«TIGA PULUH TIGA»

5.1K 251 2
                                    

Seperti biasa. Arga dan Aqila berangkat ke sekolah bersama. Tetapi itu sudah menjadi biasa, tidak aneh lagi seperti waktu pertama kali pacaran. Dan sudah memasuki bulan ke 2 mereka berpacaran.

Sesampainya di parkiran, Aqila segera turun dari motor Arga dan berniat langsung pergi.

"Eh mau kemana lo? Tunggu dulu dong! Jangan maen pergi aja!"

Arga sudah tahu, Aqila pasti akan seperti itu. Jadinya tangan dia selalu sigap untuk menahan tangan Aqila. 

Dengan segera, Arga merangkul pundak Aqila dengan mesra sambil berjalan menuju kelasnya.

Aqila cemberut, ah Arga selalu saja begini. Bukannya Aqila tidak mau, tetapi dia risih dengan tatapan murid lain.

Prok..prok..prok..

Tiba-tiba Rafael datang ke hadapan mereka berdua sambil bertepuk tangan. Untuk apa dia malah bertepuk tangan? Arga berdecak kesal melihat siapa yang ada dihadapannya sekarang.

"Mau apa lo?"

"Bagus juga, si most wanted ternyata bisa pacaran lama ya?" ledek Rafael.

Ingin sekali Aqila mencakar-cakar muka Rafael ini. Dia sudah geram pada Rafael, apalagi Arga yang kehidupannya selalu di usik oleh orang itu.

"Sirik aja lo jomblo!!" seru Arga yang posisinya masih tetap merangkul Aqila.

"Apa kata lo? Jomblo?"

Rafael tersenyum meremehkan. Bisa-bisanya Arga malah menyebutnya jomblo. Sudah jelas, sekarang Rafael sudah jadian dengan si most wanted girl kelas 11. Tak lain adalah Ayla Nathania.

"Iya jomblo! Jones malah!" kata Arga ngegas.

"Gue udah jadian ya, sama most wanted girl di sekolah ini. Apaan lo malah jadian sama si cewek kutu buku ini? Gue do'ain semoga cepet putus."

Setelah mengucapkan itu, Rafael pergi meninggalkan mereka berdua. Makhluk itu membuat Arga dan Aqila seperti naik darah saja. Hobinya itu mengusik kehidupan Arga.

"Biarin aja sayang, gak usah di dengerin kata-kata si tai itu. Kalo dia do'ain kita cepet putus, biasanya dia yang bakal putus. Karena do'a selalu balik sama diri kita sendiri."

Untung saja Arga tidak gampang terpancing emosi, dia memang pengertian pada Aqila.

Aqila hanya mengangguk mengiyakan dengan tangan Arga yang masih merangkul pundaknya.

Dia tadi bilang apa? Sayang? Ah Arga memang seperti itu, kadang menyebut Aqila dengan sebutan sayang, kadang Aqila dan lebih sering jaren. Jaren sudah seperti panggilan sayangnya pada Aqila, karena tidak ada yang memanggil Aqila dengan sebutan itu selain dirinya.

Sebenarnya Arga dan Aqila juga sudah tahu kalau Rafael jadian sama Ayla. Bagaimana mungkin mereka tidak tahu, orang kabar mereka jadian itu lebih viral dari kabar jadiannya Arga dan Aqila.

Mereka pura-pura tidak tahu karena ingin meledeknya saja. Kenapa Ayla mau ya sama Rafael? Itu jadi tanda tanya besar di hati Arga dan Aqila.

......

Hari ini adalah hari dimana para murid pusing mencari contekan. Sudah tahulah, sekarang hari pertama Ujian tengah semester. Arga tetap santai, dia tak papa harus mendapat nilai paling bawah. Tetapi setidaknya untuk kali ini dia harus berusaha karena sudah janji pada Aqila untuk mendapat nilai minimal 50.

"Semangat ujiannya Arga! Inget, lo harus dapet nilai sebagus mungkin!" kata Aqila memberi semangat pada Arga sebelum masuk ke ruangannya, berhubung ruangan Arga dan Aqila terpisah karena urutan absen yang sangat jauh.

"Iya sayang, gue pasti dapetin nilai yang bagus," ujar Arga sambil mencubit pipi Aqila gemas.

"Yaudah sana, awas aja kalo dapet nilai jelek!" 

