Vote!
Senyum Faris mengembang, dia lupa kalau ada empat orang yang ia telantarkan, halah biarin aja udah, hahaha.
Alleta memejamkan matanya, dia suka jika mengendarai motor malam malam, meskipun angin malam itu tak sehat, tapi dia senang suasananya, gelap dengan lampu remang remang dipinggir jalan.
"Eh, Kak?" ucap Alleta dengan suara sedang, karena Faris mulai memelankan laju motornya.
"Yo?"
"Nanti kalian pulangnya jam berapa?"
"Biasanya sampe larut, kenapa emang?" Tanya Faris.
"Enggak, nanti kalo pulangnya cepet, gue mau tungguin abang gue pulang." Jawab Alleta.
"Kalo pulangnya terlalu malem? Gimana? Lo tetep mau nungguin?"
"Iya, sampe dia pulang!" jawab Alleta antusias.
Faris terkekeh pelan, "Yaudah, nanti abis gue anterin lo, gue ngebut ke rumah Diyo, abis makan, langsung pulang."
"Ya ga pake ngebut juga kali, kalo ada gimana gimana nanti siapa yang tanggung jawab? Udah malem gini mau nyusahin orang aja!" celoteh Alleta.
Faris terkekeh lagi, ada niat jahil terbesit di otaknya, Faris sedikit menundukan kepalanya, dan dengan gerakan cepat menarik lagi kebelakang. Daaaan..
Jedaatthh!!
"Adooh!! Sakit wedus!"
"Bahahah sakit ya, sorry sorry deh, hehe." ucap Faris dengan cengiran khasnya.
"Hmmm." Alleta hanya bergumam sambil mengusap jidatnya yang nut-nut an, bukan kacang yaa.
"Ta?"
Alleta tak menjawab. Dia masih kesal.
"Lo lucu ya, kadang jutek banget, kadang suka manja kaya anak kecil, hehe."
"GUE GAK MANJA!" seru Alleta kesal.
"Iyadeh sorry, besok abis tutor gue traktir rujak deh, mau ga?"
"Oke." jawab Alleta malas.
***
Hanya membutuhkan waktu duapuluh menit motor Faris sudah terparkir di depan rumah Alleta."Makasi broh."
"Hmm, ga nawarin buat singgah nih?"
"Lah tadi bilangnya pen cepet cepet biar bisa pulang cepet, pekun lo?" sambar Alleta.
"Oiye lupa." ucap Faris sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Klining!
"Hp siapa tu?" tanya Alleta.
"Hp gue. Busyeeet ni orang kaya udah ga makan setaun aja." heran Faris.
"Yodaahh sono buruan keburu wafat temen temen lo!"
"Lo doain abang lo cepet mati, Ta? Heran gue."
"Eh bukan abang gue maksudnya, yang lainnya tuh siapa namanya, gue ga kenal."
"Yaudah gue tinggal ya? Sebelum makan doa dulu."
"Gue tau!" sambar Alleta.
"Aelah di romantisin juga." ucap Faris sambil memasang muka datar.
"Romantis matalo! Emang lo siapa hah?! Uda sono gue depak lo!"
"Yo!"
***
"Bangsat lama amat lo!" umpat Gema."Gue udah sekarat Ris!" ucap Arga kesal.
"Sakit perut gue goblok!" umpat Aldi.
"...." seru Diyo. Eh mana?
"Lah si tengil uda ngorok anjir! Bangun woy banjer banjeerr! Ada cewek semoq kudu lo slametin dulu, woy jangan mati si tengil! Utang lo masih banyak di gueee!" teriak Gema.
Faris hanya geleng geleng kepala,
"Eh abang Ais uda dateng!" ucap Diyo dengan rambut acak acakan. Matanya sedikit sipit karena dia memang benar-benar sudah mengantuk untuk menunggu sahabatnya ini.Mereka memutuskan makan cepat.
"Eh, Ga. Tadi gue ketemu adik lo, sekalian gue anterin pulang, makanya gue lama." tukas Faris.
"Ooo gitu, makasi broh, dia beli di Mang Asep juga? Sama siapa dia kesononya?" tanya Arga.
"Sama tukang ojek." jawab Faris.
"Ojek? Malem malem gini? Susah bener tu anak dibilangin."
"Udah, yang penting dia gapapa kan? Eh kalo makan lo semua udah, mendingan kita langsung pulang aja. Oiya Ga, tadi Alleta bilang mau nungguin lo sampe pulang." ucap Faris panjang lebar.
"Ok."
"Siyap lapan anam!"
Mereka makan dengan cepat, setelah selesai makan, mereka berpamitan kepada si empunya rumah.
"Gue pulang dulu broh!"
"Aldi pulang ya Diyoo."
"Aku pergi dulu, jaga baik baik anak kita." ucap Gema
"Sinting lu, Gem!" seru Diyo.
"Oh, Ris. Besok lo tutor in Alleta kan?" tanya Arga.
"Iye." jawab Faris sekenanya.
"Mau tutor dimana?"
"Dirumah gue aja, besok pulang sekolah langsung gue culik aje, gapapa kan?" ucap Faris dengan cekikikan.
"Yoideh, jagain, awas lo sampe modus. Gue upil-in."
"Udah sono pulang semuaaa, lama lama muqoq gue!" seru Diyo.
"Iyaa dedek cantik! Dedeww pay payy!"
"Twaii kaleaan!" umpat Diyo kesal.
Mereka bergegas dan meninggalkan muka Diyo yang kelewat masam.Udah dulu broh!
Dikit banget?
Yang penting update!
See you 😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Alleta
Teen Fiction• teen fiction • cold boy Kehidupan dengan serba berkecukupan, wajah tampan, disertai dengan badan yang tinggi ideal. Faris, ketampanannya mampu memikat hati semua siswi SMA Garuda. Kecuali Alleta, baginya Faris adalah lelaki menyebalkan yang terpak...