Bagian 1 (malam tak berbintang)

4 0 0
                                    

.
.
.
Terus mengapa kalian melahirkanku!!!.Saat itu Diva berbicara dengan ayahnya dan ibunya namun ibunya memiliki pendengaran yang kurang jelas.
   Mengapa kalian melahirkanku HAH!! Katakan pada ibu mengapa kalian tidak menggugurkan saja kandungannya pada saat itu!!!!.Diva saat itu merasa paling benar dan kuat padahal ia masih kelas 4 SD,saat ia kelas 6 SD ia termasuk anak yang tidak nakal sering dikucilkan bahkan saat penghapusnya jatuh kemeja orang lainpun ia tak berani minta tolong ambilkan,karena takut tak direspon, saat jam istirahat berlangsung temannya membawa makanan dan membagikan kepada orang lain,namun Diiva menjauhhh,, tidak mau bergabung dan meminta  makanannya karena lagi-lagi takut tak direspon............
***
   Akhirnya pada suatu malam ia merasa perasaannya begitu hampa,ia masih tak tau harus bagaimana bahkan perasaan sedih,marah,menangis,bahagia pun bingung rasanya seperti apa,,,,,,,,,
Berlanjut ke masa SMP ia masih takut untuk berteman sampai pada saat pemilihan kelas ia masuk ke kelas-7A awalnya ia bengong namun saat itu ia menemukan teman SDnya,dan memberanikan mendekatkan diri dan saat itu ia berusaha menjadi teman yang baik.Sebenarnya Diva mempunyai perasaan yang cukup peka,terkadang hanya melihat penampilan dan gaya bahasa saja ia tau perasaan teman disekelilingnya namun ia bersikap masa bodoh ajahhhhh saat itu.....
    Suatu ketika banyak temannya yang meremehkan pemampuannya dan mengejeknya,anehnya saat itu ia tak tau rasa marahh itu seperti apa,dan hanya tersenyum bahagia.
***
Sewaktu jam pelajaran berlangsung,Diva sama sekali tak mengerti apa yang dijelaskan saat guru menerangkan,Diva hanya bisa menunduk dan merasa sedikit kedinginan.......
Waktu pun berjalan cepat tak terasa jam pulang sekolahpun berbunyi,TENG,TENG,TENG!!!bunyi itu terdengar sebanyak tiga kali,Divapun buru buru pulang dan menguncikan diri di kamar, sesampainya di kamar,Diva melihat kecermin melihat wajahnya yang datar berkulit pucat,dan tampak bibirnya dibiarkan mengering,WUSSSSS,,,,,,!! bunyi suara angin saat Diva membuka jendela,Divapun menatap keluar jendela sampai hari  menjelang sore,saat Diva bengong menatap keluar jendela Diva dikejutkan dengan suara seseorang. "Divaaa,Divaaaaa",,,  wajahnya yang semula datar menjadi sedikit ceria,dengan langkah cepat ia membuka pintu kamar dan berlari ke ruang tamu untuk membuka pintu, "eh,, Bunga ada apa Bung tumben main kerumah" tanya Diva yang saat itu tertampak senyum tipis di wajahnya,"temenin aku ke tokoh Kokoh yuk mau beli diari,,,Nahh,,, habis itu kita jalan jalan kepantai",kata bunga dengan wajah sedikit memohon,tentu saja saat itu Diva pun tak menolaknya,,,, ia pun bergegas mengganti pakaian dan berpikir ia ingin membukakan dirinya,,,
***
Sesampainya ditokoh buku Diva hanya diam dengan kepala yang sedikit tertunduk, "woi lu ga mau beli diari" kata Bunga,Diva yang sedikit terkejut kemudian tersenyum tipis kala itu, "beli aja ini bagus bagus banyak warna lu ga tertarik apa" tanya bunga sekali lagi,
"un,,untuk apa nyatet pelajaran sekolah, ga usah lah lagian ku ga terlalu suka mencatat",,,,
"Untuk tempat curhatt brayyy,,,,, dan ngisi,ngisi apa aja kek ngambar juga bisa kalo lu mau ,Lu Gimana Cihhhh",, sambung Bunga,
"emmm ya udah ku beli satu juga ya biar kita sama-sama"kata Diva sedikit tersenyum, "eh gwwww mau tanya dehh lu ga suka curhat nulis kenapa lu beli????!!!, tanya Bunga, "Gpp biar kita sama-sama ya"kata Diva sedikit menunduk,,
***
Sebenernya Diva adalah anak perempuan yang kurang pandai dan bahkan saat kenaikan kelaspun ia selalu dipindahkan kelasnya hingga  sampailah akhirnya ke kekelas 3 SMP, salah seorang dari mereka,kala itu ada teman Diva yang mempunyai paras yang cantik,bercita-cita menjadi artis dan suka merendahkan orang lain dari mulutnya,termasuk teman laki lakinya, namun ada yang Diva iri dari pribadinya, karena ia dekat dengan orang tuanya, apalagi dengan ibunya,beda hal dengan Diva ia tak dekat dengan orang tuanya, mencium tangan orang tuanya pun jarang apa lagi ngobrol dan memeluk kedua orang tuanya pun tak pernah...
   Sebenarnya bukan Diva tak mau tapi ia malu mau melakukannya dan sepertinya orang tuanya pun tak begitu peduli padanya.Saat ia sakit ia hanya ngenguncikan diri di kamar dan lagi lagi tak tau harus ngapain,
Ia hanya bisa terdiam sambil duduk dipojok paling kanan dekat pintu,namun lama kelamaan  perasaanya menjadi rapuh ia menjadi mudah nangis,dan perasaan takut yang terus menghampirinya.......
(BERSAMBUNG)
***
.
.
.
            Assalamu'alaikum teman-teman,
Sekian dulu yawwww ceritanya,semoga teman-teman suka ceritanya,hehehe kalau suka tekan tombol yang ada gambar love nya yawww,OH ya hampir lupa temen-temen juga jangan segan untuk coment tentang cerita diatas, dan kesalahan kata,🐥🐥🐥apa lagi ada kata kata yang kurang berkenan dihatiiii🌚🌚 hehehe,,,

(Harap maklum baru pertama kali,,,)

Bayyyyyyy

Wasalamu'alaikum

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Siapa yang salahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang