"Mba Yun terbaik. Udah lama Ara gak beli sereal lagi, hihi. Pasti Bang Mbin lagi ngomel-ngomel tuh." Ara terkikik sambil matanya melirik banyak sereal yang menarik. Padahal baru seminggu lalu Abah mengajaknya berbelanja, tentu saja Ara menyempatkan untuk membeli sereal.
"Yah, tangan Ara gak muat banyak-banyak." Mulutnya mengomel, dipeluknya enam kotak sereal yang berbeda.
Dengan susah payah Ara menjaganya agar tidak tersenggol lalu jatuh. Masih berdiri di tempat yang sama, akhirnya Hanbin dan Dahyun sampai di lorong yang berisi rak-rak penuh sereal.
"Tuh kan, Yun. Liat. Ckck." Hanbin menyikut Dahyun pelan. Yang disikut hanya menahan tawa.
"Ra, gak kebanyakan itu? Susah kan bawanya? Sini tumpuk di troli aja." Dahyun masih menahan tawa melihat raut wajah Hanbin yang sudah masam.
"Hehe, iya Mba. Nih." Ara berlari kecil kemudian menaruh sereal-serealnya di troli.
"Kamu kapan sih ngoleksi barang yang agak berguna gitu, Ra." Masih dengan muka masamnya, Hanbin berjalan beriringan disamping Dahyun. Adiknya berjalan mendahului.
"Sereal kan berguna, Bang. Bisa buat cemilan kalo lagi bete." Jawab Ara santai. Ara sepertinya tidak akan pernah bosan dengan sereal, apapun itu. Ara dan serealnya tidak mungkin bisa terpisahkan, sepertinya begitu.
Hanbin yang mendengarnya menggeleng-gelengkan kepala. Ada-ada saja adiknya ini. Dahyun apalagi, dia hampir mengeluarkan air mata karena daritadi menahan tawa.
Tbc.
Not be a long long chapter story.
KAMU SEDANG MEMBACA
this is not a love story
Fanfictionkalo mampir jangan lupa vote. kalo mau request bisa dm / comment. kalo suka sama aku bilang aja🌚 [muntah pelangi🌈] engga deng boong, kalo suka sama ceritanya bisa masukin ke perpustakaan. Enjoy reading guys💕 📍27apr.2019