«TIGA PULUH SATU»

5.5K 268 4
                                    

"Qil. Lo hari ini pulang bareng gue," ajak Arga pada Aqila setelah bel pulang sekolah berbunyi.

"Aciee yang baru pacaran mah sering antar jemput terosss!" sindir Naya.

"Ish apaan deh lo!"

Aqila memukul punggung Naya pelan. Membuat Naya terkekeh.

"Rel, lo juga harus anterin gue pulang! Biar duit gue irit!" Naya meminta Farel mengantarnya pulang dengan nada bicara yang sedikit memohon.

Farel pun mengangguk mengiyakan. "Iya nanti gue anterin. Tapi gue harus minta dulu buat beli bensinnya sama pak bos, iya gak Ris?" kata Farel sambil mengangkat kedua alisnya pada Daris.

Daris hanya mengacungkan kedua jempolnya pada Farel.

Sudah Arga tebak, pasti dirinyalah 'pak bos' yang dimaksud oleh dua curut itu.

Melihat ke samping Aqila, ternyata Fara sedang memasukkan buku-bukunya kedalam tas dengan cuek. Arga tersenyum miris melihatnya.

Udah lama gue gak ketemu lo. Dan ternyata lo udah banyak berubah Far..

"Heh! Lo kenapa ngelamun?" tanya Aqila heran. Tidak biasanya Arga melamun seperti itu.

"Oh nggak kok," kata Arga yang tersadar dari lamunannya.

Merasa panas dengan hawa di kelas. Lebih baik Fara harus segera keluar dari tempat itu.

"Qil. Gue duluan!"

Fara pamit pada Aqila dengan nada cueknya, tanpa melirik ke arah Aqila.

Dia lagi pms kali ya? Daritadi sikapnya kaya yang lagi kesel terus. Batin Aqila.

"Gue anterin pulang mau gak?!"

Sontak semua mata tertuju pada orang yang mengajak Fara pulang bersama. Ternyata itu adalah suara Daris. Wow, mereka terkejut. Daris sepertinya tertarik pada Fara yang super cuek itu.

"Gak! Makasih, gue bawa motor sendiri!"

Dengan ketusnya. Fara menolak ajakan Daris terang-terangan. Membuat Daris menjadi bahan ledekan Farel dan Arga.

"Gimana rasanya ditolak mentah-mentah ris?" tanya Farel.

"Hati lo gak papa DAR?!"

Di akhir kata, Arga malah memanggil nama Daris sambil ngegas, seperti yang mengagetkan saja. Tak salah, nama depannya kan emang Dar. Tak apa orang lain menyebut Daris dengan sebutan ris. Tau lah gimana Arga, dia itu selalu ingin berbeda dari yang lain, kalo zaman now sebutannya tak lain adalah antimainstream.

Daris hanya mengusap-usap dadanya. "Untung baim sabar ya allah."

Mendengar itu. Membuat gelak tawa keras dari mereka berempat.

......

Ketika Aqila akan menaiki motor Arga di parkiran. Tiba-tiba Erza datang menghampiri Aqila, dan menyapanya.

"Hai qil, lo ada urusan gak?"

"Hai Er--"

Baru saja Aqila menjawab. Arga malah langsung menyerobot ucapannya. "Ada, dia ada urusan sama gue! Mau apa lo!"

"Biasa aja kali, gausah ngegas juga! Gue nanya sama Aqila kok bukan nanya sama lo!"

Hawa panas sudah menyelimuti area parkiran. Sepertinya mereka akan perang mulut. Tanpa mau ikut campur, Aqila hanya menonton saja. Melihat mereka berdua seperti ini sepertinya akan seru.

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang