Prolog

5.2K 133 19
                                    

Author POV

Seorang cewek yang duduk di bangku paling pojok kelas sedang asik melihat seorang cowok yang sedang kumpul bersama teman-temannya. Tanpa di sadari, sebuah senyum terukir di bibirnya. Cewek itu tak henti-hentinya memandangi wajah cowok itu dengan tatapan kagum, fikirannya juga sudah melayang jauh.

Saat sedang asik menghayal, tiba-tiba suara seseorang membuyarkan lamunannya.

"Udah kali ngeliatin nya, lagian si doi juga gak bakal ngelirik elo." Ucap orang itu yang langsung membuat cewek itu menoleh ke arahnya.

"Yee sirik aja lo, suka-suka gue lah." Jawab cewek itu

Orang itu tampak menghela nafas nya berat, detik selanjutnya dia berkata, "Mau sampai kapan lo merjuangin orang yang sama sekali gak menghargai perjuangan lo Nay?"

"Sampai dia sadar arti perjuangan gue Ra." Jawab cewek itu

"Gak bakal Nay, dia gak bakal sadar arti perjuangan lo kalau gak lo sendiri yang nunjukin semua itu sama dia." Ucap orang yang bernama Clara Helsinki pada sahabat nya itu

"Terus gue harus gimana Ra? Udah berbagai cara gue lakuin supaya buat dia sadar arti perjuangan gue selama ini. Tapi, apa balasan dia? Dia bahkan bersikap seolah tidak peduli dengan semua yang gue lakukan. Gue capek Ra, gue capek kalau harus terus-terusan berjuang sendirian." Ujar cewek yang bernama Nayyana Raini Putri Lazuardi

Nayya dan Clara memang sudah bersahabat sejak mereka duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama. Kini Nayya dan Clara sedang duduk di bangku SMA kelas XI, dan itu berarti hubungan persahabatan mereka sudah bertahan selama 4 tahun.

Clara juga sudah tau kalau sahabatnya itu sedang jatuh cinta pada salah satu teman mereka, tapi cowok itu tidak pernah peka akan perasaan Nayya padanya, karena hal itu lah setiap hari Clara selalu jadi objek curhatan Nayya.

"Saran gue mending lo berhenti mencintai dia Nay. Gue yakin, masih banyak cowok di luar sana yang mau menerima dan memperjuangkan lo." Ujar Clara

"Gue gak bisa Ra, kemarin gue juga udah berusaha buat berhenti mencintai dia, tapi tetap aja hasilnya nihil." Jawab Nayya lirih

"Itu karena lo belum siap buat ngelupain semua kenangan lo sama dia Nay, jadi yang harus lo lakuin sekarang adalah belajar melupakan semua kenangan lo dan dia. Gue tau itu berat Nay, tapi itu jalan satu-satunya kalau lo benar-benar mau melupakan nya." Kata Clara

Nayya menghela nafas nya kasar, lalu berkata, "Oke. Bakal gue coba, makasih sarannya ya Ra, lo emang sahabat gue yang paling baik." Ucapnya lalu memeluk Clara erat

"Iya sama-sama Nay."

---

"Wi liat deh, itu si Nayya ngapain sih ngeliatin lo terus?" Ucap Dimas Pratama sambil menunjuk ke arah Nayya dan Clara

Orang itu pun langsung mengikuti arah pandangan Dimas, dan langsung menemukan Nayya yang sedang melihatnya.

"Ntah, gak peduli juga sih." Jawab cowok itu acuh

"Mungkin dia suka sama elo Wi." Sahut Angga Putra Angkasa

"Terus? Biar aja lah, itu kan urusan dia, ngapain gue yang repot." Jawab cowok itu

"Bukan gitu, setidaknya lo hargailah perjuangan dia." Ujar Dimas

"Iya bener tuh. Lo mau perjuangan lo gak dihargai?" Ucap Angga

"Udah ah, gue males bahas dia, gak penting. Dia juga udah jadi masa lalu gue, jadi udah gak urusan gue lagi." Jawab cowok itu lalu segera beranjak pergi

---

Nayya tersenyum getir mendengar ucapan cowok yang selama ini di cintai nya, mungkin Clara benar dia memang harus mulai melupakan semua kenangan nya bersama cowok itu.

"Mungkin gue memang harus ngelupain semuanya. Gue berhenti Wi, gue capek memperjuangkan lo terus, semoga lo bisa bahagia bersama orang yang lo cinta dan mencintai lo." Gumam Nayya

Sementara Clara yang mendengar ucapan Nayya tadi merasa bersyukur karena akhirnya sahabat nya itu mau mengikuti sarannya.

"Gue senang lo mau ngelakuin apa yang gue bilang, semoga lo berhasil ya Nay, gue selalu dukung lo apapun yang terjadi." Batin Clara sambil tersenyum

---

Hari-hari selanjutnya terasa berat untuk dilalui oleh Nayya, karena saat ini dia akan berusaha untuk melupakan semua kenangan nya bersama orang yang dicintai nya itu.

Tidak hanya itu, setiap hari dia juga harus berusaha menahan diri untuk menatap wajah cowok itu, karena Nayya tidak ingin usahanya ini akan berakhir sia-sia.

Awalnya memang terasa begitu berat untuk dilalui, tapi lama kelamaan Nayya mulai terbiasa dengan keadaan ini, dan secara perlahan dia bisa melupakan semua kenangan nya bersama orang itu.

Meskipun dia sudah berhasil melupakan kenangan nya bersama orang itu, tapi tetap saja, hati nya masih sakit saat harus melihat orang yang dicintai nya itu bahagia dan tertawa bersama orang lain. Apalagi, orang itu adalah sahabat nya sendiri.

Ada rasa senang dan sedih di saat yang bersamaan. Senang karena bisa melihat cowok itu tertawa lepas, dan sedih karena alasan cowok itu tertawa dan bahagia bukan karenanya dan bukan juga ditujukkan padanya.

"Mungkin kebahagiaan lo ada pada dirinya, berarti keputusan gue untuk berhenti mencintai lo itu adalah keputusan yang tepat. Semoga lo bisa bahagia bersama sahabat gue ya Wi. Gue titip dia sama lo, jaga hatinya. Gue pergi." Batin Nayya sambil tersenyum getir

---

TBC

Siapakah cowok itu?
Ada hubungan apakah Nayya dan cowok itu di masa lalu?
Mampukah Nayya berhenti mencintai nya?

Btw aku masih baru-baru buat cerita, maaf kalau masih ada yang kurang dalam penulisannya, dan aku harap kalian mau membantu koreksi jika ada yang salah. Love y'all❣

Difficult Feeling[HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang