BK...

17 0 0
                                    

Hari ini hari dimana aku bosan berangkat sekolah, sejak kejadian tadi malam bang Arsen sangat posesif ke aku sampai sampai dia ngendog aku dari parkiran menuju kelas. Entah kenapa samua siswa menatap kami dengan sinis dan aku bersembunyi di dada bag Arsen.

"Bang udah dong malu aku, turunin aku sekarang !!!"

"Ngga akan..."

"_-"

Dan saat sampai di depan kelas bang Arsen menurunkan ku.

"Udah kalau ada apa apa bilang ke gw, nih hp gw lu bawa kalau ada apa apa Lo chet no-nya Aldo."

"Loh kok bang Aldo??"

"Iya dia dah tau kalo lu adek gw dah ya cabut dulu..."

Satu kecupan mendarat di jidat ku.

"Eh Syakir makasih ya... gw titip tuh adek gw jangan ampe lecet..."

Lah kok bang Arsen kenal Syakir dan kenapa dia titip aku ke dia ogah banget dah...

Dan Syakir membalas dengan senyuman devilnya itu.

"Eh kamu... Sa - Syakir..." panggil aku saat dia nyelonong di hadapanku.

Biasa tak ada jawaban.

"Ngokk..."

Saat siswa siswi masuk kelas mereka bingung termasuk dengan meja meja mereka yang sudah diberi nama.

"Hello selamat pagi murid-murid ku yang cantik - cantik dan ganteng - ganteng." Ucap seorang guru saat muridnya masih bengong.

"Eh jangna pada bengong dong cepat duduk di meja masih-masing !!!" Bentak guru itu.

Dan ku duduk di meja yang bertuliskan nama Aruna Cantika dan setelah aku duduk disusul orang yang bertuliskan namanya.

"Eh kamu Syakir..."

Dan biasa Syakir hanya menatapnya.

"Ih sombong banget sih kan aku udah siapa kamu masa kamu ngga nyaut sih...:-("

Dan lagi-lagi hanya dibalas dengan senyuman devil.

"Apa jangan-jangan dia marah sama aku yang kejadian kemarin sore yah...? Ahh bodo amat lahh..." batinku.

Tet...tet...( Angep aja suara bel wkwkwkw)

"Eh Syakir kamu marah sama aku...?"

"__"

"Ih kok diam aja sihh Syakir aku panggil kamu luhh..."

"___"

"Ih bete gw maka lu..."

Saat aku mau ke kantin kau tanganku ditarik olehnya dan membawaku ke kantin.
Aku yang mendapatkan kejadian itu hanya bisa bengong.

"Lu mau pesen apa...?" Tanyanya datar.

"Eh kamu bisa ngomong kirain kagak wkwkwkw." Ucapku mengawali kegaringan saat ini.

Dan sekali lagi dia pergi entah kemana.

"Bodoh bodoh aku aduhhh... jangan jangan dia marah lagi sama aku ihh bodoh banget sih..."

3 menit kemudian...

"Nih bakso ma es teh lo makan gih cepat terus lu harus temenin gw ke perpus."

"Iya bawel..."

Dan sesuai rencana aku menemani Syakir ke perpus, setelah dia dengan urusannya aku mendahului pergi ke kelas namun di cegat oleh tangannya dan membawaku ke sebuah ruangan di sekolah.

"Syakir kamu mau bawa aku kemana aku capek ngikutin kamu Mulu aku pengin kelas."

"Udah lu ikut gw..." jawabnya

Hah syok banget kenapa Syakir bawa aku ke ruangan BK.

"Apa-apaan sih kir..." kataku ketus dengan melepaskan genggamannya.

"BRISIK !!! Lu ikut aja."

Dep...

Saat aku memasuki ruang BK dan ku mendapati ada beberapa cewek Kaka kelas yang kemarin ngebully aku dan ada bang Arsen.

Dep...
Aku langsung disuruh duduk dan menjelaskan apa yang sedang terjadi kemarin.
Saat aku menceritakan kebenaranya Kaka kelas itu palah mencari seribu alasan untuk memutar balikan fakta. Dan guru BK langsung menunjukkan laptopnya dan menunjukkan Video cctv kejadian kemarin.

Celeketep...

Dan merek tak bisa berkata apa-apa, dan guru BK langsung menghubungi keluarganya masing-masing dan menghubungi kantor kepolisian. Karena kejadian ini kejadian yang pertama kali terjadi semenjak dibangun sekolah ini.

Aku, Syakir dan bang Arsen keluar untuk ke kelas masing-masing dan melanjutkan KBM nya lagi.

"Bang..." kataku.

"Apa kamu mau tau gw tau kejadian dari siapa lu tanya ama temen lu tuhh ( menunjuk Syakir)."

Dan ku lirik Syakir...
Saat di lirik dia langsung bersiul dan memasukan kedua tangannya ke saku kanan kirinya.

"Ya udah yah Abang ke kelas dulu... dadaha sayang..." ucapnya sambil mencium jidatku dan mengacak-ngacak rambutku.

Aku dan Syakir kembali ke kelas dan kembali mengikuti pelajaran.

Dikelas pelajaran demi pelajaran berlangsung dan jam pelajaran terakhir aku ketiduran...

"Aruna...!!"

Mimpi indah lenyap saat nama ku dipanggil.

"Eh iya pak..." jawabku sambil mengelap air liur yang sedikit belepotan di pipiku.

"Sini kau ke depan kerjakan soal MTK ini !!!"
"Ta__"

"Gak usah tapi-tapian ceptan !!!!"

"Baik pak..."
Aku melirik Syakir dan dia seperti sedan menang undian lotre bahagia banget saat kau menderita.

"Kenapa sih kamu ngga bangunin aku...?"

"Sengaja..." jawabnya dengan senyum bangga.

Aku maju ke depan dan seluruh siswa dikelas menertawai ku dan juga pak yoga guru matematika itu.
Aku bingung plus malu dan aku mencoba mencari sumber kelucuan itu.
Dan ternyata...
Ada kertas menempel dipunggun ku dan bertuliskan

RATU TIDUR...

lebih jelek dari snow white
Wkwkkw

Aku mencoba menahan amarah dan malu dan ku lirik Syakir sedang tertawa jahat di belakang.

" Awas aja nanti kamu bakal nyesel dan aku bakal bales perbuatan mu si Kanvret..."

"Udah jangan bengong Mulu tuh kerjain di papan tulis." Kata pak yoga.

"Baik pak..."

Aruna Cantika Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang