“Hei, ponselku tertinggal. Bisakah aku meminjam salah satu ponsel kalian?” tanya seorang pemuda yang duduk di depan Heejin.
Biasa. Kelas sudah di rolling. Heejin yang duduk dengan Yeji pun kedapatan duduk di bangku kedua. Depan mereka adalah Jaemin dan Renjun.
“Kau saja.” ucap Yeji.
“Baiklah, ini ponselku, Jaemin.” Heejin menyodorkan ponselnya pada Jaemin. Hal itu membuat Jaemin tersenyum.
Tampan.
“Terimakasih, Jeon Heejin.”
Dan Heejin terpikat pada senyuman Jaemin yang khas itu.
+ 🌼 +
“A-apa?”
“Jaemin juga akan ikut Astronomi.” ucap Chaeyeon.
“Kata siapa?” tanya Heejin.
Heejin dan Chaeyeon tengah duduk bersama di salah satu meja kantin. Heejin lebih sering curhat kepada Chaeyeon daripada kepada Yeji. Chaeyeon pendengar yang baik. Tapi Heejin hanya cerita hal biasa, Tidak dengan privasinya.
“Aku mendengarnya. Kau tahu? Seungmin dan Jaemin dekat. Seungmin mengajak Jaemin.” ujar Chaeyeon.
Apa Jaemin sangat pintar?
“Maaf, boleh kami duduk di sini?”
Astaga.
Itu Jaemin, Renjun, dan Han. Baru saja Heejin dan Chaeyeon membicarakan mereka.
“T-tentu.” jawab Chaeyeon.
“Meja di sini penuh.” kata Jaemin.
Heejin benar-benar ingin meninju wajah Jaemin yang tampan itu. Oh ayolah, siapa yang tidak terpikat oleh wajah tampan dan otak yang lumayan pintar seperti Jaemin??
“Ramyeon di sini enak.” ujar Jaemin pada teman-temannya.
“Tetap saja, tapi aku tetap lebih suka yang lain.” ucap Han.
Chaeyeon mengetikkan sesuatu pada ponselnya dan menunjukannya pada Heejin.
| Han sangat tampan.
“Apa maksudmu, Chae—mmh.”
Heejin yang hendak bicara langsung terpotong karena tangan Chaeyeon yang menutup mulut Heejin.
“Ada apa?” tanya Jaemin.
JANGAN MENATAPKU, JAEMIN!
Entah sudah berapa kali Heejin terpana dengan ketampanan Jaemin.
“Tidak.” jawab Heejin.
Chaeyeon dan Heejin tersenyum kaku.
“Oh, kukira ada apa.”
Mulai detik itu, Heejin membenci Jaemin karena Na Jaemin adalah pria kedua yang membuat jantung Heejin berdetak sangat kencang setelah Hwang Hyunjin.
+ 🌼 +
“Kau tahu, Han sangat tampan!” ujar Chaeyeon. Kalau dihitung, Chaeyeon sudah memuji Han sebanyak lima kali sejak istirahat tadi. Heejin sampai bosan dibuatnya.
Kini keduanya tengah berjalan menunju gerbang untuk pulang.
“Aku tahu, Chae.” ujar Heejin.
Heejin tak habis pikir. Chaeyeon sang juara kelas, siswi pandai dan rajin, bisa jatuh cinta kepada seorang lelaki dengan begitu cepat? Heejin kira orang seperti Chaeyeon tidak akan memikirkan 'cinta' atau 'perasaan'. Ternyata tidak.
“Mengapa aku memikirkan Han terus??” ucap Chaeyeon.
“Mana aku tahu. Kau yang memikirkannya. Bukan aku. Lagian, bukankah kau kemarin menyukai Raesung?” tanya Heejin.
“Entahlah, saat aku melihat Han, aku lupa jika aku menyukai Raesung.”
Heejin benar-benar tidak sangka jika Chaeyeon bisa seperti itu.
“Jin, bukankah itu Jaemin?” tanya Chaeyeon tiba-tiba.
“Di mana?”
Seorang pria mengendarai sebuah motor besar bewarna merah. Wajahnya tak terlihat karena memakai helm. Ia membawa motornya keluar dari parkiran sekolah.
“Itu.” tunjuk Chaeyeon dengan matanya.
“I-itu Jaemin?” Heejin terkejut.
“Iya!”
Jaemin tampan, pintar, dan sepertinya kaya. Apa kekurangannya?
“Heejin, apa kau menyukai Jaemin sekarang?”
+ 🌼 +
“Setiap aku melihatmu, aku merasa tak pantas. Tak pantas untuk bersanding denganmu. Maka dari itu aku mundur.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Go And Run + Heejin Ft. Millenials
RandomKehidupan yang pahit tidak membuat Heejin menyerah. Kisah kehidupan yang jauh dari romansa. 🌼 Maaf jika Cast-nya tidak cocok atau apalah. [Quotes di setiap Chapter]