Biarkan aku melepas rindu...

22 0 0
                                    

Tet… tet…

Suara bel pertanda pulang sekolah.
Hari ini hari menyebalkan sangat kenapa sih kok aku jadi duduk ma tuh orang apa lagi itu buat satu tahun oh no…

"Lu masih marah ma gw…?" Kata Syakir.

"Menurut kamu…?"

"Lu kalo manyun manyun lucu dahh." Katanya sambil mencubit pipiku.

"Ih… sakit tau."

"Senyum dong…"

"Ogah."

Dan aku memutuskan pergi ke parkiran, dan ku coba menghubungi bang Arsen lewat no bang Aldo.

"Assalamualaikum hello kak bisa bicara dengan bang Arsen ngga ??"

"___"

" Iya kak saya Aruna…"

"___"

"Bang dari mana aja aku mau pulang…!!!!"

"___"

"Lah Abang ngga bilang dulu…"

"___"

"Lah kenapa  bilangnya ma dia sihh…"

"___"

"Iya iya, terus aku gimana pulangya bang ??"

"___"

"Ogah mah…"

"___"

"Iya iya bang ku sayang muahhh dadahh…"

"Udah lu pulang ma gw…" kata Syakir sambil menyeret tanganku.

"Iya iya…"

Mbemmbem

Entah kenapa ditengah perjalanan  aku sangat merindukan seseorang yang telah mengubah diriku.

"Eh Syakir berhenti."

Dan Syakir menghentikan montornya.

"Ada apa…"

"Bisa bawa aku ke toko bunga aku ingin memberikannya ke seseorang."

Bukan jawaban yang ku dapati tapi hanya dibalas dengan bengong.

"Syakir hello aku kok di kacanangin sih…??"

"Oh ya ayok…"

Mbremmbrem

Saat sampai di toko bunga terdekat aku langsung memilih bunga kesukaannya yaitu mawar merah.
Dan anehnya Syakir dari tadi melihat setangkai bunga mawar merah yang ku pegang, tak lama kemudian dia membeli bunga mawar putih.

"Eh kamu beli bunga buat siapa…??" Tanyaku.

"Kepo…!!!"

"Ya udah deh…"

"Terus lu mau gw antar ke mana ??"

"Ntar aku kasih tau."

Mbrem

"Kir udah di sini."

"Lu yakin ini pemakaman lohh…"

"Emang…"
Lagi lagi Syakir melamun sambil memegangi bunga yang dibawanya penuh arti.

"Kir Syakir… mau ikut ngga ??"

"Ehh oh  ng ngga dehhh gw tunggu lu disini aja."

Dan satu langkah ke kuburan suasana begitu damai sangat damai dan ku hampiri batu nisan yang bernama

Alfina Rahma Fdhiya
Binti Abdul Gani

"Assalamualaikum… kak aku dateng, aku rindu sama Kaka hiks, kak aku bawa kesukaan Kaka, kak makasih udah bikin bang Arsen jadi sayang sama aku, Kaka tau sekarang dia sangat menyayangi ku kak Kaka aku rindu Kaka hiks."

Flashback on

"Aruna hati hati jangan lari-lari Kaka capek."

"Ehh kak Fina ayok kejar Aruna…"
Dan kaki kecilku berhenti saat menginjak paku di halaman.

"Aww… kak sakit…" rengek ku.

Kak Fina yang panik langsung berlari ke arah ku dan mencabut paku di kaki ku.

Saat kak Fina hendak mengendong ku ke rumah tiba-tiba saja dia pingsan dan saat itu juga nyawanya tak tertolong.

Hanya itu yang aku ingat… :-(

Flashback off

Butiran suci air mata jatuh tak terkira…

"Kak masih banyak rahasia yang belum aku tau, dan kenapa apa aku mencoba menguaknya kepalaku pusing, kak aku ngga kuat jika aku mencari rahasia ini sendiri kak hiks."

Ku lihat jam tangan sudah sore, dan ku lihat dari kejauhan Syakir masih dalam lamunannya.

"Ayok pulang…"

"Lo udah selesai ??"

"Udah…"

"Lo nangis…??"

"Ngga cuma baperan aja…"

"Ohh…"

Mbrem… mbrem…

"Eh kamu mau bawa aku ke mana ??"

"Ikut gw…"

Dan ku turuti kemanapun Syakir menarik tanganku, dan sampai di sebuah taman bermain anak-anak dan tepat di depan kursi taman.

"Duduk…" katanya.

"Ar…?"

"Hemm…"

"Gw mau cerita…"

"Sok…"

"Lu aneh…  sejak gw ketemu lu entah kenapa lu tuh aneh anaknya, lu bener- bener ceplas-ceplos kalo lagi ngomong, lu aneh kaya lu punya kepribadian ganda, kadang baik, kadang manja, kadang kek laki, kadang cuek, kadang lu jadi jahat."

"Busyet ni anak lagi ngejek gw apa gimana."

"Udah…??"

"Banyak lagi yang gw mau ungkapin tapi tak sanggup.

"Sekarang gantian aku… kamu tuh orangnya aneh juga kalo pertama aku liat kamu tuh orangnya sombong banget, tapi kalo udah kenal kamu lebih sulit dipahami kadang kamu tuh cuek dan kadang perhatian banget sama aku, entah cuma perasaanku apa kau lakukan semua cewek seperti itu." Curhatku.

"Tidak !!! Gw kek gini dengan orang yang benar-benar bisa menarik perhatian ku ya itu lu… anak aneh… tapi entah kenapa gw juga ngerasa ada yang beda kalo gw didekat lu dan cewek lainya."

"Jadi…???"

"Hufs… jadi gw mau bilang…"

Aruna Cantika Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang