PROLOG

254 44 9
                                    

"OKE SEMUA, KINI KIM TAEHYUNG YANG SEDANG MENDRIBBLE BOLA KEARAH RING!! DAN SHOOT!!" setelah berakhirnya kalimat dari komentator terdengar suara riuh dari baris penonton. Aku melihatnya, Taehyung mencetak threepoint diakhir pertandingan dan membuat tim basket fakultasnya unggul.

"Wah, kak tae memang hebat!!" ucap salah satu mahasiswi yang berada tak jauh dari tempatku. "Iya benar, sudah ganteng trus bakatnya banyak dibidang olahraga, uhh pasti yang jadi pacarnya sangat beruntung" sambung yang lainnya.

"Pasti penggemarnya. Ckck kalian tidak tau saja sifat kekanakan dan egoisnya" batinku sambil menggelengkan kepala. Ini adalah kali pertamaku menonton pertandingannya (lagi).

Lalu tak lama aku mendengar suara riuh penonton yang sangat keras, aku pun mencari sumber kericuhan itu dan ternyata Taehyung sedang berjalan kearahku dengan tas ranselnya yang disampirkan sebelah. "cari mati rupanya" dumalku.

"Ayo pulang!!" ucapnya tegas. Aku tersenyum kearahnya lalu berjalan mendahuluinya.

"Wah kak tae sama kak jen pulang bareng, apa mereka pacaran?" kalimat terakhir yang kudengar setelah meninggalkan tempatku.

-SKIP-

"KAU!!" ujarku setelah dia duduk dibangku kemudinya. "Kenapa?" tanyanya. "Sini kamu" perintahku. Ia pun hanya menurut dan mendekatkan tubuhnya lalu aku menarik kupingnya. "Aduh aduh.. Sakit sayaang, aduuh kuping ini kuping, awww" rengeknya. "Suruh siapa nyamperin aku dibangku penonton, sampe buat semua orang ngeliatin kita?!" ujarku yang masih menarik kupingnya. "A..a...Aw lepas dulu lepas.. Bisa patah tulang kupingku nanti" melasnya lagi. Aku melepas jeweranku lalu dia memasang wajah cemberut sambil mengusap kupingnya."Ish aku pacaran sama manusia atau nenek sihir sih, galak banget" ucapnya masih mengusap kupingnya. "Oh nenek sihir ya? Gasadar siapa yang ngejar duluan?" ujarku. "Hehe aku lah, masa V BTS", cengirnya sambil menunjukan senyum kotaknya.

"Kamu juga, kenapa gabilang kalo mau dateng?" tanyanya. "Hmm ingin saja, tadi lagi kosong juga ya jadinya nonton" jawabku sambil mengusap kupingnya yang abis kujewer tadi. "Kenapa? Kamu gasuka aku dateng?" tanyaku. "Suka kok, kan tumben gitu kamu mau nonton sebelum aku paksa" ujarnya. "Masih sakit?" tanyaku masih mengusap kupingnya. "Hmm" angguknya sambil mempoutkan bibirnya. See? Inilah sisi lain Kim Taehyung yang orang lain tidak tau. "Yaudah yuk pulang, mau sampe kapan diparkiran gini?" tanyaku. "Sini peluk dulu, aku kangen", rengeknya sambil merentangkan kedua tangannya. "Gamau, kamu bau keringet" jawabku. "Bodo amat, aku gadenger" ucapnya lalu menarikku kedalam pelukannya. Tiba-tiba terdengar suara Kriuk~ Kriuk~ aku pun hanya menenggelamkan wajahku didadanya. "Aigoo pacarku ini lapar yaa" ujarnya sambil mengusap pipiku. Aku hanya merona malu.

Did you see my bag~ Did you see my bag~ (suara ponsel taehyung)

"Halo bun?" ucap taehyung setelah meloudspeaker panggilan dari bundanya.
"Kamu pulang jam berapa nak? Bawa jennie kerumah ya, bunda masak banyak hari ini. Bunda rindu jennie" jawab bunda tae dari sana.
"Iya ini udah mau jalan kok bun, tadi abis tanding. Oke kebetulan perut jennie kesayangan bunda itu tadi bunyi, jadi sekitar 15menit lagi tae sampe rumah ya bun" balas taehyung sembari mencubit pipiku.
"Oh kamu lagi sama jennie? Kasih telfonnya ke jennie, bunda mau ngomong" pinta bunda lalu taehyung memberikan ponselnya padaku, dan mulai menyalakan mesin mobilnya
"Halo bun, ini jennie" ucapku.
"Jennie sayang, kapan kamu pulang? Bunda rindu ni, gadenger ocehan kamu soal anaknya bunda. Gimana perjalanan kamu kemarin? Pasti seru dong ya, bawa nama kampus ke Jerman" ucapan bunda taehyung langsung memborbardirku, lalu taehyung menyela.
"Bun, nanti saja menggosipnya. Biarkan jennie denganku dulu, aku juga masih rindu jennie" ujar taehyung lalu merebut ponselnya karna lampu merah.
"Aish anak nakal" gerutu bunda.
"Sebentar lagi jennie sampai bun, nanti dirumah kita cerita tentang anak nakal bunda ini ya" ujarku.
"Baiklah, cepat pulang tae. Jangan mampir kemana-mana." ucap bunda lagi.
"Yasudah bunda duduk manis saja dirumah, ku tutup ya bun", ucap taehyung lalu mematikan panggilannya.

"Huh aku bingung, yang anaknya itu aku atau kamu sih. Trus masa bunda gangerti kalo aku juga rindu kamu setelah 2minggu gaketemu" ocehnya sambil melihat jalanan. "Hahaha kamu cemburu? Sama bundamu sendiri? Ulululu lucunya" ujarku sembari mengelus kepalanya. "Udah lah, kamu udah mau cerita belum?" tanya taehyung. "Cerita apa? Perjalanan aku ke Jerman kemarin?" ujarku. "Perihal kamu nangis waktu aku baru pulang dari Busan kemarin, aku masih penasaran tapi yaudah aku tunggu kamu cerita aja" ujarnya.

DEG!! Aku tersenyum kaku, tidak aku tidak mau menceritakannya, sewaktu belum berpacaran dengannya saja byun baekhyun sampai masuk rumah sakit apalagi sekarang yang notabene taehyung menjadi kekasihku. Bisa sekarat pria itu ditangan taehyung.. Aku tidak mau taehyung kembali brutal seperti dulu..

"Sayang? Kau mendengarku?"

......

Hola! Saya penulis baru didunia oren ini, jadi tolong dukungan dan bimbingannya yaaa..
Terimakasih
-leepitulas-

Our Story (Kim Taehyung X Jennie Kim)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang