01: Perkenalan

81 24 3
                                    

••

Sungguh sebuah penghormatan aku bisa bertemu dan mengenalmu, Sahabat.

••

Upacara pada hari senin telah dimulai. Stevani yang menduduki kelas 11 MIPA 2 berdiri bersama seorang cewek yang berambut sebahu berwarna hitam, cewek itu memiliki kulit putih langsat, dan tingginya semampai dengan Stevani. Karakteristik yang cewek itu miliki hampir sama seperti Stevani, yang membedakan yaitu rambut stevani agak panjang darinya, dan wajah anggun milik Stevani berbeda dengan cewek itu.

Entah siapa nama cewek itu, Stevani ingin bertanya tapi malu. Cewek itu hanya menatap arah depan dengan posisi siap, cewek itu sangat disiplin sekali kelihatannya.

Selesai upacara, cewek itu menyapa Stevani, "Hai.. Nama gue Nata, nama lo siapa?"

"Eh. Namaku Stevani. Salam kenal ya Nat." sambil melontarkan senyum manisnya kearah Nata.

Nata hanya membalas anggukan pelan dan senyuman manis juga.

•••

Didalam kelas 11 MIPA 2, Bu Dila memperkenalkan murid baru, dia adalah Stevani.

"Hai anak-anak, perkenalkan ini Stevani Shamira Olivia. Dia pindahan dari sekolah terbaik kedua setelah sekolah kita. Ada yang ditanyakan?"

Salah satu murid laki-laki mengacungkan tangan, mungkin hendak menanyakan soal Stevani yang anggun tidak ketulungan itu.

"Kamu mau bertanya?" Bu Dila bertanya.

Murid laki-laki itu mengangguk.

"Kelamaan"

Murid-murid yang berada di ruangan itu menertawakan murid laki-laki yang hendak bertanya tadi, murid itu bernama Reno.

"Stevani kamu duduk disebelah perempuan itu ya." Bu Dila menunjuk tempat yang hanya diduduki Nata saja.

Stevani senyum kepada Bu Dila dan mengangguk pelan, lalu berjalan menuju tempat Nata duduk.

"Hai Stevani" Nata menyapa Stevani dan tidak lupa dengan senyum ramah.

Stevani membalas dengan senyum saja. Didalam hati Stevani ia membicarakan Nata. Sepertinya Nata orang yang sangat ramah sekali selain disiplin seperti yang Stevani lihat tadi saat upacara.

Pelajaran saat itu sudah dimulai, Bu Dila adalah guru mata pelajaran Matematika, dan ia menerangkan pelajaran itu. Pelajaran yang membosankan bagi Stevani, dan tidak tahu dengan Nata, ia suka pelajaran matematika atau tidak.

Lama kelamaan Stevani menyadari kalau Nata disampingnya sudah mulai bosan, Nata memutar-mutar bulpoin yang Nata pegang.

"Lo nggak suka matematika, Nat?"

Nata menoleh "Kalo gue suka ya gue pacarin dong matematikanya, Stev"

Stevani tertawa atas gurauan Nata, Stevani makin yakin kalau Nata adalah orang yang sangat ramah. Belum saling kenal lebih dalam aja Nata udah sok kenal sama Stevani. Stevani sangat senang bertemu teman sebangku seramah Nata.

"Bukan itu yang gue maksud" Stevani membalas.

"Gue bosan sekali, ah ga sekali, seribukali aja. Gue sangat benci sekali, kok sekali lagi sih. Seribukali, Stev. Aduh pusing." Nata memegang kepalanya dengan kedua tangan.

Stevani kembali tertawa lagi atas gurauan Nata. Ternyata Nata bukan hanya ramah, tapi dia juga sangat cerewet dan banyak omong.
Dan sebaliknya, Stevani tidak suka banyak omong.

Bel istirahat pertama berbunyi

Murid didalam kelas 11 MIPA 2 berhamburan buru-buru keluar dari kelas yang panas ini dipenuhi amarah murid-murid yang ingin sekali mendengarkan bel istirahat yang menunjukkan bebas melakukan apapun kecuali hal yang merugikan.

"Istirahat sama gue yuk, Stev. Ke kantin" Nata menatap Stevani.

Stevani mengangguk sebagai jawaban iya ajakan Nata.

Tentu saja Stevani tidak menolaknya, siapa lagi teman asik baru setengah hari Stevani di sekolah sebesar ini kalau bukan Nata.

Ditengah perjalan menuju ke kantin dengan melewati sepanjang koridor di sekolah, Stevani menunduk melihat tali sepatunya yang lepas. Stevani hanya melihat tali lepas itu saja, tidak berhenti untuk memperbaikinya, mungkin nanti saat berada di kantin ia memperbaiki tali sepatunya.

Bruuk

Stevani kaget. Stevani tidak melihat jalan, ia pun menabrak seseorang. Stevani mendongak.

"Jalan pake mata dong!" seru laki-laki yang bertubrukan dengan Stevani. Dia murid kelas 12 MIPA 1

Nata kaget, yang menabrak Stevani adalah most wanted di sekolah yang besar ini. Dia adalah Rendy Moore Rajasa, yang biasanya dipanggil Rendy.

Tetapi tetap saja Nata tidak setuju, laki-laki itu juga salah. Siapa suruh jalan sambil merem-merem menikmati suara diearphone yang laki-laki itu kenakan ditelinganya.

"Lo juga salah, Kak. Siapa suruh kakak jalan sambil merem-merem!" Nata berseru sambil gemetaran pada laki-laki itu. Nata gugup melontarkan kalimatnya kepada cowok tampan itu.

Sedangkan Stevani diam saja. Takut dengan kemarahan laki-laki itu. Stevani sangat kaget, ia juga menganggap cowok itu amat tampan. Tetapi hati cowok itu mungkin tidak terlalu tampan seperti covernya.

"Bacot ah!" Rendy pergi meninggalkan kedua cewek kelas 11 MIPA 2.

Nata dan Stevani melanjutkan jalan menuju kantin yang tadi terhenti oleh tabrakan antara Rendy dan Stevani.

Sesampai dikantin, Nata pesan soto kesukaannya dan Stevani pesan kentang goreng dan air mineral. Mereka berdua duduk satu meja.

"Ngeselin tapi gue suka. Lo kok diam aja sih, Stev, tadi. Kesel juga liat lo yang tadi diem mulu."

"Gue kaget. Dia sangat tampan, Nat. Tapi mungkin hatinya tidak."

Nata berfikir, "Betul juga kata Stevani. Mungkin saja hati Rendy tidak setampan wajahnya, gue kan belum pernah diperlakukan baik oleh Rendy. Mungkin Rendy orang yang sombong. Tapi gue suka." Batin Nata.

••

Selamat Berimajinasi :)

TERIMA KASIH TELAH MEMBACA CHAPTER INI.


Jangan lupa dukung melalalui komentar dan vote ya :)

@intannn.na

DIFFICULTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang