8.Mama muda Gahol

1.8K 161 21
                                    


***

"Yen makan yen!" Tukas minju yang gak berenti buat nyuruh yena makan segala jenis dan macam sayuran.

"Gak mau..." Ucapnya memelas.

Yena bener-bener gak ada mood untuk sekedar makan aja.Dia masih gak bisa makan walau cuman sesuap karena daritadi pagi Yena gak berenti buat bolak-balik kamar mandi.

Untungnya mereka lagi ada jamkos jadi yena gak perlu ribet kalau harus izin.

"Masih mual?" Tanya Minju dengan Raut wajah khawatirnya.

Yena mengangguk pasrah.

"Udah gue bilang lu harus makan yang banyak!"

"Dih Bawel si nyai." Minju mencebik.

Ohiya satu lagi sekarang yena cuman percaya dan numpahin kekesalannya ke minju.Karena Yujin sama Woonyoung mungkin akan membencinya ketika mengetahui ini.

"Jangan sampe lupa sama kesehatan bayi lo." Yena ngangguk lucu.Pipinya yang tembem serta mulutnya yang kaya bebek buat minju makin gemes.

Mereka sekarang ada di kantin dan cuman duduk berdua di bangku pojok deket banget sama pemandangan taman belakang sekolah.

Gak berapa lama mereka liat Jihoon sama Yeri lagi duduk berdua sambil menikmati makanan mereka.

"Jihoon udah nyari yang baru yen?" Tanya Minju sedikit Teriris saat melihat ekspresi Yena yang berubah Sedih.

"Yahhh Seengaknya Lo udah jadi lebih hebat karena mau mempertahankan anak didalam rahim lo itu." Bisik Minju pelan ke telinga yena.

"Tapi ju...gue udah ngecewain orang tua gue." Ucap Yena sembari tertunduk lesu.

"Makanya! lo harus tanggung jawab sama apa yang lo perbuat yen,jangan kaya jihoon yang lari dari tanggung jawab dan memilih untuk melenyapkan janin gak berdosa itu."

Yena mengerjapkan matanya lucu karena dia masih belum paham dengan arah pembicaraan minju yang menurutnya terlalu berpendidikan.

"Tapi nanti kalau anak gue di ejek-ejek dan dicela gimana?" Yena jadi sedih sendiri mengingat salah satu adegan kisah nyata yang sering mama dan papanya itu tonton ketika sedanf berkumpul.

"Itu udah resiko lu yen,Sekarang gimana lu harus bisa kuat dan jadi ibu yang hebat bagi anak lo." Yena jadi terharu.

Walaupun ia sangat sedih saat sekilas melihat Jihoon yang kini tersenyum dengan perempuan lain disaat dia harus berjuang merawat dan membesarkan anaknya.

"Kadang dunia emang sekejam itu."






"Mau kemana lo malem-malem begini?" Tanya soomin dengan tidak sopannya sembari menatap kakaknya itu dari atas sampe bawah dengan intens.

"Mau pergi sama minju ke pesta ultahnya somi,Ntar kalau mama balik lu tolong bilangin yak." Kata Yena kemudian pamit karena minju sudah menjemputnya.

Gak lama setelah yena naik dan duduk di belakang motor Minju.Yena bergumam kecil.

"Gue jahat banget ya."

Mereka berdua malam ini mau kerumah sakit.Mau nge cek kandungan yena yang udah masuk dua minggu.

Gak lama setelah mereka sampai banyak sekali pasang mata yang melihat mereka.Ditambah lagi dengan kondisi yena yang berdandan cantik bak orang dewasa.

"Cantik sekali mbaknya." Puji Dokter tampan yang buat yena sama minju sampe gak kedip.

Yena terkekeh pelan sebelum akhirnya mengangguk dan berkonsultasi.

"Saya sering mual-mual akhir-akhir ini dok,terus mual nya parah banget sampe saya lemes banget." Yena ngejelasinnya kaya anak gahol gimana gitu yang buat dokter ganteng tadi terkekeh.

"Itu wajar mbak,Apalagi mbak masih trimester pertama.Jadi mbak harus rajin-rajin konsumsi makanan yang bergizi." Ucap Dokter yang bernama minhyun tersebut.

"Suaminya mana mbak?"

"Oh suaminya dia ya pak? suami dia mah udah mati."

Bukan Yena yang jawab tapi minju.Dia jawab dengan nada kesal ditemani datar.






maaf aku jarang update tapi sekarang aku usahain.

makanya kasi semangat dong...

nginget cerita itu gak semudah membalikan telapak tangan...

:)

Younger; Jihoon YenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang