01

27.9K 675 4
                                    

Rumah adalah tempat yang kurindukan sekarang nanti dan selamanya dan semoga nanti aku bisa menjadi rumah yang baik untuk keluarga ku
-nafisha-

Nafisha pov.

Hari ini hari pertama ku menginjakkan kaki di kota kembang (bandung)  aku disini tidak akan lama hanya beberapa bulan untuk mengikuti pelatihan yang diadakan perusahaan tempat aku bekerja.

Sepatu ket putih gamis kombinasi warna biru dan pink serta khimar warna biru yang menemaniku saat ini. Aku disini tidak sendiri ada 4 temanku 2 perempuan dan 2 laki laki.

Ada yang bilang bandung itu menenangkan tapi tidak bagiku, kereta yang membawaku berhenti disalah satu stasiun yang ada dikota ini, hawa panas sudah menyambutmu tak ketinggalan pemandangan orang yang berdesakan turun dari gerbong kereta. Saat aku memandangi kerumunan orang ternyata ada anak kecil yang tanpa sengaja menginjak kakiku, tanpa sadar aku mengaduh sakit walaupun anak kecil itu baru berusia sekitar 10 tahun tapi lumayan berasa di kakiku dan tentu sepatu ket putihku membekas sepatu anak tersebut. Perasaan marah itu ada tapi aku coba menahannya karena melihat raut wajah anak itu yang mau menangis. Aku berjongkok menyamakan tinggiku dengannya. "Hei jagoan nggak boleh nangis dong " Sapaku padanya, "tante nggak marah? " Jawaban anak itu yang membuat ku ingin tersenyum, "untuk apa tante marah sayang " Sambil kausap kepalanya, "tapi sepatu tante kotor kaki tante juga sakit " Dengan raut bersalah nya yang siap untuk menumpahkan air mata, "nggak papa sayang kamu juga nggak sengaja, nama kamu siapa? " Jawabku untuk meyakinkannya, "nama aku devan tante " Tanpa kita sadari ada sepasang suami-istri yang berjalan kearah kami "devan ayo sayang sebentar lagi keretanya berangkat " Ajak orang tua devan. "Iya ma, tante aku pergi dulu ya dada tante " Sambil melambaikan tangannya. 

Terlalu lama memandangi devan aku sampai lupa kalau aku belum mencari teman teman ku yang mengambil barang karena tadi aku turun belakangan jadi koperku diambilkan rafli. Aku sangat bersyukur mempunyai teman teman yang baik seperti mereka walaupun ada yang beda agama dengan ku tapi kita tetap saling menghormati keyakinan masing-masing.

Saat membalikkan badan untuk mencari teman teman ku ternyata mereka sudah dibelakangku dan mengagetkan ku. Kaget sudah pasti dan tanpa mereka ketahui aku punya phobia dikagetkan ditempat yang ramai, aneh bukan?  Tanpa sadar aku sudah menangis tersedu sedu, ingin cepat pergi dari tempat ini.

Teman teman ku yang kaget dengan reaksiku tapi mereka faham dengan situasi yang ku alami jadi mereka buru buru mengajakku ke mobil grab yang sudah dipesan tadi.

Tak beberapa lama grab yang kami tumpangi sampai di mess tempat kami akan tinggal. Walaupun satu rumah tapi mess ini disekat jadi 2 area samping kanan untuk perempuan dan samping kiri untuk laki laki dan dipisahkan oleh ruang tamu. Kamar mandi disini pun ada banyak sepertinya perusahaan sudah benar benar siap jika rumah ini ditempati banyak orang, aku menuju kamarku dan segera mandi untuk menenangkan hatiku dan segera sholat lalu tidur berharap hari esok lebih baik dari hari ini.

***
Hai aku kembali dengan cerita baru nih semoga suka dan semoga ini lebih jelas dari cerita ku sebelum nya, see you next chapter.   Jangan lupa tinggalkan jejak 👣 Assalamu'alaikum 🙏

assalamu'alaikum pak dokterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang