prolog

799 145 28
                                    

Sore ini, pria mungil berwajah cantik tengah duduk di bangku taman dengan sebuah earphone di telinganya ditambah buku tebal yang berada di tengah kedua pahanya.

Dukk!

Pria mungil itu; Taeyong yang sempat menutup matanya menikmati alunan lagu kini membuka matanya merasakan ada yang menabrak tungkai kakinya. Dan melihat kearah bawah, dan melihat balita yang tengah terduduk di bawah.

Taeyong yang melihat itu langsung melepas aerphone lalu menghampiri balita tersebut dan membawa balita itu berdiri, sepertinya balita itu tengah bermain-main dan tersesat disini; ditempat Taeyong duduk saat ini.

"Hai, kau tidak apa?" Taeyong mencoba tersenyum, balita yang ada didepan nya ini sungguh menggemaskan.

Yang ditanya hanya menggerakan tangannya random ke arah wajah Taeyong dan tertawa; memperlihatkan kedua giginya yang sudah tumbuh.

"Dda ddaada!"

Taeyong tertawa dibuatnya.

"Markeu!" Taeyong tersentak, ketika suara husky menyapa indra pendengarannya. Tak lama ada pria tampan berdiri di depannya.

Mendengar suara berat, reflek balita tersebut malah berlari kepelukan Taeyong, memeluk lehernya erat. Taeyong hanya tersenyum canggung, Taeyong pun berdiri.

"Ah, maaf.. apa kau orang tuanya?" Yang ditanya hanya mengangguk. Taeyong ingin melepaskan pelukan balita itu pada lehernya, bukannya melepaskan balita itu malah mempererat pelukannya. Membuat Taeyong sedikit tercekik.

Balita itu menengok kearah pria yang lebih besar, "da-ddy, dda!" Balita itu menunjuk kearah wajah Taeyong lalu tertawa.

"Ouch! Markeu jangan seperti itu, tidak sopan sayang.." pria besar itu mencoba mengambil alih balita yang bernama Markeu tersebut. Dan akhirnya balita tersebut melepas pelukannya pada leher Taeyong dan beralih kepelukan ayahnya.

"Maafkan anakku.." pria besar itu tersenyum mencoba meminta maaf. Taeyong hanya tersenyum dan membungkukkan setengah badannya.

"Tidak apa."

"Kalau begitu, saya permisi.." lanjutnya, lalu Taeyong berlalu. Tak lama, suara tangisan balita terdengar di telinga Taeyong, lalu Taeyong menghadap belakang dan menemukan balita tadi; Mark tengah menangis di gendongan sang ayah.

"Hiks..ddaa daa!" Mark tetap menangis sembali menunjuk kearah Taeyong, Taeyong yang sempat berbalik dan merasa dirinya yang ditunjuk lalu berlari menuju kearah ayah dan anak itu; merasa kasihan dengan Mark yang sepertinya sangat sedih.

Melihat Taeyong yang berlari, balita itu mengecilkan isakannya, lalu tangannya direntangkan; meminta Taeyong untuk menggendongnya. Akhirnya Taeyong menggendong balita tersebut.

Jaehyun; ayah balita tersebut yang merasa tidak enak pada Taeyong akhirnya membuka suara, "Ah maaf, sebelumnya perkenalkan namaku Jung Jaehyun, maafkan anakku.. tidak biasanya dia seperti ini," sesalnya.

"Ah, namaku Lee Taeyong, tidak apa.." Taeyong tersenyum kikuk.

"Apa kau ingin pulang?" Tanyanya pada Taeyong. Taeyong hanya mengangguk sebagai Jawaban.

"Lebih baik kau pulang bersama kami, itung-itung membalas budi." Jelasnya.

Taeyong terdiam sejenak, "apakah tidak apa?" Pria didepannya hanya menggeleng sambil tersenyum, menampilkan dua dimples yang menawan.

"Baiklah, kalau begitu terima kasih."

"Aku juga."

Dan pada akhirnya, mereka pulang bersama dengan baby Mark yang tertidur di pelukan Taeyong.














Note:
Nay or yay?

bunda⚫jaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang