you bloom inside of me

[ なな ]

Uhuk !

Kelopak bunga sakura bercampur darah keluar dari mulut Hyunjin yang sekarang duduk di tempat tidurnya.

"Setidaknya bunga ini indah," ucapnya memandang kelopak bunga di telapak tangannya, menetaskan darah ke kasurnya.

***

"Felix, aku datang."

Felix yang terbaring lemah di rumah sakit tidak menanggapi, masih termenung dalam pikirannya.

Melihat kondisi itu, Hyunjin merasakan rasa sesak dadanya kembali.

Ia tidak sempat untuk berjalan keluar dari kamar.

Uhuk !

Suara itu yang akhirnya mendapat perhatian dari Felix.

Felix melihat jelas kelopak bunga yang tercampur dengan darah yang dikeluarkan oleh Hyunjin.

"Ka-kamu juga-"

"Iya."

"Siapa yang kamu sukai ?"

Hyunjin tersenyum menghadap Felix sebelum menjawab.

"Kamu."

"A-apa ?!"

"Kamu pasti berbohong."

"Tidak, aku tidak berbohong. Aku tahu kamu selalu menganggapku hanya sebatas teman dekatmu, aku tahu itu. Aku tidak pernah menyatakan perasaanku padamu karena.."

"Aku tahu hatimu bukan untuk diriku."

Felix mematung mendengar pernyataan dari Hyunjin yang sekarang berjalan menuju arahnya.

"Lakukan operasi pengangkatan it-"

"Tidak."

Ditatapnya kembali wajah Hyunjin yang baru ia sadari sangat pucat.

"Aku tidak ingin menjalani operasi itu, aku lebih baik mati-"

"Lantas mengapa kamu mencintai seseorang yang tidak mencintaimu ?!"

"Kamu juga tahu sendiri alasannya Hyunjin !"

"Kita berdua sekarat ! Aku sudah pasrah akan semua ini !"

"Tidak ! Jalani operasi itu, kamu pantas mendapatkan yang lebih baik dari dirinya."

"Untuk apa aku menjalani operasi itu jika pada akhirnya aku tidak akan mencintai kak Changbin lagi ?! Untuk apa ?!"

"Kumohon.."ucap Hyunjin memelankan suaranya.

"Aku ingin kamu tetap hidup, Felix-ah."