"Jen, we need to talk."
Bulu kuduk Janina langsung meremang seketika ketika suara dingin Bion menginterupsi gerakan Janina yang selesai meneguk air putih. Bion mengangkat tubuhnya dan berjalan keluar, Janina agak ragu tapi langsung mengikuti Bion keluar.
Janina mengikuti Vabion hingga mereka ada di taman kecil dekat cafe. Banyak lampu taman bersinar remang, Bion memilih tempat yang jauh dari keramaian orang yang kebanyakan adalah pasangan yang sedang berpacaran di bangku-bangku taman.
Yang jauh ya Bion, biar nggak ngiri sama yang pacaran beneran!-Author laknat!
Bion menyenderkan tubuhnya pada tembok bata di sampingnya sambil menikmati kelipan rembulan di langit luas sana. "Ada apa?" Janina memulainya. Aura Bion masih sama saat di rooftop sekolah-dingin!. Membuat Janina lebih memilih memandangi sepatu converse hitamnya.
"Asik banget lo sama cowok itu, lo nggak sadar ada anak Rockester?" Janina mengangkat alisnya, sejak kapan Vabion peduli dengan misi pura-pura pacaran mereka?. "Sori, lagian Cuma anak Rockester kan bukan biang gossip." Janina menjawab dengan malas. Entah mengapa sekarang moodnya selalu turun di depan Bion.
"Aaah bener, lo nganggep mereka bukan apa-apa karena nggak bisa bikin popularitas artikel lo naik kan?." Janina sedikit kaget menerima kalimat Bion, ia kesal ingin marah tapi kenapa mulutnya malah tak mau terbuka. "Jen, yesterday you call me a BAD BOY, now I have right to call you a BAD GIRL, right?" Janina semakin kaget dengan cowok di depannya ini. Janina masih kesusahan merangkai kata. Akhirnya Janina membuang nafasnya kasar.
"Terserah lo!" Janina menatap arah lain asal itu bukan muka Bion. "Sekarang apa rencana lo? jadiin cowok tadi jadi target drama baru buat artikel lo ata-"
"BION STOP!! YOU DONT KNOW ANYTHING SO STOP LIKE YOU KNOW EVERYTHING"
Janina akhirnya berteriak, ia sudah tak tahan lagi dengan perkataan Bion yang terus menusuknya. Bion menatap Janina sebentar dan tersenyum kecil. "Lo tau Jen?! Itu kalimat yang pengen gue ucapin kemarin." Janina yang masih diracuni oleh amarah mengabaikan ekspresi Bion yang berubah tak seperti biasanya. Janina membuang muka untuk menenangkan amarahnya.
"Udah hampir tiga bulan" Janina kembali bersuara, kali ini lebih tenang. Bion menatap Janina tak mengerti. "Let's break up. I mean, kita udahi aja hubungan 'kerjasama' kita ini." Janina melontarkan kalimat yang mampu membuat Bion diam terpaku. Kali ini Janina benar-benar membuang amarahnya, ia menatap cowok di depannya ini hangat dan memberikan senyuman tulus.
"Thanks Bi, terimakasih banyak. Gue tahu kalimat gue bakal berlebihan but its fact. You've saved my life." Janina menepuk pelan lengan Bion. Bion masih terdiam.
Janina menganggap Bion mungkin lega akhirnya ia bisa lepas dari jerat sandiwara Janina. Bion pasti membeci Janina dan tidak pernah suka keberadaannya. Janina tahu Vabion yang alergi cewek ini pasti menganggap Janina adalah cewek yang paling ia benci dari semua cewek.
Janina menurunkan tangannya, ia bersiap melangkah pergi sekaligus menghapus semua 'perasaan' yang pernah tumbuh di hati Janina. Baru satu langkah Janina pergi, lengannya sudah di cekal oleh tangan yang tak pernah Janina duga mau untuk menyentuh tangannya dengan sadar.
Tentu saja Janina sedikit kaget, namun ia mencoba melepaskan. "You dont like skinship right?" bukannya melepas genggamannya Bion malah menarik Janina hingga jarak Janina dengan Vabion dekat-sangat dekat.
"Segitu doang tanda terimakasih lo?" Janina yang masih memasang muka kaget menatap Bion yang sedang menatapnya lekat. Janina meneguk ludahnya gugup dan membuang muka. Ia melangkah mundur menjaga jarak dan mencoba pergi.
Ini... beneran Bion si alergi cewek itu? - Jannia yang tercengang-cengang.
***
Dugun dugun dugun... Wah bahaya nih bahaya!! Bii yooon 😱😱
Bii, bisa jadi bad boy juga lu?
BION be like:
YASSH OF COURZEE BABYY!!
KAMU SEDANG MEMBACA
B I O N
Teen FictionJanina Matcha, cewek INTROVERT garis keras yang ingin mendobrak zona nyamannya demi sebuah SKANDAL. Dulu dikamusnya kata 'popular' adalah kata yang ingin ia usir jauh-jauh dari hidupnya, tapi sekarang She want it! She want get that spotlight, dengan...