Langsung saja Aqila memasuki ruangannya dan duduk di kursinya yang berada di belakang dan paling pojok karena absennya, Aqila berada di paling bawah. Kenapa takdirnya selalu menyuruhnya duduk di pojokan ya? Aqila mengedikkan bahunya tak tahu.

Melihat ke arah pintu, Aqila mendapati Arga yang masih diam di pintu masuk memperhatikan dirinya.

"Sana ish! Ngapain diem disitu!" Aqila berbisik dari dalam kelas. Ah berbisik dari jauh mana mungkin terdengar oleh Arga. Berbisik dari dekat saja belum tentu terdengar, apalagi dari jauh.

Berhubung Arga peka, dia segera meninggalkan ruangan itu. Tetapi dia malah balik lagi, membuat Aqila kesal saja.

Tak lupa, semua yang ada di ruangan itu memperhatikan interaksi mereka berdua.

"Cieee." kompak seisi ruangan malah mencie-ciekan Arga dan Aqila.

Aqila malu, ia menutup wajahnya menggunakan buku. Sedangkan Arga terkekeh kecil melihat Aqila seperti itu. Dan akhirnya Arga benar-benar pergi menuju ruangannya sendiri.

"Yang udah pacaran mah beda nih," bisik Naya pelan menggoda Aqil. Naya ternyata seruangan dengan Aqila, dan dia duduk di bangku paling belakang. Hanya saja Naya duduk tidak di pojokan seperti Aqila.

"Apaan deh lo Nay!"

Didalam hatinya, Aqila merapalkan segala do'a untuk Arga.

Semoga usaha gue gak sia-sia ya allah. Semoga Arga dapet nilai yang bagus.

Aqila tidak mau jika jerih payahnya mengajar Arga hanya sia-sia belaka. Tapi kalau bukan karena Bu Lisya yang menyuruhnya mengajar Arga, Aqila tidak akan sampai titik ini. Dimana ia saat ini menjadi kekasihnya Arga. Aqila tidak tahu lagi pada takdirnya yang susah sekali untuk ditebak. Takdir semua orang memang susah ditebak ckck.

......

Fara melamun di ruangannya, dia terheran sedari tadi. Kenapa ia bisa seruangan dengan Erza? Padahal jelas-jelas kelasnya pun berbeda dengan Erza. Terlebih lagi Erza duduk tepat di sampingnya. Sebal sekali Fara jika melihat Erza, serasa ingin menampol.

Kenapa juga tu orang harus seruangan sama gue?!!

Tatapan Fara dan Erza pun bertemu. Mereka saling mendelik satu sama lain. Fara bergidik ngeri ketika melihat tatapan itu. Setahu dia, kata Aqila tuh si Erza orangnya baik banget, perhatian. Makanya mereka sahabatan.

Tetapi itu berbanding terbalik jika pada Fara. Erza itu adalah sosok yang dingin, cuek. Emangnya Fara tidak bisa cuek apa? Dia jagonya dalam hal cuek. Mau lomba tercuek sedunia pun dia akan sanggup.

"Kenapa lo disini? Kelas lo kan bukan disini?" tanya Erza dengan nada ketus.

"Ya jangan tanya ke gue lah! Tanyain aja sono sama guru, gue gak tau apa-apa,"

Mungkin, gurunya salah memasukan nama Fara dalam daftar absen. Jadinya Fara masuk ke daftar absen kelas 12 MIPA 1, ingin sekali Fara pindah ke kelasnya sendiri. Tapi apa boleh buat, ujian sebentar lagi akan dimulai. Dia harus rela selama seminggu berada di tempat orang asing, Fara tidak akrab dengan murid 12 MIPA 1.

Sepertinya Erza dan Fara akan seperti Arga dan Aqila kedua. Hanya saja, Arga dan Aqila hidupnya dipenuhi dengan perdebatan unfaedah. Berbeda lagi dengan Fara dan Erza yang saling ketus satu sama lain. Tapi entah status mereka akan seperti Arga dan Aqila, berkenalan pun rasanya tidak.

Erza yang mencintai Aqila, dan terjebak friendzone. Sedangkan Fara yang masih belum move on dari Arga. Mereka malah mencintai orang yang sudah dimiliki orang lain.

......

To be continue..

Thanks for reading💕

Cianjur, 08 Mei 2019

My Stupid BadBoy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang