Kabar Brylian Aldama dan beberapa pemain Timnas yang akan pindah ke sekolah umum sudah banyak diperbincangkan dikalangan pecinta sepak bola. Termasuk Alea dan Alvio. Alea terus berharap bahwa kabar itu memang benar adanya, dan Brylian memilih sekolah-nya.
"Kenapa lo Al, serius banget?" Tanya Alvio melihat Alea yang terus memainkan gadget-nya.
"Ini gue lagi cari kabar beneran nggak sih Brylian mau pindah sekolah. Bukannya baru beberapa bulan di sekolah barunya." Ujar Alea dengan terus memainkan HP.
Alvio hanya mengangguk,
"Mana gue tau, coba tanya langsung aja." Ujar Alvio kemudian
"Hah? Sama siapa?" Ujar Alea menghadap ke arah Alvio
"Sama pembantunya Brylian. Yah sama Brylian lah." Ujar Alvio
"Heh lo gimana si, DM aja nggak dibales. Kita siapa mereka siapa," ujar Alea
Alvio mendekati bangku Lia dan ngobrol meninggalkan Alea yang terlalu serius mencari kabar burung.
"Heh Lia !!, kemaren elo udah bikin kepala gue pusing. Tapi gue liat elo jago juga main basket, gimana kalau kita tanding." Ujar Agas berdiri songong di depan bangku Lia
"Wihh bener tuh, kenapa kalian nggak main bareng aja." Ujar Alvio
"Bukan main bareng, tapi tanding Vioo." Ujar Lia
Lia menerima tantangan Agas tapi ia punya waktu hari Minggu. Agas juga mau melawan Lia,
"Gimana sih, masa cewek lawan cowok." Ujar Alvio
****
Di rumah, Alea berbaring ditempat tidur, memainkan HP-nya."Semua grup WhatsApp bilang kalau Brylian mau pindah sekolah. Tapi kok Brylian nggak ada kabar ya." Ujar Alea di kamarnya
Story Instagram Brylian Aldama 1 menit :
Untuk semuanya Saya mengklarifikasi atas kabar yang bicara kalau saya dan beberapa teman saya akan pindah ke sekolah yang disebutkan oleh situs berita. Itu semua tidak benar, hanya salah faham. Saya akan tetap di Sekolah Saya yang sekarang.
Alea lemas dan menyurutkan semangatnya. Mimpi untuk satu kelas dengan Brylian hanyalah khayalan semata.
***
Alea, Alvio dan Lia sedang ngobrol saat jam istirahat."Tuh kan, nggak mungkin juga si Brylian bakalan pindah ke sekolah kita. Ngarang." Ujar Alvio meledek
"Kalian cewek tapi suka bola ya?" Ujar Lia yang duduk di depan Alea dan Vio
"Lah elo kenapa suka basket?" Ujar Alea
Lia menceritakan awal mulanya ia menggemari olahraga basket, sampai beberapa kali memenangkan turnamen. Agas yang duduk tidak jauh dari mereka bertiga sedikit panas telinganya.
"Alea? Kenapa elo suka sama Brylian?" Tanya Lia
"Karena Brylian itu ganteng, mainnya bagus." Ujar Alea terus memuji.
"Mulai lebay." Ujar Alvio, kemudian mengambil botol minumnya.
Suasana kelas X IPA 1 sedikit sepi karena kebanyakan dari mereka istirahat di kantin.
Ada murid perempuan dari kelas lain yang menyelonong masuk menemui Agas yang sedang duduk di bangkunya.
"Agas, kok kamu Aku chat nggak dibales si." Ujar Gadis itu
"Hiih!! Ngapain si lo kesini, ini kan bukan kelas elo". Ujar Agas
Lia, Alea dan Vio melihatnya aneh. Mengira bahwa itu adalah pacar Agas.
"Jangan cemburu ya Li, upss hehe." Ujar Vio meledek Lia.
"Apaan si." Ujar Lia
Nanda memang sudah dari SMP menyukai Agas tapi Agas tak pernah membalasnya. :(
Sekarang ia juga satu SMA dengan Agas meskipun kali ini berbeda kelas.
"Udah nggak usah dipikirin Al, mungkin sekarang elo nggak bisa satu sekolah sama Brylian. Tapi bisa jadi elo satu bangku sama dia, nanti di pelaminan." Ujar Alvio mencoba membuat tertawa sahabatnya
Benar, Alea tertawa dan kembali ceria lagi.
"Besok timnas day kan?" Ujar Alea kepada Vio
"Nggak tau. Hehe" ujar Alvio
"Yah gimana sih katanya Timnas Lovers." Ujar Alea
"Kata siapa? Elo itu mah." Ujar Alvio
"Ya udah elo temuin Brylian aja ke Stadion, bawain makanan sekalian. Wkwkw." Lanjut Vio
Alea tak pernah melihat para punggawa timnas latihan. Karena tak ada teman yang mau menemaninya, ia terlalu takut bertemu sendirian. Takut tidak ada yang menangkapnya saat iya jatuh pingsan melihat idolanya.
***
Di rumah ada Papa dan Mama-nya Alea yang sedang duduk di sofa.Alea meminta ijin berhubung besok hari Sabtu dan ia libur, ia ingin pergi menonton bola bersama temannya.
"Boleh ya Pah?" Ujar Alea membujuk Papa-nya dan terus memegangi tangan Papa-nya tak lupa memasang muka belas kasihnya.
"Sama siapa?" Tanya Papa
"Sama Vio. Dia perempuan, sama-sama suka bola juga Pah. Boleh ya Pa." Ujar Alea
Papa-nya mengijinkan Alea untuk pergi besok.
Ia sangat antusias sekali sampai memeluk Papa-nya.
"Tapi kamu hati-hati ya." Ujar Mama
"Siap Mah." Ujar Alea
Sementara Alvio menunggu Ayahnya pulang. Sudah jam 7 malam, ia duduk di kursi.
"Assalammu'alaikum Vi?" Ujar Ayah mengucapkan salam kemudian melihat anaknya sedang duduk di kursi
"Waalaikumussalam Yah, Ayah kok baru pulang?" Tanya Vio sembari mencium tangan Ayahnya
"Iya tadi macet di jalan." Ujar Ayah kemudian duduk
"Kamu udah makan?" Tanya Ayah
Vio mengangguk tanda ia sudah makan.
Ia kemudian membuatkan kopi untuk Ayah.
Setelahnya mereka duduk dan Vio meminta ijin untuk besok pergi bersama Alea.
"Emangnya kalian tahu tempatnya di mana?" Tanya Ayah begitu mendengar anak-nya meminta ijin
"Tahu kok Yah, masih di Jakarta juga." Ujar Alvio
"Ya boleh.. tapi kamu harus janji sama Ayah. Harus pulang jangan terlalu malem dan kamu baik-baik aja. Yah?" Ujar Ayah
"Okee Yah. Makasih ya Yah." Ujar Vio memeluk Ayahnya.
***
"Yess gue besok liat Brylian!" Ujar Alea ketika masuk dalam kamarnya
Jangan lupa untuk terus vote dan kasih komentar kalian ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
amigo de futbol
Teen FictionPersahabatan dua gadis yang berawal dari kesamaan suatu hal, yaitu sama-sama menyukai sepak bola. Hari-harinya tak bisa lepas dari sepak bola. Sampai pada akhirnya bisa satu kelas dengan pemain Sepak Bola.