapuh
Putri Fadhila Azzahra

kelam menyelimuti rasa
menyapa diri dengan keputusasaan
Hancur menerpa
menusuk ke dalam dada

bayang-bayang itu terus menghantui
membuatku lemah tak berdaya membuat kalbu ini sakit laksana ditancapkan ribuan duri

Sendiri dalam hening malam
luapkan semua yang membendung
air mata pun turut menghiasi pipi

kumengadu pada semua
tentang apa yang telah terjadi
tentang apa yang kurasa

Aku lelah, Tuhan
sampai kapan harus menutupi semua ini?
sampai kapan harus bersandiwara di depan mereka?
sampai kapan rasa ini berakhir?

Aku baik-baik saja!
Aku kuat!
itu hanyalah cara diriku untuk menutupi sebuah kerapuhan

Aksara HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang