Pagi hari di depan kaca, Janina mencubit pipinya yang chubby. Lalu mengaduh kesakitan. Ia memastikan bahwa kejadian semalam bukanlah mimpi. Karena jujur saja, Janina hampir tak bisa tidur semalaman. Benarkah cowok yang semalam itu Vabion Darmawangsa si alergi cewek?!
Janina turun dari kamarnya untuk bersiap-siap ke sekolah. Ella dan Daddynya sudah siap, dan abangnya yang kebonya tak ketulungan itu baru selesai mandi. Padahal 15 menit lagi sekolah masuk.
"Abaaaaang NINOO!!! BURUAAN BENTAR LAGI TELAAT!!!"
"Sabar dong! nebeng doang bacot lo!"
Janina langsung melempari abangnya itu dengan kemoceng berbulu ayam. Alhasil abangnya jadi bersin nggak karuan.
"HEE ADEK LAKNAT SINI LOO GUE BEKEP IDUNG PESEK LO!!"
Nino yang kemejanya masih nyantol setengah mengejar Janina, Ella yang sudah rapi duduk di kursi mengamati kedua kakaknya sambil geleng-geleng kepala. Ella malah dengan santai mencomot biskuitnya seolah-olah sedang menonton film anak-anak. Karena kedua kakaknya sifatnya sebocah itu, kadang Ella bingung siapa yang lebih tua sebenarnya.
TING NONG TING NONG!
"Jenny, princessnya Daddy, bukain pintunya dulu baru tempur lagi sama abang kamu."
"SIAAAP DAAD!!"
Sebelum Janina berlari ke arah pintu, Janina mencium pipi Daddy kesayangannya itu. Janina memang semanja itu di depan Daddynya. Janina mengambil uang kecil di kotakan dekat pintu karena orang di depannya ini pasti abang-abang tukang koran. Janina membuka pintunya dan menyambut orang dibaliknya.
"Selamat pag—" Janina shock di tempat mengetahui orang di depannya. Bukan abang tukang koran melainkan abang tampan yang semalam berlari-lari terus di kepalanya.
"Pagi juga Matcha!" Sapa orang di depannya dengan senyum tipis diwajahnya.
"Nga-ngapain lo disini? Ketemu gue? Gu—"
"Dih GR, orang gue mau ketemu Daddy lo." Bion menggenggam kepala Janina untuk menggesernya dari pintu. Bion menerobos masuk rumah Janina dan menyapa hangat Daddy Janina yang sudah di ruang tamu. Bion memang sudah berkenalan dengan keluarga kecil Janina saat mengantar Janina pulang dulu.
"Selamat pagi om--" Bion memgambil tangan Daddy Janina untuk bersalaman sambil menundukkan kepalanya memberikan kesan sopan. Daddy Jenny malah tertawa dan mengajak Bion tos ala bro-bro anak cowok keren jaman now. Bion ikut tertawa kecil namun kembali bersikap sopan ketika akan mengucapkan sesuatu.
"Gini om, Bion mau minta izin buat ngajak Princess om berangkat ke sekolah bareng" Daddy Janina yang memang orangnya terbuka pasti langsung luluh dengan orang seperti Bion ini."BAGOOS JEN! Dari dulu kek lo punya pacar biar nggak ngerepotin gue mulu!!" Nino yang sudah pakai kemeja tapi bawahnya masih pakai celana pendek ikutan nimbrung.
"ABAAANG!!" Janina langsung mendorong abangnya itu masuk sebelum mengejek Janina yang tidak-tidak. Alhasil Janina harus berangkat dengan Bion atas restu Daddynya. Saat di ambang pintu Ella berlari kecil menghampiri mereka.
"Kak Bion bawa mobil yah?" Ella mengamati mobil yang terparkir rapi di depan rumahnya. Bion memandang Ella dan mengangguk.
"Ella ikut yah kak. Nunggu Abang kelamaan. Kak Jenny said 'He is the stupid laziest person in this earth'" ujar Ella sambil mempraktikan gaya sassy Janina. Janina langsung membelalakan matanya dan menutup mulut adiknya itu.
"She's like you Jen." Bion tersenyum tipis sambil mengelus rambut Ella. "Okay lets go!" Bion menggandeng tangan kecil Ella menuju mobilnya.
Wait, sejak kapan tuh adek pungut gue akrab sama Bion—Janina yang terkucilkan.
Seumur hidup Janina, ia tak pernah menyangka akan ada cowok yang memberi ia dan Ella tumpangan gratis untuk berangkat sekolah. Kini Ella ada dibelakangnya dan Bion sedang bernyanyi-nyanyi kecil.
"Nih kak!" tangan mungil Ella mengulurkan botol susu pisang ke depan Bion dengan sedotan sudah menancap disana. "Thanks sweetie" Bion menerimanya dan meminumnya sembari tersenyum ke arah Ella.
"Nope, itu buat bayar Kakak karna udah mau supirin Ella ke sekolah." Balas Ella dengan santainya membuat Bion langsung tersedak dan Janina yang menahan tawanya.
"Wah dia emang versi kecilnya lo ya jen!" Janina malah langsung tertawa. Karena di keluarganya memang punya mulut yang savage semua.
***
Sudah Janina duga, kondisi lapangan parkir pasti akan heboh. Bagaimana tidak? Bion yang dikenal alergi cewek ini baru saja berangkat bersama dengan cewek dengan mobilnya. Satu sekolah memang sudah tahu mereka berpacaran, tapi Janina dan Bion tak pernah berangkat bersama, boro-boro berangkat bareng. Kelihatan berduaan saja itu Cuma pagi hari di kafetaria dengan segelas kopi.
Tak hanya sampai situ, Bion menggandeng tangan Janina dan mengantarnya ke kelas. Sepanjang jalan menuju kelasnya Janina terus menunduk menghindari raut-raut kekagetan dedek gemesnya Bion. Di setiap kesempatan Janina selalu memukul kecil tangan Bion agar melepaskan tautannya. Yaah dan hasilnya nihil.
Sementara Bion hanya tersenyum kecil karena merasa menang. Janina yang dari tadi geregetan dengan cowok di sampingnya ini akhirnya memulai pembalasan. Sesampainya di depan kelas mereka berdua berhenti. Tampaknya Bion ingin mengatakan sesuatu tapi terhenti ketika Janina meninggikan badannya di depannya. Wajahnya ia dekatkan di dekat telinga Bion. Oke, Bion mulai berpikir ini seperti de javu.
"I'LL KILL YOU VABION DARMAWANGSA!"bisik Janina dengan penuh penekanan disamping telinga Vabion. Lalu Janina menurunkan jinjitan kakinya, dan tersenyum semanis-manisnya sangat kontras dengan apa yang ia ucapkan barusan. Vabion tertular oleh senyum Janina, membuat beberapa cewek yang melihat mereka membekap mulutnya menahan kharisma Vabion.
"Okay, gue tunggu. See you later." Bion langsung pergi setelah mengacak-acak puncak kepala Janina. Janina yang sempat dibuat terkesima beberapa detik langsung mengucapkan motto hidupnya dalam hati.
Inget, pertama nggak boleh baper dan kedua ngga boleh baper sendirian!—Janina stay winning 2k19!
***
Janina Matcha with Flanella Machiato
KAMU SEDANG MEMBACA
B I O N
Teen FictionJanina Matcha, cewek INTROVERT garis keras yang ingin mendobrak zona nyamannya demi sebuah SKANDAL. Dulu dikamusnya kata 'popular' adalah kata yang ingin ia usir jauh-jauh dari hidupnya, tapi sekarang She want it! She want get that spotlight, dengan...