"Hai guyssssssss, Varo yang ganteng dan Davi yang jelek datang." Teriak Varo,
"Dasar" Umpat Davi,
"Ck, Bising ae sih Lo" Decak Alan,
"Eh babang Alan yang suka sama Fina gak usah gitu kali dong, sans aja" Omel Varo,
"Varo Lo udah pernah ngerasain linggis di leher Lo belum?" Tanya Alan dingin,
"Belum, emang kenapa" Jawab Varo polos. Mendengar jawaban Varo yang kelewat bego dan polos itu Alex dan Davi hanya geleng-geleng kepala saja,
"Mau ngerasain gak?" Tanya Alan lagi,
"Eh gak usah deh Lan, makasih banget Lo udah nawarin." Jawab Varo cengengesan setelah tau arti pertanyaan Alan,
"Lan kok Lo makin deket aja sama Fina, diseriusin gak dia nanti? Kalau misalnya enggak mau diseriusin jangan buat dia baper kasian anak orang Lan, cukup kembaran Lo aja yang playboy." Tanya Davi sambil menyindir Alex. Alex yang merasa tersendiri pun tersedak ludahnya sendiri.
"Eh kenapa jadi bawa-bawa nama gue njir? Gue playboy karena belum ada yang tepat aja" Bela Alex,
"Halah bacot aja Lo" Ucap Varo sambil menjitak kepala Alex,
"Jangan Lo jitain lagi kepala gue bego, udah dua kali ni, sama Lo jadi nambah jadi tiga kali. Kalau nanti gue amsenia gimana? Lo juga playboy jadi gak usah nasehatin gue " Ucap Alex sambil memanyunkan bibirnya,
"Amnesia dodol" Jawab Alan,
"Oh iya itu maksud gue bang" Jelas Alex cengengesan,
"Lan balik ke topik tadi Lo gimana sama Fina?" Davi masih berusaha kepo dengan hubungan Alan dan Fina itu,
"Gitu" Jawab Alan singkat,
"Sumpah itu jawaban yang tidak memuaskan anjir" Gerutu Davi,
"Belum saatnya" Ucap Alan ambigu,
"Maksud Lo belum saatnya apa? Belum saatnya Lo nembak Fina atau belum saatnya Lo buka hati lagi?" Tanya Alex bingung karena jawaban Alan tadi,
"Belum saatnya gue nembak Fina,"
"Whuaaa, seriusan Lan? Lo mau nembak Fina? Udah Lo pastiin bener perasaan Lo sama dia itu suka bukan sekedar perasaan abal-abal? Terus kapan rencananya mau nembak Fina? " Tanya Varo bertubi-tubi,
"Eh kampret Lo nanya satu-satu lah njing, kalau pertanyaan Lo segitu banyaknya gimana Alan bisa jawab?" Tanya Alex gemas sambil memukul kepala belakang Varo,
"Sakit bi" Jawab Varo sambil mengusap kepala belakangnya,
"Kalau 2 hari lagi gimana?" Tanya Alan yang tidak peduli dengan pertengkaran kembarannya itu dan Varo,
"Terserah Lo sih mau kapan, kan makin cepat makin baik, kami juga makin cepat makan gratisnya" Jawab Davi sambil cengengesan,
"Serius Lan mau 2 hari lagi? Lo beneran udah mastiin kan??" Tanya Alex. Alex seakan tidak percaya bahwa kembarannya yang dulu anti sama cewek, tiba-tiba langsung nembak cewek gitu aja, apalagi Fina baru beberapa bulan disekolah ini,
"Hm" Angguk Alan,
"Ya udah terserah Lo kita semua cuma bisa ngedukung Lo aja, semoga Fina memang bener-bener bisa balikin Lo kayak dulu lagi. Belum pacaran sama Fina aja sikap Lo udah lumayan berubah walaupun cuma 5%." Ucap Varo serius,
"Kesambet apa bocah ini? Kok tiba-tiba serius kayak gini? Masa otaknya miring gara-gara sering gue jitain. Eh emang otak Varo udah miring dari dulu deh" Gumam Alex. Setelah ngomong itu Alex mendapat sentilan di dahinya,
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD TWINS [Selesai]
Teen FictionSaudara kembar yang berbeda sifat tetapi memiliki kenakalan yang sama? Itulah Alan Alfian Lemos dan Alex Alfian Lemos, saudara kembar yang perilakunya membuat orang geleng-geleng kepala melihatnya, saudara kembar yang dijuluki dengan 'BAD TWINS' ole...