antara dua pilihan

789 73 0
                                    

Halllluuuu..






Jiyong marah besar pada dara ia Benar benar tidak menyangka dara adalah wanita yang buruk dan jahat.


"Lebih baik kau kuceraikan saja!"

Dara terkejut bukan main ia tidak mengerti apa maksud jiyong



"Bwo??!

"Apa maksud mu ji?! Aku tidak mengerti kau datang datang langsung marah marah. Aku tidak mengerti?"




"Tidak usah pura pura bodoh! Kau berani melukai soo he ku! Kau pikir kau siapa! "




"Bwoo??!"



" Tidak ji aku bahkan tidak bertemu siapa pun hari ini, aku serius, aku.."


Belum sempat dara menyelesaikan ucapannya,,,

Plakkk!!!







Tamparan keras mendarat di pipinya, dara terkejut bukan main. Air matanya mengalir begitu deras 


Dara memandang jiyong dengan pandangan terluka dan tidak percaya


Sedang kan jiyong menatap tajam pandangan Mata nya seolah ingin membunuh dara



"Lebih baik kita cerai! Aku sudah berusaha bersabar untuk mu demi ibuku dan ayahku, sekarang aku rasa tidak ada alasan untuk kita bersama"







Jiyong meninggalkan dara sendiri, dara menatap lama pada pintu yang sekarang jiyong tidak ada lagi di Sana, ia menangis tersedu sedu




Rasa nya sesak, ya tentu saja Mendapat kan perlakuan seperti itu dari orang yang di cintai, Siapa yang tidak Sakit hati?? Apalagi tanpa dan tidak tau kesalahan apa yang di perbuatnya



Tapi...
Tiba tiba pandangan matanya kabur dara pingsan di sana







****



Jiyong mengendarai mobilnya , ia teringat ketika menampar keras pipi dara. Rasa bersalah mulai menyelimutinya



"Aist!!! Biarkan saja siapa suruh melukai soo he ku! Tidak akan ku biarkan"






*Flasasback*

Jiyong yang sedang sibuk dan masih berkutak pada meja kerjanya di telpon oleh Soo he , soo hee menangis tersedu sedu

..







"Kenapa soo he?"  Ada apa? Kenapa kau menangis" .


"A-aku takut ji, dara dia dia..."


.
"Dia kenapa?! Apa yg di lakukan nya padamu"

.


"Hiks,, ji"



"JANGAN HANYA MENANGIS KATAKAN KENAPA?!"



"dia memukulku dan sekarang tangan ku terluka ji"



"Bwooo?!"




Jiyong dengan cepat pergi dan menemui soo he"



Flashback end*

Jiyong segera masuk ke kamar soo he dan memeluknya



"Kau sudah pulang?"

"Tangan mu masih sakit??"


"Aku tidak papa ji"



"Tidur lah kalo begitu, tidak akan ada yg berani melukai mu lagi, aku janji"





Soo he tersenyum licik...






****







Pagi hari ini jiyong di kejutkan dengan telpon dari dara setelah lama berpikir ia pun memutuskan untuk  mengangkatnya karena terus menelpon

"Ada apa"

"Maaf Apa ini Suami dari noona dara ini saya tetangga anda pak dia pingsan tadi malam saat saya berniat ke rumah anda, maaf tapi saya memang sering kerumah kalian sebelumnya"

"Bwoo!? Dimana dia sekarang"

***


"Jadi apa anda Suami nya pak?


Jiyong terlihat Ragu sesaat namun ahirnya mengiyakan pertanyaaan dokter tersebut

"Begini Pak anda tidak perlu khawatir dia hanya kelelahan tapi saya saran kan agar ia di isirahat kan saja di rumah, karena bagaiman pun juga Tidak baik banyak bekerja apalagi di saat sedang hamil begini"

"Bwo?? Hamil? Dara???








Apa apaan ini kenapa???














Papay
Selamat malam😁



Beautiful wife[ Complated]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang