"Singapore, Zra?" tanya Erlyn terkejut.
Ezra menganggukan kepalanya.
"Tapi kita cuma libur tiga hari" ujar Erlyn.
"Ya ga apa-apa. Kita pergi Jum'at malem, pulang Minggu malem" ucap Ezra.
Erlyn terdiam.
"Mau ya? Ezra dari dulu selalu pengen ajak kamu liburan" mohon Ezra.
Erlyn melunak melihat tatapan mata Ezra yang memelas.
"Iya, ayo" ucap Erlyn sambil tersenyum.
"Yuhuuuuu" Ezra bersorak gembira.
Terkadang Ezra bisa terlihat seperti anak-anak.
********
"Zra, sini fotoin aku sama Beckham" ujar Erlyn.
Mereka sedang asik berfoto di Museum Lilin Madame Tussaud.
"Ya ampun, ini idola aku, Lyn" ucap Ezra ketika menemukan sosok patung dari idolanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sini aku fotoin" Erlyn menawarkan diri.
Ia pun mengambil foto Ezra yang tersenyum lebar di samping sosok itu.
"Kamu dari dulu konsisten ya idolanya. Masih Nelson Mandela sampai sekarang" ucap Erlyn.
"Aku memang konsisten kok. Pacarnya juga konsisten. Dari dulu sampai sekarang cuma kamu" goda Ezra.
"Idih, Ezra ih, jijay" Erlyn memukul kekasihnya.
Ezra tertawa lepas.
Mereka berjalan menyusuri lorong museum.
Beberapa kali mereka berhenti untuk mengabadikan momen bersama tokoh dunia, atlit dan selebriti.
Sampai akhirnya langkah Erlyn terhenti saat melewati patung wanita cantik dengan gaun cocktail merah.
Ezra menghela nafas. Bersiap menghadapi mood swing dari kekasihnya.
"Excuse me" sesosok turis wanita dari India mendekati Erlyn dan Ezra. Ia diikuti oleh wanita India lain di belakangnya.
"Yes?" sahut Erlyn.
"Could you please take a picture of us with Mona?" pinta turis itu.
Raut wajah Erlyn berubah masam.
Melihat Erlyn akan meledak, Ezra langsung mengambil kamera dari tangan wanita itu.
"I'll take the picture for you" ucapnya sopan.
Dua turis itu tertawa bahagia. Mereka berpose bermacam-macam gaya bersama patung Mona.
"Oh My Gosh, she's so pretty. I look like a potato beside her" ucap wanita itu saat melihat hasil foto Ezra.
"Yeah, she's so pretty. No one could ever resist her" timpal turis lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Play and Repeat
RomanceApakah benar kata orang, jatuh cinta pada mantan kekasih itu ibarat membaca novel yang sama untuk kedua kalinya, endingnya sudah kita ketahui?
