Part 48 - Care

267 9 0
                                    


Sabtu merupakan sebuah awal hari untuk beristirahat setelah lima hari melakukan aktifitas yang melelahkan. Banyak orang yang memanfaatkan Hari Sabtu untuk bermalas-malasan atau lebih untuk memanjakan diri. Hal tersebut juga pastinya sangat berlaku untuk seorang Melvan Aditya Prawira, kebiasaannya adalah ia akan hang out atau kumpul bersama teman-temannya di Hari Jumat hingga larut malam dan pastinya akan bangun sesiang mungkin di Hari Sabtu. Sementara untuk Keyzia, ia akan memanfaatkan Hari Sabtu untuk pergi pagi-pagi ke pasar traditional sambil jalan pagi, menikmati suasana dan udara di pagi hari. Selesai dari pasar dan menyiapkan sarapan untuk Melvan, ia akan memulai aktifitasnya, entah itu pekerjaan kantornya ataupun mengikuti club photography di sekolahnya. Setelah selesai semua aktifitasnya tersebut, barulah Keyzia biasa pergi bersama Melvan, atau kalau Melvan janji pergi main bersama para sahabatnya anggota 4Kings, maka Keyzia akan memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengunjungi mamahnya.

Namun sepertinya Sabtu ini akan menjadi berbeda dari Sabtu-sabtu sebelumnya. Karena Keyzia dikejutkan dengan Melvan yang sudah bangun dari jam lima subuh, saat Keyzia sedang menikmati hot chocolatenya di balkon apartement. "Morning Key" sapa Melvan yang tengah berdiri disamping Keyzia. "Morning Van, tumben jam segini uda bangun?" tanya Keyzia yang penasaran karena seorang Melvan sudah bangun jam lima subuh di hari libur. Mungkin ini adalah pertama kalinya dalam hidup Melvan bangun sepagi ini tanpa harus dibangunkan terlebih dahulu. "Sekali-sekali bangun pagi ga boleh?" tanya Melvan kembali, sambil menatap Keyzia yang berdiri di sampingnya. "Ya boleh... Bagus malah, apalagi kalo tiap hari pas sekolah, boleh banget tuhhh...." jawab Keyzia sambil tersenyum, berharap itu adalah awal pertobatan seorang Melvan. "Ngarep" jawab Melvan sambil tersenyum dan menyentil pelan kening Keyzia. "Ya iyalah, lumayan tau bisa hemat waktu aku, kalo ga bangunin kamu kan aku punya waktu lebih sampe lima belas menit" jawab Keyzia tidak mau kalah. "Dasar itungan... Mau hot chocolate" ucap Melvan sambil menunjuk gelas yang dipegang Keyzia, sekalian untuk mengalihkan topik yang akan membuatnya tersudutkan oleh permintaan Keyzia untuk bangun pagi setiap hari. "Hmm... Ngeles deh, manghindar tuh...... Bentar aku bikinin" jawab Keyzia sambil menjahili Melvan dengan tawa kemenangannya dan memeletkan lidahnya, lalu berbalik pergi meninggalkan balkon untuk membuat hot chocolate di dapur. Tidak lama kemudian Keyzia kembali lagi sambil membawa secangkir hot chocolate untuk Melvan. "Thank you" ucap Melvan sambil mengambil cangkir di tangan Keyzia. "Kamu belum jawab. Kenapa jam segini udah bangun?" tanya Keyzia yang masih penasaran. "Awalnya kebelet pipis ke kamar mandi, uda gitu liat kamu di balkon, ya uda aku ke sini." jawab Melvan lalu meminum hot chocolatenya. "Ya uda tidur lagi aja, pasti masih ngantuk kan...." ucap Keyzia mempersilahkan Melvan jika ingin kembali tidur. "Kamu kenapa subuh gini uda ada di sini?" tanya Melvan balik. "Emang setiap pagi aku di sini, udara pagi tuh enak, seger. Apalagi nanti kalo matahari terbit, keren banget...." jawab Keyzia yang sedang merasakan kesegaran udara di pagi hari sambil menunggu matahari yang akan segera terbit.

"Ya uda kamu tidur lagi aja, aku mau ke pasar dulu, persediaan bahan makanan di kulkas uda mau abis." ucap Keyzia setelah matahari telah terbit dan melihat Melvan menguap masih ngantuk. "Nanti aja siangan kita ke supermarket, ngapain ke pasar? Ribet, bau, sumpek lagi." jawab Melvan yang tidak suka dengan keadaan pasar traditional. "Seru tau.... harganya lebih murah lagi.... Emang kamu uda pernah ke pasar traditional?" ucap dan tanya Keyzia yang sangat antusias untuk pergi ke pasar traditional. "Ya... Belum sih" jawab Melvan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Tuh kan, belum pernah tapi uda main judge aja, cobain dulu baru komplen." ucap Keyzia mencoba pengaruhi Melvan, siapa tau mau menemaninya ke pasar. "Dih, liat di tv aja uda ga banget, males ah..." ucap Melvan sambil berjalan hendak ke kamarnya lagi. "Ya uda ayo ikut, biar bisa buktiin yang kamu liat di tv itu bener apa ngga... Sambil jalan pagi juga, olah raga barenga" ajak Keyzia sambil menaik turunkan kedua alis matanya, mencoba untuk mempengaruhi Melvan. Setelah berpikir sejenak, akhirnya Melvan menyetujui untuk iku t dengan Keyzia.

The Meaning of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang