Chapter 4 - Hari Darah diatas kertas

25 3 0
                                    

"Cerita aku lusa akan terbit dan aku dapet beasiswa dr kantor itu untuk belajar di spanyol!!" Jelas gue

"Aapppaa???"

Kak Nadia kaget , gue tau pasti dia kaget banget , tentu itu impian gue untuk pergi ke spanyol , tp masa gue mau tinggalin kakak gue sendiri . Dan kalau gue jadi pergi ke spanyol gue di kasih waktu sama direkturnya untuk lanjutin sekolah di sini selama 1 bulan lagi , karna dia nunggu apa buku yg gue terbitkan itu bakal laku di pasaran atau tidak .

"Gimana kak ?? Gue boleh gak ambil tawaran itu??" Mohon gue sama kak Nadia

"Kakak tau itu pasti impian kamu untuk belajar disana , tapi kakak pasti khawatir kamu disana sendiri , kakak khawatir kamu kan gak ada saudara disana" Jelas kak Nadia yg sempat sendu

"Gpp sih kak kalau kak Nadia gak izinin gue sekolah disana . Yang penting aku disini bisa sama kak Nadia , gue ke spanyol nya nanti pas gue udah kerja aja"

"Kakak setuju kok dek , kakak seneng punya kamu didunia ini . Kakak bakal ikut kamu dan untuk kerja , kakak bakal buka usaha disana" Jelas kak Nadia yg jelas membuat gue bahagia . Gue sayang banget sama kak Nadia , akhirnya gue jadi pergi juga , lupain semua orang yg gue suka dan fokus pada impian gue saat ini .
.
.
.
Hari berganti begitu cepat , gue udah kasih tau sama direktur kantor itu untuk jadi pergi lanjutin sekolah disana .
Gue belum kasih tau Putra sama Reza , gue takut mereka bakal cegah gue pergi . Dan untuk Vania sama Laras gue udah rela tp masih belum lupain laras . Gue merasa hampa tanpa ada yg ganggu gue , biasanya laras suka ganggu gue pas lagi buat puisi . Ini saat nya gue berubah untuk masa depan gue .

Langkah pertama gue masuk gerbang sekolah dengan yakin bahwa semua keputusan itu benar . Gue menghela nafas dan berdoa hari ini lancar .

"Woyy Fajar??" Sapa Putra yg lagi barengan sama Reza .

Gue toleh ke belakang , mereka langsung samperin gue dengan wajah cerianya
"Ehh kok kalian ceria banget hari ini ??" Tanya gue sama mereka berdua

"Ahh mau gue ceritain gak Jar?? mm . . Tuhh si Putra kemarin baru jadian sama Vania , baru aja Vania putus sama pacar nya ehh dia malah udah jadian aja " Jelas Reza dengan lantang nya yang membuat gue senyum masam
.
Setelah Reza lalu Putra , dan setelah ini siapa yg bakal jadian sama orang yg gue suka ? Gue makin ingin segera pergi , gue gak nyangka temen gue gak tau apa yg gue rasakan , mereka belum tau gue pernah suka Vania . Dan untuk Vania dia tetap jadi sahabat gue , dan tapi tidak sedekat waktu sd .
.
.
.
Sisa waktu gue untuk pergi tinggal 10 hari lagi , kak Nadia udah selesai dengan berkas pindahan sekolah gue , Ahh lega rasanya gue tinggal bbrpa hari lagi pergi .
Di galeri seni yang cukup sepi , karna hari ini hari senin , dan tidak banyak pengunjung nya , gue masih menyukai lukisan yg bergambar seorang lelaki memegang tangan wanita itu dengan bahagianya mereka terbang menemui tuhannya .
Itulah arti lukisan yg gue lihat , ternyata lukisan itu menggambarkan dua insan saling mencintai dan pergi bersama dengan iman yg teguh untuk di bawa mati .
.
.
Di Jalan pulang saat itu hujan mulai deras , gue paksa buat terobos karna gue gak bawa tas , gue mencoba basuhi dengan air hujan , Gue mulai langkahkan kaki gue keluar dari teras galeri seni itu. Gue berjalan memasuki jalanan , saat di pertengahan jalan , gue ingat kata² yg ingin gue sampaikan ke Vania waktu mau ungkapin perasaan gue .
Gue mulai menangis , menyatukan semua dengan derasnya hujan

Galeri Sastra FajarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang