«TIGA PULUH DUA»

5.1K 256 4
                                    

Semilir angin sore menyelimuti Arga dan Aqila yang sedang naik motor menuju rumah Arga.

Kali ini, Aqila tidak merasa kedinginan, karena ia memakai sweater hangat. Awalnya sih Aqila memakai baju lengan pendek. Tetapi Aqila disuruh kembali lagi ke kamar oleh Arga untuk mengganti bajunya dengan sweater ataupun jaket. Begitu perhatiannya Arga pada Aqila.

Karena rasa canggung yang masih menyelimuti Aqila. Dia hanya berpegangan pada pundak Arga saja, tanpa mau beralih memegang perutnya.

Arga tiba-tiba mengerem mendadak membuat Aqila kaget.

"Kenapa tiba-tiba ngerem sih?!"

"Lo gak peka amat jadi orang!"

Menunggu Aqila peka, bisa-bisa Arga keburu bulukan. Langsung saja Arga menarik kedua tangan Aqila dan menyimpannya tepat di perutnya.

Melihat Arga yang seperti itu, hati Aqila menghangat diiringi jantungnya yang berdebar hebat. Plis, Arga jangan bikin anak orang baper! Nanti kalo jantungan tanggung jawab loh:)

Aqila pun mengeratkan pelukannya pada Arga tanpa ingin melepaskan begitu saja.

Gue nyaman sama lo Ar! Gue harap lo nggak bakal ninggalin gue.

Ada sesuatu yang mengganjal di hati Arga. Dia lupa untuk menanyakan tentang Fara pada Aqila.

"Qil?"

"Eh iya?"

"Lo tinggal serumah sama si Fara?" tanya Arga to the point.

"Iya, kenapa emangnya?" jawab Aqila mengangguk. Disertai heran, kenapa Arga menanyakan Fara?

"Nggak papa,"

Arga hanya terkejut saja ketika melihat Fara tadi yang malah pulang ke rumah Aqila. Arga kira, Fara akan kembali ke rumahnya yang dulu.

Aqila rasa, gelagat Arga sedikit aneh jika berkaitan dengan Fara. Tapi bodo amat lah bagi Aqila, yang penting Arga sudah jadi babunya. Aduh itu cogan kok malah dianggap babu:v

Aqila bercanda, yang penting saat ini Aqila dan Arga harus saling percaya satu sama lain.

......

Tibalah sudah mereka berdua di rumah Arga. Dengan segera, Arga membuka kenop pintu rumahnya yang ternyata tidak dikunci.

Didapatnya Leon yang sedang ngapel membawa pacarnya ke rumah. Ah untung saja Arga dan Aqil sudah resmi jadian, jadi Arga akan menyombongkan dirinya pada adiknya itu bahwa sekarang dia sudah melepas status jomblonya.

Aqila terkejut melihat Leon dan pacarnya. "Itu beneran adek lo kan? Masih bocah kok udah pacaran aja? Di bawa ke rumah lagi?"

Untuk memastikan, Aqila mengedipkan kedua matanya beberapa kali. Dan ternyata, itu benar adanya.

"Bukan, dia bukan adek gue. Dia titisan soang!"

Ada-ada saja Arga ini. Masa adik sendiri dibilang titisan soang (angsa). Berarti orang tuanya soang dong? Gapapa soang-soang di film berbie kan pada kiyowo, beda lagi kalo soang di dunia nyata, biasanya tu soang hobinya nyosor ckck.

"Mereka pacaran di bawa ke rumah tuh di suruh sama mommy sama daddy juga, alesannya sih biar pacarannya kepantau orang tua. Kalo pacaran di tempat sepi, terus cuma berduaan. Nanti kalo khilaf kan siapa yang mau tanggung jawab?" tutur Arga panjang kali lebar.

Aqila menggeleng pelan dan terkekeh mendengar Arga berkata itu. Aqila baru tersadar bahwa ternyata Arga itu mengerti perasaan perempuan sekali.

Lalu, Tari menghampiri Arga dan Aqila. "Eh ada Aqila." sambut Tari pada Aqila senang.

Mereka berdua pun menyalimi tangan Tari bergantian.

"Selamat sore tante," kata Aqila ramah.

Arga dan Aqila lalu memasuki rumah. Mereka awalnya berniat untuk belajar di ruang tamu saja. Tetapi berhubung di ruang tamu ada dua bocah yang sedang mesra-mesraan, Arga rasa lebih baik jika belajar di balkon kamarnya saja. Seperti saat itu, Arga juga belajar di rumah Aqila di balkonnya.

"Heh lo pada lagi ngapain?" tanya Arga pada Leon sebelum menaiki tangga menuju kamarnya bersama Aqila.

"Eh ada abang. Ada kak Aqila juga. Kapan datangnya? Kok gue gak tau?" Leon malah balik bertanya pada Arga dan kebingungan.

Tak lupa, disamping Leon ada seorang cewek imut yang notabenya adalah pacar Leon, katanya sih mereka udah 9 bulan pacaran. Lumayan sudah lama ya, seperti usia kandungan hwhw.

"Kenalin kak, nama aku Aurel," kata pacarnya Leon memperkenalkan diri pada Aqila sambil mengulurkan tangannya.

"Udah tau!"

Padahal Aurel memperkenalkan dirinya pada Aqila, tetapi malah Arga yang menyahut.

"Yee, kalo kak Arga mah udah basi! Aku kan pengen lebih akrab sama pacar kak Arga. Wlee," balas Aurel yang malah menjulurkan lidahnya pada Arga mengejek.

Aqila tersenyum pada Aurel, dan menyambut uluran tangannya dengan ramah. Ah sepertinya Aqila menyukai Aurel. Bukan menyukai dalam artian jatuh cinta, namun Aqila menyukai Aurel dalam sikapnya yang ramah, sopan, dan terlihat menyenangkan jika akrab dengannya.

"Hai Aurel. Kenalin juga nama aku Aqila. Nama lengkapnya sih Zareena Aqila, biasa dipanggil Aqila. Tapi si stupid ini biasa manggil aku jaren. Jangan ngikutin ngatain jaren! Awas aja!" ujar Aqila panjang lebar yang malah curhat mengenai nama panggilannya yang membuat Aurel terkekeh.

Gemas sekali rasanya Arga mendengar Aqila yang berkata lemah lembut seperti ini, ditambah lagi dengan perkataannya yang menggunakan aku-kamu.

"Hai kak.. Kapan-kapan main sama aku yaaaa?"

Aqila hanya tersenyum dan mengangguk mengiyakan. Setelah itu ia kembali ditarik oleh Arga menuju tangga, meninggalkan Aurel dan Leon bermesraan di ruang tamu, tak lupa Leon yang merangkul pundak Aurel. Membuat hati Aqila panas, bukan panas cemburu. Melainkan panas karena Arga tidak memperlakukannya seperti itu. Oh jadi Aqila iri nih? Jelas.

......

To be continue..

Pendek banget ya partnya hehe:v

Cianjur, 08 Mei 2019

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang