Readeul pasti tahu cara menghargai seorang penulis.
(◍•ᴗ<◍)♡.
.
.Bagian 13 • The End of Nakyung's Dare
________________________________________Sayang seribu sayang, perkataan Renjun harus terpotong karena kedatangan orangtua Renjun, yaitu Tuan Huang dan Nyonya Huang yang baru saja pulang dari urusan bisnis yang harus ditangani karena kepindahannya di Korea Selatan. Sedangkan anak-anaknya disuruh lebih dulu menetap di Negara Ginseng.
Nakyung merasa tak enak karna ini pertama kalinya ia bertemu dengan orangtua Renjun, apalagi keduanya baru saja kembali dari China. Pasti ingin istirahat dan menghabiskan waktu bersama anak-anaknya. Jadi Nakyung memilih untuk pergi dan melanjutkan kerja kelompoknya besok.
Tapi saat ia mulai berkemas cepat, Nyonya Huang mengetahui itu dan melarang Nakyung untuk pergi. Menyuruh Nakyung tetap tinggal sampai tugas selesai lalu mengajak untuk makan malam bersama dengan keluarga Huang.
Tentu saja Nakyung sungkan. Ia bukan siapa siapa, bahkan ia berteman dengan Renjun hanya karena 'dare' dari para sahabatnya. Ia memutuskan untuk menolak secara halus. Tapi dirinya dibuat percaya oleh Winwin sehingga Nakyung akhirnya bergabung. Dan selama proses makam malam berlangsung, Nakyung hanya bisa diam menyimak perbincangan antara anggota keluarga Huang.
***
Pertemanan Renjun dan Nakyung sudah berjalan selama tiga bulan. Dan tiga bulan itu Jaemin selalu berusaha bersabar dengan apa yang dilakukan Nakyung pada Renjun atau pun sebaliknya. Jaemin juga terpaksa mengijinkan kekasihnya untuk selalu ikut ajakan Renjun apabila sedang pergi bersama. Sampai dimana titik rasa terpaksanya akan segera berakhir. Jaemin tentunya senang bukan main, ia tak perlu berpura-pura lagi hanya sebagai sahabat untuk Nakyung jika sedang di depan Renjun.
Dan dengan kepercayaan yang sudah ditumbuhkan sampai besar di dalam hati Renjun yang paling dalam. Meskipun temannya, Ningning selalu mencoba melayukan kepercayaan Renjun. Tapi Renjun tak ingin mendengarkan. Usaha Ningning beberapa akhir ini berakhir sia-sia. Renjun tidak bisa dihentikan.
Renjun kini sudah berdiri di tengah tengah lapangan bersama Nakyung yang telah menjadi temannya selama tiga bulan ini. Tanpa diketahui gadis bermarga Lee itu, Renjun menyembunyikan sesuatu di balik jas almamaternya.
Banyak murid yang entah kapan sudah mengelilingi Renjun dan Nakyung. Para murid fokus memperhatikan, ingin tahu apa yang sebenarnya akan dilakukan si cupu Huang Renjun pasa idol sekolahnya, Lee Nakyung yang kini meremat roknya.
Entah sejak kapan detak jantung Nakyung berdetak dua kali lebih cepat. Bukan karena dilihat oleh banyak orang , bukan. Ia sudah biasa dengan itu. Nakyung sekarang dilanda kegugupan, jika itu benar sesuai yang dipikirannya maka 'semuanya' akan selesai setelah ini.
Renjun menunduk malu, sesekali mencuri pandang pada Nakyung. Ia mengulum bibirnya. Mencoba untuk melawan rasa gugupnya.
"Em, Na."
"Ya, kenapa?" Nakyung pun sama saja. Berusaha melawan perasaan gugupnya.
"Makasih ya kamu udah mau jadi temen aku selama tiga bulan ini." Kalimat kedua Renjun diiringi dengan senyum manis.
"Iya sama sama," balas Nakyung dengan senyuman bermaksud membalas Renjun.
"Em, Nakyung." Air muka Renjun terlihat ragu.
"Ya?" Kata Nakyung dengan nada yang berusaha dibuat senormal mungkin padahal ia hatinya sudah dugeun dugeun⁴. Entah apa yang sedang ia pikirkan sekarang.
Renjun menghirup nafas dan membuangnya secara perlahan. Badannya ditegapkan. Manik matanya sekarang tak lagi memancarkan keraguan. Tatapannya sudah berubah menjadi kepercayaan diri untuk mengungkapkan isi hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupu [Huang Renjun]✅
Ficção Adolescente[15+] [Follow me before read] Sebagai cewe yang berbaik hati dan tidak sombong, gua bakal jadiin si cupu temen. Gua selalu jadi temen yang baik buat dia. "Makasih ya kamu udah mau jadi temen aku" Renjun selalu mengulang kata-kata itu terus, sampai...