Jeongin sesekali tertawa kala Jinyoung melontarkan candaan padanya. Sesekali juga ia mengusak rambut Jeongin lembut.
Jam telah menunjukan pukul 19.30. Hyunjin menatap bosan keluar jendela. Merasa tersingkirkan, ia akhirnya bungkam. Jeongin masih sibuk bertukar cerita bersama Jinyoung dan sesekali menepuk dadanya kala kakaknya itu menggodanya.
"Je, pulang yu?"
Jeongin menoleh kearah Hyunjin lalu menatap jam di tangannya.
"Baru juga jam segini, kalo lo mau pulang duluan aja jin"
Hyunjin tersenyum kecut lalu menggeleng. Meskipun bosan dan rasanya ingin pulang, tapi Hyunjin tidak rela membiarkan kaka beradik itu berduaan.
Mungkin terkesan cemburu yang tidak pada tempatnya. Tapi entah kenapa Hyunjin selalu merasa ada yang tidak beres pada kakak partnernya ini.
Melihat ekspresi Hyunjin yang sudah masam. Jeongin lalu menoleh kearah Jinyoung
"Hyung, Jeje pulang ya. Kasian Hyunjin kayanya udah ga betah"
Kabut kelabu di kepala Hyunjin seolah sirna digantikan matahari. Ia tersenyum lebar kearah Jeongin.
Jinyoung hanya bisa menatap Hyunjin datar lalu tersenyum pada adiknya.
"Kamu yakin? Gaakan sama Hyung dulu? Atau mau nginep?"
Jeongin menggeleng pelan
"Engga Hyung, Jeje kan sekolah besok"
"tapikan Hyung juga bisa anter kamu Je, apartemen Hyung dibelakang gedung kampus. Ga terlalu jauh juga dari sini ke sekokahan kamu"
Jeongin menggeleng lagi,
"lain kali aja Hyung, kalo Jeje libur. Bentar lagi libur semesteran"
Jinyoung tersenyum tulus pada adiknya,
"janji ya?"
Jeongin hanya mengangguk pelan dengan senyuman manis di wajahnya,
"janji"
Jinyoung mengangguk mengerti.
Mereka bertiga berjalan beriringan keluar dari cafe bernuansa pastel tersebut.
"yaudah Je, i'll see you next time"
"sure will Hyung"
Jinyoung mendekat kearah Jeongin lalu memeluknya erat
"i'm gonna miss you, baby boy"
Jeongin hanya terkekeh pelan lalu mengusap punggung kakaknya lembut.
Jinyoung melepaskan pelukannya lalu menatap adiknya dengan senyuman merekah manis di wajahnya.
Namun seketika senyuman itu memudar.
Dengan ragu ia membuka kerah baju Jeongin lalu sedikit menarik kaosnya kebawah dan mengekspos bagian kecil dari perpotongan lehernya
Disana
Meskipun telah memudar, tapi warnanya masih cukup terlihat kontras dengan tone kulit putih pemuda itu.
Bercak keunguan yang kian memudar
Warnanya seperti kau memoleskan blush on berwarna wine secara ringan namun di tekankan pada titik yang sama. Terlihat transparan, namun cukup jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Save Me • Hyunjeong || COMPLETED
FanfictionLangit gelap bergemuruh tidak memperlambat langkah laki laki berparaskan tampan yang tengah menjepit sebuah rokok di antara kedua belah bibirnya sambil meraba raba saku celana seragam sekolahnya yang tengah ia kenakan. "Tch. sial" langkahnya terhen...