Donghae sedang memperhatikan sebuah rumah mewah di daerah gangnam. Saat ini pemuda itu tengah menjalankan tugas yang di berikan atasananya. Ia berdecak saat tahu siapa yang harus di awasinya kali ini.
"Padahal baru tadi sore kita membicarakan ini Hyuk, ternyata malah kau yang menjadi target selanjutnya" Gumamnya.
Pemuda itu memperhatikan sebuah kamar yang mana di tempati oleh sang sahabat. Ia mengarahkan teropongnya menuju jendela kamar Hyukjae yang masih terang menandakan sang pemilik kamar masih terjaga, ia yakin pasti sahabatnya itu masih sibuk mengerjakan tugas yang akan ia salin besok.
Donghae terkekeh saat membayangkan wajah cemberut sahabatnya saat ia meminta salinan tugas jika dirinya tidak sempat mengerjakannya tempo hari.Tapi walau dengan wajah cemberut Hyukjae pasti akan tetap memberikan salinan tugas itu padanya, tipikal sahabat sejati bukan?
Namun tiba-tiba mata Donghae membola saat di lihatnya kaca jendela kamar sahabatnya itu pecah seperti ada yang dengan sengaja melemparkan sesuatu untuk memecahkannya.
Donghae segera keluar dari mobil sport yang selalu ia gunakan saat bertugas. Pemuda itu memejamkan matanya dan dengan sekejap tubuhnya menghilang, ya donghae sedang berteleportasi.
Donghae telah sampai di depan jendela kamar sahabatnya. Dapat di lihatnya seseorang berbaju serba hitam yang ia yakini sebagai pelaku pemecah jendela Hyukjae masih berdiri di sana.
"Heyy..siapa kau?" ucapnya.
Namun dengan tiba-tiba tubuh Donghae terdorong. Orang dengan pakaian serba hitam itu memdorong Donghae sebelum berlari kabur.
Donghae berlari berusaha mengejar orang berpakaian serba hitam tadi. Ia mengeluarkan sebuah pistol dari saku jaketnya."Heyy berhenti disitu atau aku akan menembak kepalamu" ucapnya.
Saat di lihatnya orang itu tetap berlari Donghae terpaksa melepaskan satu tembakan.Dorr..
"Aishhh..meleset" umpatnya.
"Baiklah sepertinya aku harus mencegatmu" gumamnya.pemuda itu kembali memejamkan matanya dan menghilang.
Donghae muncul di sebuah persimpangan, ia mengintip di balik tembok dan benar saja orang yang di kejarnya tengah berlari kearahnya. Ia menyeringai dan "Buakk.." satu bogeman Donghae arahkan kepada orang tersebut membuatnya jatuh tersungkur karena mendapat serangan tiba-tiba.
"Sialan" umpat orang tersebut.
Donghae mendekati orang itu yang masih terduduk di jalanan dan menyeringai "kita impas, tadi kau sudah berani mendorongku,sekarang kau akan ku tangkap, bersiaplah" ucapnya.
Donghae hendak membuka penutup kepala orang tersebut tapi orang itu terlebih dahulu menangkap tangannya dan memelintirnya sebelum dengan cekatan membalik tubuh Donghae dan menahannya dengan tangannya.
"Arghhh..." teriak Donghae.
Orang tersebut mendekatkan wajahnya ke telinga Donghae dan berbisik dengan nada dingin.
"Tidak semudah itu kau bisa menangkapku bocah ingusan, butuh lebih banyak orang bodoh sepertimu untuk bisa menangkapku" ucapnya sebelum mendorong tubuh Donghae dan berlari meninggalkan pemuda itu yang saat ini masih terduduk di jalanan.
"Aishh..tanganku, sialan. kali ini kau bisa lolos tapi suatu saat nanti aku pasti akan menangkapmu" ucap Donghae sebelum kembali bertelportasi meninggalkan tempat tersebut.
..
.
.
Praanggg...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Physic Power
FanfictionHyukjae yang tergabung menjadi agen rahasia tidak menyadari jika dirinyalah yang sebenarnya menjadi kunci dari semua permasalahan.