0.6

14 8 4
                                    

"gausah ngaco deh Rel." ucap Tasya seraya memeluk boneka beruangnya dan menatap langit. Farrel pun memegang kedua pundak Tasya sembari menatap lekat Tasya

"emangnya wajah gue kelihatan bercanda ya?" tanya Farrel tetap menatap Tasya. Tasya pun menelan saliva nya susah payah.

'haduh buset ni anak beneran lagi,gimana nih gue. Siapapun tolongin gue dongg!! Matanya tajem lagi minta dicolok anjir' batin Tasya

"ya enggak sih" ucap Tasya sembari menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal karena sangat gugup

"terus gimana?" tanya Farrel masih memegang pundak Tasya

"gimana apanya" tanya Tasya pura-pura nggak peka

"ya lo mau apa enggak?"

Tasya sempat berpikir sejenak dan akhirnya mengangguk pelan sembari menunduk menutupi pipinya yang sudah merah seperti kepiting rebus. Farrel yang melihat itu pun membelakkan matanya tak percaya

"hah,beneran nih?!" ucap Farrel

"ngga ada pengulangan kembali" balas Tasya langsung memalingkan wajahnya menatap langit malam. Farrel pun langsung memeluk Tasya dan membuat Tasya tersentak tetapi perlahan membalas pelukan itu seraya tersenyum

'semoga keputusan gue yang terbaik' batin Tasya

Disaat mereka berdua sedang berpelukan suara bising pun terdengar. Ya,para sahabat mereka berdua pun ada dimalam itu.

"eciee buset syaaa,kemakan omongan sendiri kan lo" teriak Vania dan membuat Tasya membelakkan matanya kaget pasalnya sejak kapan para sahabatnya berada ditempat ini? Tasya sangat dibuat malu dan hanya entah harus berbuat apa.

"yaallahh syaa congrats! Akhirnya lo bisa sama Farrel jugaa" ucap Elvira girang

Dan Elvira,Tasya,Seva,dan Aldrick pun segera berjalan menghampiri Tasya dan Farrel

"makasih ya kalian semua!" ucap Farrel sembari merangkul Tasya yang disampingnya

"iyaa Rell,yalahh gile gue ngga percaya Tasya bakal nerima" balas Vania senang

"longlast ya lo berdua" ucap Seva seraya tersenym

"amin Sev" balas Farrel

Dan setelah itu Farrel memukul jidatnya,ia lupa memberikan kalung yang tadi dibelinya untuk Tasya

Aldrick yang melihat Farrel memukul jidatnya pun bersuara

"lo kenapa?"

Tanpa menjawab pertanyaan Aldrick ia langsung merogoh saku celananya dan mengeluarkan kalung yang berlionlinkan huruf 'T' dan berjalan menghadap punggung Tasya dan menyingkirkan rambut Tasya dipundak sebelah kiri dan memakaikan kalung itu dileher Tasya, setelah itu ia membenarkan lagi rambut Tasya seperti semula

"ASTAGAA KUATKANLAH HATI VANIAAA" teriak Vania karena sangat takjup akan perlakuan Farrel ke Tasya yang menurutnya sangat so sweet

"woii masih ada jomblo disinii,mesra-mesraannya besok-besok aja! Udah malem juga nih pulang yuk" ucap Elvira membuat Farrel berdecak

"brisik lo nyet! Ganggu aja" ucap Farrel kesal dan dibalas cengiran oleh Vania dan Elvira

"yaudah yuk pulang iya bener kata Vira udah malem" kali ini akhirnya Tasya yang bersuara

"yaudah ayo" balas Farrel

Mereka ber-enam pun berjalan keluar hotel resto itu.

"hm El,kamu pulang bareng gue aku ya"ucap Aldrick menahan Elvira yang hendak masuk ke dalam mobil Vania.

Hey! youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang