"Jeon Jungkook?"Tzuyu kembali meneliti wajah remaja itu. Garis wajahnya menunjukkan kalau ia benar-benar Jungkook.
Penglihatannya mungkin memang kurang bagus, namun seorang Chou Tzuyu tak bisa diremehkan dalam hal mengingat sesuatu.
Seperti mengingat wajah cowok bermarga Jeon yang satu itu.
Tapi bagaimana mungkin?
Seorang Jungkook yang tenar atas keberandalannya di sekolah, ternyata serapuh ini?
Ini Jeon Jungkook yang tak pernah absen melemparkan sembarang pasang sepatu ke kepala junior sekolahnya sendiri, kan?
"Kalau tak mau membantu, sebaiknya kau pergi saja."
Suara Jungkook menyadarkan lamunan Tzuyu.
Sedikit tertohok dengan ucapannya, Tzuyu segera berjongkok dan membongkar isi tas.
"Teteskan ini di lukamu."
Tzuyu menyerahkan botol kecil yang berupa obat merah padanya. Kemudian meletakkan syal putih yang ia pakai di samping Jungkook.
"Itu untuk menahan darahmu sementara, mau kutelpon orangtuamu? Tampaknya ini cukup parah, harus segera dibawa ke dokter." tanya Tzuyu menyalakan handphonenya.
"Tidak perlu, aku bisa mengobatinya sendiri." Jungkook meneteskan obat di sikunya, mengerang menahan sakit.
"Kamu bakal susah jalan dengan keadaan seperti ini. Aku tahu kamu butuh bantuan."
Jungkook mengacuhkan omelan gadis itu, ia masih berkutat dengan darah yang mengalir dari perutnya.
Raut wajah Tzuyu berubah panik begitu melihat cowok itu melemas karena kehilangan cukup banyak darah.
"Orangtuaku pergi." Jungkook dengan enggan memberitahunya dengan suara lemah.
"Pergi kemana? Mungkin saja mereka sudah pu-"
Tzuyu baru tersadar ketika menatap netra sendu lelaki didepannya. Bayangan kesedihan menaungi bola mata itu.
"Ya ampun!" Seorang wanita berumur empat puluh tahunan menghampiri keduanya. Entah dari sudut mana beliau muncul.
Jungkook mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang datang.
"Ya Tuhan! Jungkook sayang! Apa yang terjadi denganmu, sweetie?"
Eh? Itu pasti ibunya, kan? Bukan kekasihnya?
Tzuyu bernapas lega ketika mengetahui wanita berpenampilan mewah itu adalah ibu dari Jungkook.
Lalu kenapa cowok itu bilang orangtuanya pergi? Makhluk aneh.
"Nggak usah berlebihan." intonasi Jungkook terdengar sedingin es. Ia memalingkan wajahnya dari ibunya.
Oh, lihatlah.
Ia bahkan bersikap ketus pada ibunya sendiri.
Nyonya Jeon menghentikan langkahnya tepat di depan Jungkook, membuat Tzuyu agak menyingkir.
"Nona, terima kasih sudah membantu anakku yang kurang ajar ini. Akan sangat membantu jika kamu pergi dari sini sekarang."
Tzuyu muak dengan nada bicara itu yang terpaksa dimanis maniskan dari wanita itu.
Ayolah, intonasi suara juga harus sesuai umur.
Tzuyu menutup resleting tasnya, kemudian mengenakannya. Sekilas ia menatap raut wajah Jungkook.
Remaja tampan itu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Her Smile [REVISI]
FanfictionTzuyu and her beloved fate, Jungkook. Written in Bahasa, 2019. Masih tahap revisi, jadi mohon maaf kalau banyak ketidaknyamanan dalam membaca.