Good Night

12 4 0
                                    

"Makasih Abah buat makan malemnya." Ujar Dahyun setelah menyalimi Abah.

"Iyaa. Makasih juga udah bantuin Abah ngisi stok makanan di kulkas." Balas Abah dengan senyum.

"Makasih juga ya, Mba Yun. Hehe." Ara membuat kontak mata dengan Dahyun. Mereka tertawa kecil. Kemudian Abah melirik Ara sambil tersenyum.

"Beli sereal lagi ya, Ra?" Tebak Abah. Ara yang mendengarnya hanya cekikikan sambil kemudian mengangguk. Abah menggeleng-gelengkan kepalanya kemudian mencubit pipi Ara pelan. "Dasar kamu téh nggak pernah ketinggalan serealnya kalo diajak main ke swalayan."

"Kebiasaan Ara itu mah, Bah. Biarin aja. Dahyun pulang ya, Abah, Ara, Mbin. Assalamu'alaikum." Pamitnya kemudian.

"Wa'alaikum salam." Penghuni rumah menjawab salam berbarengan.

Ara kembali ke kamarnya, Abah juga kembali ke kamarnya, tinggal Hanbin yang mengikuti Dahyun sampai pintu gerbang.

"Yun, lain kali kalo mau main bilang dulu. Sekarang ati-ati ya pulangnya." Ucapan Hanbin membuat Dahyun berhenti melangkah kemudian berbalik.

"Hehe, iya maafin aku, ya. Lain kali aku line kamu deh." Jawabnya sambil tersenyum. Ah, Hanbin tahu Hanbin lemah jika Dahyun tersenyum. Akhirnya dia juga ikut tersenyum. "Aku pulang, yaa." Dahyun memasang helmnya.

"Ati-ati di jalan." Hanbin memperhatikan dari pintu gerbang.

Dahyun mengangguk kemudian segera melajukan sepeda motornya menuju rumahnya. Tidak jauh memang, hanya beda komplek saja. Hanbin menunggu bayangan motor Dahyun menghilang ditelan jarak. Kemudian segera mengunci pintu gerbang dan masuk ke dalam rumah.



















Tbc.
Not be a long long chapter story.

this is not a love storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang