"Maksud lo apa? Gue-"belum selesai Janina menyelesaikan kalimatnya tiba-tiba Bion menahan Janina ke tembok disampingnya. Janina semakin membeku ketika tangan Bion menguncinya. Benarkah cowok di depannya ini cowok yang sama dengan 3 bulan lalu yang langsung terkaget dan terkena panick attack saat Janina mendekatkan mukanya??!!!
"3 bulan, have you had fun playing with me?" Bion masih memberikan tatapan yang sama. "Bi gu-gue.. kita bisa bicara dengan baik-baikan?" Janina memberanikan diri membalas tatapan Bion dan mendorong dada bidangnya. Tapi usahanya berhasil nihil.
Kasian lu jen!
" 'Bicara baik-baik', sekarang kita lagi bicara dengan 'baik'." Janina mengalihkan pandangannya. "Not for me, please go away" Tapi Bion masih diam dengan posisi yang sama hingga suara ponsel Janina menginterupsi mereka. Janina membukanya dan terpampang nama Excel disana. Janina memegang tangan Vabion yang menguncinya untuk melepasnya dari tembok.
"Kenapa? Lo mau nemuin cowok itu. Ini alasan lo pergi? Karena lo udah punya target yang baru?" Ucapan Bion kembali menusuk hati Janina. Janina sudah tidak tahan lagi. Bion yang dikenal Janina dulu adalah Fake Vabion! Kali ini Janina memberanikan diri menatap tajam cowok di depannya ini.
"Iya dan lo mau apa? Lo sadar sekarang? I'am just wanna play with you Mr.Vabion Darmawangsa! Dan sekarang.... Gue udah bosen." Janina menunjukkan senyum miringnya mendapati cowok didepannya ini diam. "Jangan karena gue cewek lo bisa perlakuin gue semena-mena!" Janina langsung mendorong dada Vabion menjauh hingga cowok di depannya ini mundur.
Bion berdehem kecil dan kembali menguasai ekspresinya. Ia kembali menatap Janina yang menatapnya tajam. "Well, lets see who's win. Im joining your game." Janina membuang nafasnya jengah. "But the game is already over! Lo terlamabat Vabion." Janina melipatkan kedua tangannya didepan dada. "Lo salah Jen, game baru aja dimulai. Permainan nggak bisa dimulai tanpa semua pemainnya lengkap." Bion mengeluarkan senyum kecilnya. Kemudia ia maju selangkah dan selanjutnya HP Janina sudah berada ditangannya. Janina kaget dan panik saat HP Janina sudah berada di depan telinga Vabion. Bion menelfon seseorang entah siapa.
"Oi xel, ini gue Bion. Cewek yang lo hubungin ini udah punya pacar. Hati-hati, cowoknya overprotektif kaya macan! Vanilla latte yang lo beli tadi bakal gue balikin uangnya. Jadi, jangan hubungin cewek gue lagi."
Janina membelalakan mata tak percaya dengan cowok di depannya ini. Tapi cowok didepannya ini malah mengembangkan senyum puasnya. Bion mendekati Janina yang masih tercengang. Bion memberikan senyuman manis-benar-benar manis dan belum pernah ditunjukkan pada orang lain. "1-0 for me baby matcha;)"
Bion meletakkan HP Janina pada telapak tangan Janina. Janina masih terdiam membeku, tiba-tiba tangan Bion sudah berada di pucuk kepala Janina dan mengacak-acak rambutnya. Setelahnya yang bisa Janina lihat adalah punggung Bion yang pergi meninggalkannya yang masih mematung.
OMG!!
***
A.n :
Gue to BION:
GEREGETAN GUE SUMPAA !!!
💕
KAMU SEDANG MEMBACA
B I O N
Teen FictionJanina Matcha, cewek INTROVERT garis keras yang ingin mendobrak zona nyamannya demi sebuah SKANDAL. Dulu dikamusnya kata 'popular' adalah kata yang ingin ia usir jauh-jauh dari hidupnya, tapi sekarang She want it! She want get that spotlight, dengan...